Wisuda Sarjana ke-130,   Sekretaris Senat: Islam Menjadi Nilai Dasar Sarjana UIN Jakarta Dalam Berkarya

Wisuda Sarjana ke-130, Sekretaris Senat: Islam Menjadi Nilai Dasar Sarjana UIN Jakarta Dalam Berkarya

Auditorium Harun Nasution, Berita UIN Online – “Saya ucapkan selamat atas pelantikan saudara sebagai Sarjana, Magister dan Doktor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, mudah-mudahan capaian wawasan, penguasaan bidang ilmu, keterampilan dan keahlian saudara yang didapat selama studi, bermnafaat besar bagi saudara, keluarga, masyarakat bangsa dan negara, dalam rangka menuju visi bangsa Indonesia maju, mandiri dan sejahtera, di tahun 2025” ucap Sekretaris Senat Prof Dr. Masri Mansoer saat pidato dalam pelaksanaan sidang senat terbuka Wisuda Sarjana ke 130 hari pertama, Sabtu (25/11/2023).

Selain ucapan selamat dalam pidatonya, Sekretaris Senat juga menyampaikan bahwa kemajuan sebuah negara, salah satunya diukur dengan pertumbuhan dan kemajuan ekonomi, kreatifitas anak-anak bangsa dalam menemukan prototipe dan produk baru serta manufaktur yang difabrikasi dan dijual ke pasar global, sehingga negara akan memperoleh banyak devisa atas hasil kreatifitas anak-anak bangsa.

“Oleh sebab itu, visi Indonesia maju disertai dengan paradigma baru ekonomi Indonesia yaitu, knowledge based economy“ jelas Masri.

Untuk kepentingan inilah, Sekertaris Senat menyampaikan Perguruan Tinggi diharapkan akan mampu menopang dunia industri, dengan temuan-temuan teknologi baru, prototipe produk manufaktur baru yang dibutuhkan masyarakat dunia, dan bisa diproduksi oleh industri di Indonesia. “UIN Jakarta agar mampu berkonstribusi untuk kemajuan industri bangsa, menuju bangsa maju di tahun 2025“ terangnya.

Ia juga mengatakan dalam kiprahnya sebagai profesional muda baik dengan keahlian atau keterampilan yang dimiliki, para sarjana UIN Jakarta akan tetap ajeg dalam citra ke-Islamannya, yang melandasi berkarya, berinovasi dengan senantiasa terkontrol oleh kekuatan Imann. sehingga Islam akan senantiasa menjadi nilai dasar yang mewarnai frame of thinking and behaving dalam seluruh karya mereka

Ia juga menambahkan bahwa UIN Jakarta juga mendapatkan mandat untuk tetap menjaga core business IAIN dalam bidang keagamaan, Oleh sebab itu, mandat kedua, adalah integrasi sains dan agama, sehingga tidak menjadi akademisi sekuler atau bahkan berfikir dan bersikap ateistik dalam pengembangan sains dan teknologinya” tambahnya.

Wisuda Sarjana ke-130 ini mengusung tema "Mencetak Generasi Intelektual Yang Berkeadaban".  “Tema ini adalah tema yang sangat cerdas dan menarik, hal ini menegaskan pada seluruh masyarakat Indonesia, bahwa civitas academika UIN Jakarta, khususnya para dosen adalah akademisi muslim, yang sangat committed pada upaya mendidik semua anak bangsa agar menjadi intelektual muslim yang berkarakter dan berkeadaban” jelas Masri.

Ia menambahkan lagi bahwa hal tersebut  merupakan goal dari sebuah proses pendidikan yang mengintegrasikan Agama dengan sains dan peradaban.

Selanjutnya dalam pidato tersebut, ia juga menerangkan bahwa integrasi ilmu yang dikembangkan di UIN Jakarta semakin menegaskan bahwa UIN Jakarta kini tidak sedang bergumul dan tidak sedang menikmati positivisme sekuler, yang berkembang sebagai implikasi modernisasi peradaban Islam dengan basis teori positivisme liberal, dengan paradigma "nothing beyond evidence".

“Cara berfikir sekularistik seperti itu, bila ada atau masih ada, kini terus dikikis dalam pengembangan intelektualisme Islam yang berkeadaban yang sedang dikerjakan di UIN Jakarta, melalui program integrasi keislaman  dan keilmuan, baik dalam pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembagan wacana keilmuan di UIN Jakarta” tambahnya lagi.

Pada akhir pidatonya, Sekretaris Senat mengatakan bahwa UIN Jakarta kini sedang merajut budaya akademik, yang berprinsip, memelihara semangat IAIN dengan misinya, mengembangan misi keuiniversitasan yang terkandung dalam transformasi menjadi UIN.

“Proses pendidian dan pembelajaran tersebut akan menghasilkan sarjana-sarjana intelektual yang berkeadaban, dengan komitmen yang kuat untuk mendasarkan al-Qur'an dan al-Sunah pada semua   cara berfikir dan bertindak, semua alumni dan civitas akademikanya” tutupnya. (Farah NHA)