Tong sampah organik, dengan warna hijaunya yang menyegarkan, siap menampung sisa makanan, kulit buah, dan daun-daun kering. Sampah-sampah organik ini nantinya akan diolah menjadi kompos yang bermanfaat untuk menyuburkan tanaman di sekitar kampus. Bayangkan, sisa makanan kita bisa disulap menjadi pupuk alami yang mendukung kehijauan kampus!
Di samping tong organik, kita juga menemukan tong non-organik dengan warna biru yang mencolok.

Tong ini menjadi rumah bagi sampah-sampah seperti plastik, kertas, kaleng, dan botol bekas. Sampah-sampah non-organik ini memiliki potensi untuk didaur ulang menjadi produk baru, mengurangi produksi sampah, dan melestarikan sumber daya alam.

Terakhir, ada tong B3 dengan warna kuning yang khas. Tong ini khusus dirancang untuk menampung limbah berbahaya dan beracun, seperti baterai bekas, lampu fluorescent, dan bahan kimia. Dengan memisahkan sampah B3, kita mencegah pencemaran lingkungan dan melindungi kesehatan kita serta makhluk hidup lainnya.

Kehadiran tong sampah pilah ini bukan hanya sekadar fasilitas fisik, tetapi juga merupakan cerminan kesadaran kita akan pentingnya menjaga lingkungan. Dengan membiasakan diri memilah sampah sejak dini, kita turut berkontribusi dalam menciptakan kampus yang lebih berkelanjutan. Mari kita jadikan kebiasaan baik ini sebagai warisan bagi generasi mendatang.

Baca juga: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Siap Wujudkan Green Campus dengan Penuangan Eco Enzyme Serentak