UIN Jakarta Terpilih Jadi Presiden AIUA
Gedung Rektorat, Berita UIN Online- UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terpilih menjadi President of Asian Islamic Universities Association (AIUA) untuk periode 2024-2026, dalam The 14th Annual General Meeting of Asian Islamic Universities Association (AIUA) yang dilaksanakan di Islamic University of Maldives, Male, Maldives, pada tanggal 25 Mei 2024.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Din Wahid, Ph.D., mewakili Rektor UIN Jakarta. Kegiatan tersebut dihadiri oleh puluhan pimpinan universitas Islam di Asia dari berbagai negara: Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Cambodia, Philipine dan Thailand. Dalam periode sebelumnya, posisi Presiden AIUA diduduki oleh UIN Antasari, Banjarmasin, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Bendahara.
Didirikan pada tahun 2015, AIUA kini beranggotakan 83 universitas Islam dari berbagai negera di Asia. Beberapa kegiatan sudah dilakukan seperti workshop, seminar, konferensi dan akreditasi.
Ke depan, AIUA juga akan mengembangkan jurnal. Dengan keanggotaan yang tersebar di beberapa negara, AIUA sangat potensial memperkuat kerjasama internasional PTKI dalam pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi. Selanjutnya, setelah terpilih sebagai Presiden AIUA, Wakil Rektor Bidang Kerjasama, langsung melaporkan kepada Rektor.
Terpisah, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar M.A. Ph.D. berharap agar AIUA dapat memperkuat program internasionalisasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) melalui berbagai programnya. Diantaranya pertukaran pelajar, pertukaran dosen, kolaborasi riset dan publikasi, termasuk mensitasi karya-karya dosen PTKI.
Rektor Asep Jahar juga berharap agar PTKI dapat memaksimalkan segala sumber daya yang dimiliki oleh AIUA seperti jaringan, sumber daya manusia, dan potensi lainnya.
Kegiatan pertemuan tahunan tersebut diawali dengan Internasional Seminar of Asian Islamic Universities pada pagi hari. Seminar dibuka oleh Menteri Perikanan dan Sumber Daya Laut Maldives, Ahmed Shiyam.
Seminar tersebut membahas dua isu utama, yaitu “leadership for inclusion in higher education and catering for disadvantage groups of students,” dan “adapting curriculum, pedagogy and assessment for inclusion in higher education.”
Dalam acara tersebut, ada 8 makalah yang dipresentasikan oleh para ahli dari Indonesia, Malaysia dan Thailand. Setelah seminar dilaksanakan Annual General Meeting yang salah satu agenda pentingnya adalah pemilihan Presiden AIUA baru, di mana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terpilih sebagai presiden. Kegiatan ini diakhiri dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara beberapa universitas anggota AIUA. (Kontributor/PIH)