Sejarah
Awal Berdirinya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Jakarta berdiri sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mengintegrasikan antara ilmu-ilmu umum dan agama, menghasilkan kader-kader yang mampu merespon tuntutan masyarakat dan perubahan zaman.
UIN Jakarta lahir berawal dari pembentukan Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA), 1 Juni 1957. ADIA dibentuk oleh Departemen Agama dalam mendidik para pegawai negeri untuk menjadi ahli agama di berbagai lembaga pendidikan di seluruh Indonesia dan mempersiapkan generasi yang mampu membawa agama secara holistik.
24 Agustus 1960 | Bergabung dengan PTAIN
Berdasarkan PP No II Tahun 1960 tanggal 24 Agustus 1960, ADIA bergabung dengan PTAIN Yogyakarta menjadi IAIN al-Jamiah al-Hukumiyah. IAIN berlokasi di Jakarta yang memiliki dua fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Adab.
25 Februari 1963 | IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Melalui Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 1963 tanggal 25 Februari 1963, IAIN cabang Jakarta menjadi IAIN al Jamiah al Hukumiyyah Syarif Hidayatullah Jakarta. Prof. Drs. H. Sunardjo dilantik sebagai Rektor, mengukuhkan IAIN Jakarta sebagai Koordinator Fakultas di Jakarta Raya, Jawa Barat, dan Sumatera. Pada tahun 1988, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta terdiri dari fakultas-fakultas: Tarbiyah, Adab, Ushuluddin, Syariah, Dakwah di Jakarta, dan Fakultas Tarbiyah di Pontianak.
20 Mei 2002 | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi terlaksana pada 20 Mei 2002 berdasarkan Keppres No. 031 Tahun 2002 (Lihat Keputusan Presiden (KEPPRES) Nomor 31 Tahun 2002 tentang Perubahan Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Menjadi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta). Dengan demikian, UIN Syarif Hidayatullah secara struktural memiliki kedudukan setara dengan universitas-universitas negeri lain di Indonesia.
Sejak saat itu, pengintegrasian ilmu agama dan ilmu umum menjadi misi utama UIN Jakarta, termasuk dengan berdirinya Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada 2004 yang menandai tonggak penting perwujudan integrasi keilmuan tersebut.
Menjadi Badan Layanan Umum (BLU)
Pada tanggal 26 Februari 2008, Satuan Kerja UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menapaki perubahan signifikan dengan ditetapkannya sebagai Badan Layanan Umum (BLU) melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor 42/KMK.05/2008 (Lihat KMK Nomor 42 Tahun 2008 tentang Penetapan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum). Transformasi ini menjadikan UIN Jakarta sebagai lembaga pemerintah yang fokus memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, tanpa mengutamakan keuntungan finansial.
Sebagai entitas dalam rumpun pendidikan, UIN Jakarta sebagai BLU mengedepankan prinsip efisiensi dan produktivitas. Fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan memberikan ruang untuk menerapkan praktik bisnis yang sehat, memungkinkan peningkatan layanan dan pencapaian tujuan kesejahteraan umum. Langkah ini selaras dengan prinsip efisiensi dan produktivitas, menjadi landasan bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sejarah Kepemimpinan UIN Jakarta
Periode | Nama Rektor |
---|---|
1957 - 1960 | Prof. Dr. H. Mahmud Yunus |
1960 - 1963 | Prof. Mr. Sunario Sastrowardoyo |
1963 - 1969 | Prof. Drs. H. Soenardjo bin H. Abu Ngusman |
1969 - 1970 | Prof. Dr. H. Bustami Abdul Gani |
1970 - 1973 | Prof. H. M. Toha Yahya Omar, M.A |
1973 - 1984 | Prof. Dr. Harun Nasution |
1984 - 1992 | Drs. H. Ahmad Syadali |
1992 - 1998 | Prof. Dr. H. M. Quraish Shihab, M.A |
1998 | Prof. Dr. H. Ahmad Sukardja, S.H, M.A |
1998 - 2006 | Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.A |
2006 - 2015 | Prof. Dr. Komaruddin Hidayat |
2015 - 2019 | Prof. Dr. Dede Rosyada |
2019 - 2023 | Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc, M.A |
2023 - Sekarang | Prof. Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A, PhD |