Walikota Tangsel Harapkan UIN Bantu Masyarakat
Masjid Al-Jamiah, UIN Online – Pejabat Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Ir HM Shaleh MT, mengharapkan UIN dapat membantu masyarakat dalam pengembangan bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Bantuan kepada masyarakat Tangsel itu bisa diwujudkan dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa atau bantuan lain yang bersifat fisik.
Walikota Tangsel mengatakan hal itu dalam acara berbuka puasa bersama pimpinan UIN dan tokoh masyarakat di Masjid Al-Jamiah kampus UIN, Senin (14/4). Menurut dia, Kota Tangsel yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang saat ini sedang melakukan berbagai pembenahan. Untuk melakukan hal itu Pemkot Tangsel membutuhkan partisipasi masyarakat, terutama masyarakat kampus.
“Sepanjang tahun 2009 ini ada tiga agenda pembangunan yang menjadi prioritas Pemkot Tangsel. Pertama pembangunan di bidang infrastruktur jalan, kedua dalam bidang kesehatan, dan ketiga pembenahan sarana dan prasarana wilayah,” jelas Walikota. Untuk pembangunan itu, imbuhnya, Pemkot Tangsel mengalokasikan anggaran sebesar Rp 120 miliar yang bersumber dari APBD.
“Namun, untuk membangun tujuh kecamatan yang ada di wilayah Tangsel tentu dana itu masih kurang sehingga perlu ada partisipasi dari masyarakat,” ujarnya.
Selain masalah jalan, pembangunan Kota Tangsel yang saat ini akan dilakukan di antaranya mendirikan rumah sakit daerah di kawasan Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang. Pembangunan bidang kesehatan ini penting guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. “Kami juga sangat berterima kasih kepada UIN yang akan membangunkan dua buah gedung Puskesmas,” katanya. Saat ini, menurut Walikota, jumlah Puskesmas yang ada baru 10 buah. Namun, jumlah itu jelas masih kurang untuk tujuh kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi seperti sekarang.
Sementara itu, Rektor Prof Dr Komaruddin Hidayat mengharapkan Pemkot Tangsel tetap dapat membantu UIN dalam pelebaran Jalan Kertamukti di kampus II dan pembenahan Situ Kuru yang terletak di sisi selatan kampus I. Situ Kuru, menurut rektor, kondisinya saat ini sudah tak lagi berfungsi sebagai daerah resapan air karena di atasnya sudah banyak didirikan bangunan. “Saya tidak tahu kawasan itu milik siapa dan siapa pula yang mendirikan bangunan di atasnya,” ujarnya.
Acara silaturahim dan berbuka puasa dihadiri sejumlah pejabat UIN dan unsur Muspikota Tangsel. Dalam kesempatan itu, juga ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara UIN dan Asosiasi Masyarakat (Asmas) yang belum lama ini terbentuk. Mou di antaranya bertujuan untuk memberikan beasiswa bagi masyarakat berprestasi, bantuan pendidikan, pembinaan akhlak mahasiswa, dan pembenahan tempat kos-kosan atau kontrakan yang banyak dihuni mahasiswa UIN.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Pembantu Rektor Bidang Pengembangan Lembaga Dr Sudarnoto Abdul Hakim dan Ketua Asmas Drs H Abdullah Sukarta, yang juga tokoh masyarakat. (ns)