Webinar Green Campus UIN Jakarta: Nilai dan Ajaran Islam Vs Pengalaman Praktis

Webinar Green Campus UIN Jakarta: Nilai dan Ajaran Islam Vs Pengalaman Praktis

Ciputat, BERITA UIN Online-- UIN Jakarta menggelar Webinar Green Campus bertajuk Nilai dan Ajaran Islam Versus Pengalaman Praktis pada Selasa, (22/6/2021) melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube UIN Jakarta.

Webinar yang dimoderatori Humas UIN Jakarta Taufan Maulana SPd ini dibuka Rektor UIN Jakarta Prof Dr Hj Amany Lubis Lc MA.

Green Campus jika tidak dibarengi dengan niat tulus dan upaya yang maksimal serta anggaran yang besar, maka tidak akan dicapai, apalagi kita sudah ikut di dalam UI Green Metric yang dipimpin Prof Riri Fitri Sari,” ujar Amany dalam sambutannya.

Sesi webinar diawali dengan pembahasan awal mula konsep Green Campus serta hubungannya dengan green economy dan green environment Wakil Rektor Bidang Kerjasama Prof Dr Lily Surraya Eka Putri MenvStud dan dimoderatori Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyaratakat (LP2M) UIN Jakarta Drs Jajang Jahroni MA PhD.

Green Campus di UIN Jakarta telah memulai riset awal 2007 mengenai konsep strategis pengelolaan lingkungan kampus UIN Jakarta,” ujar Lily dalam pemaparannya.

Riset berikutnya, lanjut guru besar Bidang Ilmu Biologi Umum Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta itu, di 2008-2012 mengenai pengelolaan limbah organik kampus UIN Jakarta menjadi kompos dan biogas, pengukuran kualitas air, dan emisi gas kendaraan di kampus UIN Jakarta.

“Lalu riset yang dilakukan pada 2020 terkait UIN bergabung dengan UI Green Metric,” imbuhnya.

Sementara Ketua UIN Green Metric Prof Riri Fitri Sari MM MSc SMIEEE ACG dalam penjelasannya mengatakan sementara ini program difokuskan ke kampus sebagai upaya untuk menghilangkan penggunaan paper atau plastik.

“Datanya akan dilihat dari adanya pengurangan sampah tersebut, tapi yang kita catat adalah berkurangnya sampah di universitas seluruh dunia,” ucap Riri saat menjawab pertanyaan Jajang Jahroni mengenai gambaran gerakan Green Campus terhadap masalah plastik.

Selanjutnya, sesi webinar dengan narasumber Ketua PLHL SDA MUI Dr I Hayu Susilo Prabowo menegaskan bahwa Green Campus perlu mencakup seluruh sivitas akademik dan bangunan kampus dalam perwujudan Tri Darma Perguruan Tinggi.

“Perspektif tujuan Islamic Green Campus perlu memasukkan ajaran agama, sehingga mencakup penilaian aspek duniawi dan ukhrawi,” ujar Hayu.

Langkah tersebut, lanjutnya, bisa dimulai dari masjid ramah lingkungan kampus dalam peningkatan pemahaman yang mendorong perubahan perilaku bagi sivitas akademik dan masyarakat.

Sesi webinar ditutup narasumber terakhir, yaitu Ketua Tim Pengembangan Kampus Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan Dr Ir Eko Kuswanto MSi.

Dalam paparannya, Eko menguraikan langkah-langkah menuju kampus hijau idaman dengan membentuk tim kerja (ramping, efisien dan efektif), menganalisis SWOT kondisi kampus, memahami secara utuh enam kriteria dan 51 indikator, dan membuat target pencapaian per tahun.

“Langkah selanjutnya, memilah dan memilih indikator prioritas utama, melakukan eksekusi, dan mengevaluasi,” pungkas Eko menutup paparannya. (mf/fjt)