UIN Jakarta Tuan Rumah Seminar "Closer Relations, Stronger Cooperations" Rayakan 45 Tahun Hubungan Indonesia-Kenya
Ruang Diorama, Berita UIN Online - UIN Jakarta adalah kampus pembaharu sekaligus modern. Salah satu misi kampus ini adalah menjadi bagian dari masyarakat global alias menghendaki adanya internasionalisasi. Adapun upaya menuju internasionalisasi tersebut dengan membangun kerjasama diplomasi dengan berbagai negara termasuk dengan negara Kenya di Afrika Timur.
Dalam bidang pendidikan, UIN Jakarta telah membangun kerja sama dengan Umma University Kenya pada 2021 lalu. Kemudian kerja sama tersebut ditindaklanjuti oleh Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta melalui penyelenggaraan konferensi International Conference on Islamic and Interdisciplinary Studies (ICIIS) 2022. Paling baru adalah kunjungan Kepala Pusat Layanan Kerjasama Internasional (PLKI) UIN Jakarta, Prof. Maila Dinia Husni Rahiem ke Kenya untuk memperkuat inisiatif kerja sama serta mempromosikan program pendidikan UIN Jakarta di kalangan masyarakat Kenya.
Mengingat rentetan kerjasama yang pernah terjalin sebelumnya, UIN Jakarta menjadi tuan rumah dalam agenda seminar internasional bertajuk “Closer Relations, Stronger Cooperations”. Seminar tersebut dibuat untuk memperingati 45 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kenya, secara spesifik membangun kerja sama dengan Universitas Islam Kenya di Ruang Diorama, Kamis (10/10/2024).
Acara tersebut dibuka dengan sambutan empat tokoh yakni Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., Duta Besar RI untuk Republik Kenya Dr. H.E. Mohamad Hery Saripudin, Duta Besar Kenya untuk Indonesia, H.E. Galma Mukhe Boru dan Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri RI Dewi Justicia Meidiwaty.
Prof. Asep Jahar dalam sambutannya menekankan urgensi diplomasi bilateral antara Indonesia-Kenya terutama dalam bidang pendidikan. Menurut Prof Asep kolaborasi dapat disinergikan dalam berbagai bentuk seperti pertukaran mahasiswa, pengembangan riset, visiting professor dan sebagainya.
“Kami berharap kolaborasi UIN Jakarta dengan Islamic University of Kenya tidak hanya bermanfaat bagi institusi tapi juga demi masyarakat akademik secara global,” tutur Rektor. Kerjasama yang akan dibangun, lanjut Rektor, tidak hanya terbatas pada disiplin ilmu keislaman tapi juga kedokteran, psikologis serta sains dan teknologi.
Rektor mengatakan bahwa UIN Jakarta selalu terbuka untuk generasi muda Kenya yang hendak menimbah ilmu di Indonesia. Prof. Asep juga mengungkapkan bahwa UIN Jakarta terdiri dari 13 program studi (prodi) yang terdiri dari prodi keagamaan juga umum yang tersedia dan dapat diakses.
Tidak berhenti sampai di situ, Rektor menuturkan bahwa UIN Jakarta saat ini sudah selangkah lebih dekat menuju world class university. Hal tersebut terlihat dari ranking yang diterima kampus pembaharu ini.
“Pada rilis QS World University Rankings by Subject 2024: Theology, Divinity & Religious Studies, UIN Jakarta adalah satu-satunya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang masuk dalam pemeringkatan dan berhasil mencatatkan prestasi dunia dengan menempati ranking 101-140 internasional dan menempati posisi ke-122,” ujar Rektor.
Duta Besar RI untuk Republik Kenya Dr. H.E. Mohamad Hery Saripudin dalam kesempatan tersebut memaparkan keberhasilan diplomasi Indonesia di Kenya. Menurut Hery hubungan kerja sama dua negara ini telah berlangsung sejak 1979. Sejak saat itu hubungan kerja sama tersebut terus berlangsung hingga hari ini.
“Akhir tahun 2022 menjadi milestone dalam sejarah diplomasi Indonesia-Kenya,” ungkapnya.
Ia melanjutkan pada tahun tersebut terdapat tujuh memorandum of understanding (MoU) yang ditandatangani terkait hubungan diplomatik.
Namun bukan hanya terbatas pada hubungan antar negara atau institusi tapi juga mencakup bisnis, media, pendidikan dan universitas termasuk menjalin kerja sama antara UIN Jakarta dan Umma University.
“Sementara hari ini, kerja sama tersebut diteruskan dengan Universitas Islam Kenya,” tutur Dubes.
Duta Besar Kenya untuk Indonesia, H.E. Galma Mukhe Boru mengatakan menjalin kerjasama antara Kenya dan Indonesia penting dilakukan sebab Indonesia berpotensi besar menjadi salah satu super power ekonomi dunia, di samping ada kesamaan historis bahwa keduanya adalah negara bekas jajahan kolonial.
Sementara itu, Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri RI Dewi Justicia Meidiwaty memaparkan kontribusi Forum Indonesia-Afrika dalam membuka peluang kerja sama strategis. Dewi mengatakan Indonesia secara ekonomi, politik dan budaya sangat powerful itulah kenapa banyak negara termasuk Kenya hendak menjalin kerja sama dengan Indonesia. Kerja sama ini akan membuka banyak akses antar dua negara mencakup juga pendidikan dan lainnya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan penandatanganan Mou serta seminar terkait ekonomi, politik, budaya dan pendidikan antara Indonesia dan Kenya, yang diisi oleh berbagai tokoh penting.
Adapun narasumbernya antara lain Dosen Senior Hubungan Internasional UIN jakarta, Faisal Nurdin Idris, M.Sc., Ph.D., yang membahas peran generasi muda dalam menjaga kesinambungan hubungan bilateral secara spesifik dalam hal politik.
Di sektor ekonomi, Ir. Iskandar Panjaitan, Ph.D, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, memaparkan langkah-langkah untuk meningkatkan perdagangan bilateral, sedangkan
Dandy Rafitrandi dari CSIS menganalisis peluang produk Indonesia di pasar Kenya.
Diplomasi pendidikan juga menjadi topik kunci, dengan Prof. Ali Said Sunkar, Wakil Rektor IUK, menyoroti bagaimana kerja sama universitas dapat memperkuat hubungan budaya dan diplomasi.
Sesi ini diakhiri dengan pengalaman pribadi Charity Maina, mahasiswa Kenya di Universitas Indonesia, yang akan berbagi kisahnya belajar di Indonesia. Terakhir seminar ditutup dengan sesi tanya jawab dan foto bersama peserta.
Dokumentasi Acara:
(Aji Pangestu/Fauziah M./Raihan Lail Ramadhan/Foto: Melva Evangelyn, Hermanudin)