UKM LDK Syahid UIN Jakarta Gelar Islamic Movement Festival 2025
Aula Student Center, Berita UIN Online — UKM Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Syahid UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Islamic Movement Festival 2025 dengan tema “Faith x Logic: Hidup Bukan Sekedar Ikut Arus” di Aula Student Center pada Kamis (2/10/2025).
Acara ini menghadirkan Founder Distrik Berisik Rian Fahardi, Aktor Alfie Alfandy, Ustadz Streamer Abi Sekakia, Tenaga Ahli Tenaga Ahli Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Multazam Ahmad, dan Spesialis Sosial Media Ida Ruspita.
Spesialis Sosial Media Ida Ruspita dalam materi yang ia sampaikan mengungkapkan bahwa ketika seseorang memiliki tujuan, maka ia harus fokus pada tujuan tersebut. Ia menambahkan, bahwa jangan sampai hal-hal eksternal mengganggu proses.
“Untuk pesannya, ketika kita ingin mencapai apa yang kita tuju, fokus aja ke diri kita sendiri. Jangan sampai eksternal dan lain sebagainya itu mengganggu kita, karena ketika kita udah bisa berdamai dengan diri sendiri, kita tahu potensi kita, kita menggali lebih lanjut, itu yang akan membawa kita ke apa yang kita inginkan,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan kesan terhadap Islamic Movement Festival 2025 bahwa kegiatan seperti ini sangat bermanfaat karena dapat bertemu dengan mahasiswa UIN Jakarta dan berdiskusi.
“Kegiatan ini sangat berkesan sekali ya, karena kita bisa bertemu, ternyata kita bisa balik lagi berdiskusi dengan masa-masa kita ketika kuliah,” ujarnya.
Tenaga Ahli Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Multazam Ahmad mengatakan harapannya dengan diadakannya kegiatan ini dapat memperkuat imannya, tapi tidak melupakan logikanya, karena satu-satunya hal yang paling eksis di masa depan.
“Saya harap mahasiswa dengan kegiatan ini dapat memperkuat imannya, tapi jangan lupa logikanya juga, karena saya rasa satu-satunya hal yang paling eksis di masa depan, apapun itu, orang yang mulai iman yang baik dan juga logika yang tajam,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga menambahkan lewat kegiatan ini mahasiswa diharapkan berdialektika dengan keimanan, serta ada proses kemajuan melalui logika yang murni.
“Mudah-mudahan melewat kegiatan ini mahasiswa berdialektika dengan keimanannya, artinya ada proses penerimaan. Yang kedua, ada proses kemajuan yang dilakukan oleh adik-adik melalui logika yang murni,” ujarnya.
Founder @distrik_berisik, Rian Fahardi mengungkapkan bahwa jangan sampai terjebak dengan ideal self diri sendiri sehingga real self-nya dengan impian tidak nyambung, semestinya harus disesuaikan terlebih dahulu kapasitas, kemampuan, dan pemahaman yang dimiliki.
“Jangan sampai kita terjebak sama ideal self kita sehingga real self-nya itu nanti dengan impian kita nggak nyambung. Jadi, harus disesuaikan dulu kapasitas, kemampuan, dan pemahaman kita. Baru kita memusatkan energi dan tujuan kita ke sana,”ujarnya.
Ia juga menambahkan pesannya bahwa kurangi menggunakan sosial media karena sosial media itu adalah penyakit hari ini, sehingga dengan mengurangi itu akan ada perubahan untuk kedepannya.
“Kurang-kurangi main sosmed kali ya, karena sosmed itu penyakit hari ini. Datanya kan bisa 8-10 jam kita main sosmed, dengan mengurangi itu, sedikit tidak bisa jamin, tapi akan ada perubahan pelan-pelan yang pasti terjadi,” tambahnya.
(Nosa Idea L./Fauziah M./Zaenal M./Muhamad Arifin Ilham/Foto: Muhammad Ghifari Rahman)