Umat Islam Perlu Tumbuhkan Toleransi
Reporter: Hamzah
Masjid Al Jamiah, UINJKT Online - Berkurangnya toleransi merupakan suatu fenomena yang sangat berbahaya. Mengingat banyaknya penduduk dan luasnya wilayah Indonesia, pasti bervariasi pula cara pandang setiap orang akan cara menjalankan hidupnya. Sehingga sikap toleransi ini sangat dibutuhkan untuk menjaga kebersamaan.
“Pertikaian antar sesama di negeri ini, disinyalir karena kurangnya pemahaman umat akan toleransi perbedaan. Padahal, keberagaman di negeri ini hakikatnya merupakan realitas empirik yang tidak bisa dipungkiri. Kemajemukan budaya, bahasa, dan agama yang terbalut dalam falsafah Bhineka Tunggal Ika,” ujar Usep Abdul Matin dalam Khutbah Jumat yang disampaikan kepada sivitas akademika di Masjid Al Jamiah Student Center, Jumat (23/1).
Menurutnya, keberagaman di negeri ini merupakan sumber daya luar biasa yang dimiliki bangsa ini. Karena dengan keanekaragaman itulah akan menjadi sumber kekuatan yang besar, apabila bangsa Indonesia saling memperteguh semangat persatuan dan persaudaraan. Dan perbedaan pasti akan menjadi indah jika ingin membuka diri dan saling mengenal satu sama lain.
Sebaliknya, lanjut dia, perbedaan yang indah akan menjadi mimpi buruk, bila setiap individu maupun komunitas tertentu saling mengedepankan kepentingan primordial dan kepentingan individu.
Cara menumbuhkan sikap toleransi tidak harus dalam memberikan sesuatu pada orang yang sangat membutuhkan pertolongan atau kasih sayang akan tetapi dalam perbedaan suku,agama, ras sekalipun tetap sikap toleransi harus ditumbuhkan.
Bahkan ajaran Islam memberikan peluang dan mendorong kepada umat Islam untuk dapat melakukan interaksi sosial, kerja sama dengan nonmuslim sekalipun.
Dalam Al-Quran Allah SWT telah memberikan resep yang sangat diperlukan bagi manusia Muslim khususnya untuk memecahkan masalah kemanusiaan yang sangat universal, yaitu realitas pluralitas keberagamaan manusia dan menuntut supaya bersikap toleransi terhadap kenyataan tersebut demi tercapainya perdamaian di muka bumi.
“Karena Islam menilai bahwa syarat untuk membuat keharmonisan adalah pengakuan terhadap komponen-komponen yang secara alamiah berbeda.
Sehingga, untuk mewujudkan toleransi menurut Islam yaitu dengan mengakui hak setiap orang, menghormati keyakinan orang lain, bersikap lapang dada, menerima perbedaan, saling pengertian, kesadaran dan kejujuran.
Usep berharap, “Semoga sikap toleransi simpati dan empati akan selalu berada dalam hidup kita dan di negeri tercinta ini,” katanya. [Nif/Ed]
Masjid Al Jamiah, UINJKT Online - Berkurangnya toleransi merupakan suatu fenomena yang sangat berbahaya. Mengingat banyaknya penduduk dan luasnya wilayah Indonesia, pasti bervariasi pula cara pandang setiap orang akan cara menjalankan hidupnya. Sehingga sikap toleransi ini sangat dibutuhkan untuk menjaga kebersamaan.
“Pertikaian antar sesama di negeri ini, disinyalir karena kurangnya pemahaman umat akan toleransi perbedaan. Padahal, keberagaman di negeri ini hakikatnya merupakan realitas empirik yang tidak bisa dipungkiri. Kemajemukan budaya, bahasa, dan agama yang terbalut dalam falsafah Bhineka Tunggal Ika,” ujar Usep Abdul Matin dalam Khutbah Jumat yang disampaikan kepada sivitas akademika di Masjid Al Jamiah Student Center, Jumat (23/1).
Menurutnya, keberagaman di negeri ini merupakan sumber daya luar biasa yang dimiliki bangsa ini. Karena dengan keanekaragaman itulah akan menjadi sumber kekuatan yang besar, apabila bangsa Indonesia saling memperteguh semangat persatuan dan persaudaraan. Dan perbedaan pasti akan menjadi indah jika ingin membuka diri dan saling mengenal satu sama lain.
Sebaliknya, lanjut dia, perbedaan yang indah akan menjadi mimpi buruk, bila setiap individu maupun komunitas tertentu saling mengedepankan kepentingan primordial dan kepentingan individu.
Cara menumbuhkan sikap toleransi tidak harus dalam memberikan sesuatu pada orang yang sangat membutuhkan pertolongan atau kasih sayang akan tetapi dalam perbedaan suku,agama, ras sekalipun tetap sikap toleransi harus ditumbuhkan.
Bahkan ajaran Islam memberikan peluang dan mendorong kepada umat Islam untuk dapat melakukan interaksi sosial, kerja sama dengan nonmuslim sekalipun.
Dalam Al-Quran Allah SWT telah memberikan resep yang sangat diperlukan bagi manusia Muslim khususnya untuk memecahkan masalah kemanusiaan yang sangat universal, yaitu realitas pluralitas keberagamaan manusia dan menuntut supaya bersikap toleransi terhadap kenyataan tersebut demi tercapainya perdamaian di muka bumi.
“Karena Islam menilai bahwa syarat untuk membuat keharmonisan adalah pengakuan terhadap komponen-komponen yang secara alamiah berbeda.
Sehingga, untuk mewujudkan toleransi menurut Islam yaitu dengan mengakui hak setiap orang, menghormati keyakinan orang lain, bersikap lapang dada, menerima perbedaan, saling pengertian, kesadaran dan kejujuran.
Usep berharap, “Semoga sikap toleransi simpati dan empati akan selalu berada dalam hidup kita dan di negeri tercinta ini,” katanya. [Nif/Ed]