Ulasan Artikel Riset: Ini Peran Pola Asuh dan Religiusitas dalam Moderasi Beragama di Kalangan Remaja Muslim

Ulasan Artikel Riset: Ini Peran Pola Asuh dan Religiusitas dalam Moderasi Beragama di Kalangan Remaja Muslim

Apakah pola asuh dan religiusitas dapat menjadi peran dalam membentuk sikap toleransi di kalangan remaja Muslim Indonesia? 

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Dosen Fakultas Psikologi UIN Jakarta, Wara Alfa Syukrilla S.Si.,M.Si., Prof. Dr. Zahrotun Nihayah M.Si., bersama Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ganesha, Dr. Mohammad Fayruz S.Pt., MM., berjudul “Religious Moderation of Indonesian Muslim Adolescents” yang terbit di Tazkiya: Jurnal Psikologi pada 2024, menjelaskan pendekatan keluarga khususnya pola asuh dan religiusitas dalam menciptakan moderasi beragama pada kalangan remaja muslim di Indonesia.

Indonesia, sebagai negara dengan beragam agama dan etnis, sering kali menghadapi konflik baik antarindividu maupun antarkelompok sosial. Salah satu konflik agama yang pernah terjadi di Indonesia pada masyarakat Tolikara tahun 2015 silam, yang memakan dua korban jiwa serta dibakarnya 96 rumah umat Islam. Di sisi lain, konsep moderasi beragama muncul sebagai solusi untuk mengatasi intoleransi dan menghindari radikalisme.

Konsep moderasi beragama dalam Islam sendiri, terkait dengan prinsip-prinsip perdamaian, keadilan, dan kasih sayang dalam keyakinan serta praktik keagamaan secara seimbang dan moderat, menghindari ekstremisme dan radikalisme. Penerapan moderasi beragama, menjadi salah satu upaya mencegah terjadinya konflik dan menjaga stabilitas sosial di masyarakat masyarakat indonesia dengan latar belakang agama serta budaya yang beragam.

Religiusitas Sebagai Fondasi Moderasi

Berbagai studi telah dilakukan untuk mengidentifikasikan berbagai faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan moderasi beragama di Indonesia. Salah satunya adalah kajian mengenai religiusitas yang telah terbukti menjadi faktor perkembangan moderasi beragama. Disamping itu, religiusitas juga dapat dipupuk melalui nilai-nilai dalam lingkungan keluarga khususnya pola asuh.

Studi yang dilakukan oleh Wara Alfa Syukrilla, Zahrotun Nihayah, dan, Mohammad Fayruz dengan metode penelitian kuantitatif ini, berusaha mengkaji hubungan kedua faktor tersebut terhadap perkembangan moderasi beragama di kalangan remaja Muslim Indonesia. Hasil analisisnya kuat menunjukkan religiusitas mencakup praktik keagamaan seperti menjalankan ibadah, beramal, dan menghindari kemaksiatan, menjadi landasan yang kuat terhadap peningkatan moderasi beragama.

Pola Asuh Otoriter dalam Membangun Identitas Moralitas pada Remaja

Seperti yang kita ketahui bersama, jenis pola asuh memainkan peran penting dalam membentuk karakteristik seseorang termasuk juga dalam aspek keagamaan. Studi ini juga mengkaji pendekatan keluarga pada pengembangan pandangan-pandangan keagamaan yang moderat sehingga memberikan perspektif yang lebih komprehensif terhadap faktor-faktor yang membentuk moderasi beragama.

Studi ini membuktikan bahwa pola asuh otoriter, yang dicirikan dengan kehangatan, ketanggapan, dan harapan yang tinggi, lebih cenderung mendorong rasa hormat terhadap tradisi dan kepatuhan terhadap norma budaya. Gaya pengasuhan ini menitikberatkan pada tanggungjawab sosial yang lebih tinggi pada remaja.

Orangtua yang otoriter cenderung memiliki tradisi akan aturan yang jelas dan harus dipatuhi, hal ini memungkinkan menanamkan identitas moralitas yang kuat pada remaja. Namun sebaliknya, pola asuh permisif, yang dicirikan dengan tingkat kehangatan yang tinggi dan tingkat kontrol yang rendah terbukti kurang efektif dalam membentuk moralitas anak.

Hasil penelitian ini menunjukkan, pola asuh dan religiusitas memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk landasan dan sikap terhadap perkembangan moderasi beragama di kalangan remaja Muslim Indonesia. Mengikuti rekomendasi penulis, temuan dari studi ini sejalan dengan nilai-nilai Islam yang mengajarkan sikap moderat dalam menjalankan ajaran agama, oleh sebab itu program intervensi dan inisiatif pendidikan berdasarkan prinsip-prinsip Islam dapat dikembangkan untuk memperkuat moderasi beragama di kalangan remaja Muslim Indonesia ke depannya.

(Shely Nurloka /Fauziah M/Syarifah Nur K.)

 

Sumber Artikel Jurnal

Judul Penelitian : Religious Moderation of Indonesian Muslim Adolescents

Publikasi Jurnal : TAZKIYA Journal of Psychology

Penulis : Wara Alfa Syukrilla, Zahrotun Nihayah, Mohammad Fayruz

Link artikel : https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/tazkiya/article/view/38402

**Ulasan Artikel Riset adalah tulisan review dari artikel jurnal penelitian yang ditulis oleh para dosen di UIN Jakarta yang membahas isu terkini yang dekat dengan masyarakat sebagai rekomendasi atau studi kasus pada fenomena sosial. 

Pusat Informasi dan Humas UIN Jakarta