Umat Rukun Menuju Indonesia Emas: UIN Jakarta Gelar Upacara Peringatan Hari Amal Bhakti Kemenag RI Ke-79
Lapangan Student Center, Berita UIN Online – Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar upacara peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) ke-79 di Lapangan Student Center, Jumat (03/01/2025).
Upacara ini dihadiri oleh Civitas Akademika UIN Jakarta, Direktur Rumah Sakit Syarif Hidayatullah Jakarta, Direktur Rumah Sakit Haji Jakarta, serta Ketua dan Pengurus Dharma Wanita Persatuan. Upacara berlangsung dengan khidmat dan penuh makna sebagai bentuk penghormatan terhadap perjalanan panjang Kemenag RI dalam menjaga harmoni keberagaman di Indonesia.
Rektor UIN Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., bertindak sebagai Inspektur Upacara. Rangkaian acara dimulai dengan pengibaran bendera merah putih oleh mahasiswa dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paskibraka UIN Jakarta. Suasana semakin khidmat saat Dekan Fakultas Psikologi, Dr. Yunita Failanisa, M.Psi., memimpin pembacaan Pancasila di hadapan peserta upacara. Selanjutnya, pembacaan UUD 1945 oleh Dekan Fakultas Dirasat Islamiyah, Dr. Yuli Yasin, M.A.
Dalam pidatonya, Rektor UIN Jakarta menyampaikan pesan dari Kementerian Agama RI tentang sejarah peringatan Hari Amal Bhakti. “Penamaan Hari Amal Bhakti merefleksikan sikap rendah hati dan nilai-nilai pengabdian luar biasa para pendahulu kita dalam memaknai kehadiran Kementerian Agama. Semangat memperingati Hari Amal Bhakti 2025 tidak dapat dipisahkan dari komitmen seluruh jajaran Menteri Agama dalam mendukung implementasi pemerintahan Indonesia,” ucapnya.
Prof. Asep menekankan bahwa dalam negara berideologi Pancasila, keberadaan Kementerian Agama merupakan jalan tengah antara teori pemisahan dan penyatuan agama dan negara. “Pada 4 Januari 1946 menegaskan, bahwa Kementerian Agama membawa misi memelihara dan menjamin kepentingan agama,” jelasnya.
Selain itu, Prof. Asep juga menyampaikan tugas penting Kemenag RI dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia. “Mendekatkan jarak psikologis dan sosial antar pemeluk agama, serta menjadikan ajaran agama sebagai tolak ukur keberhasilan menjadi tugas Kementerian Agama yang amat krusial,” tegasnya.
Dalam konteks tantangan global yang semakin kompleks, Prof. Asep menyoroti pentingnya menjaga kerukunan dan stabilitas di tengah keberagaman agama di Indonesia. “Peran moral perlu kita suarakan di berbagai forum dan saluran informasi,” lanjutnya. Ia mengajak seluruh peserta untuk berperan aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta mengimplementasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
Peringatan Hari Amal Bhakti ke-79 ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi momentum penting untuk merefleksikan peran strategis Kementerian Agama dalam menjaga kerukunan dan mewujudkan Indonesia Emas. Semangat "Umat Rukun Menuju Indonesia Emas" diharapkan dapat menjadi pijakan kuat untuk menciptakan bangsa yang harmonis, adil, dan berkemajuan di tengah keberagaman yang ada di Indonesia.
(Alfina Ika Arianti/Fauziah Muslimah/Amalia Vilistin/Foto: Muhammad Ghifari)