UIN Jakarta Sosialisasi di MA Pesantren Al-Hamidiyah Depok

UIN Jakarta Sosialisasi di MA Pesantren Al-Hamidiyah Depok

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online – Menjelang musim penerimaan calon mahasiswa baru tahun akademik 2022/2023, UIN Jakarta kembali mengadakan sosialisasi kampus. Kali ini sosialisasi dilakukan di Madrasah Aliyah (MA) Pesantren Al-Hamidiyah, Sawangan, Depok, Jawa Barat, secara virtual, Selasa (8/2/2022).

Acara sosialisasi disampaikan Nanang Syaikhu dari Humas UIN Jakarta kepada para pelajar kelas 12 jurusan IPA dan IPS serta pelajar MA Program Khusus. Turut hadir Wakil Direktur Yayasan Pendidikan Islam Al-Hamidiyah Hadi Sukoco, Kepala MA Al-Hamidiyah Ira Asmara, dan sejumlah guru.

Nanang dalam paparannya mengatakan, persaingan masuk perguruan tinggi negeri (PTN), termasuk UIN Jakarta, saat ini cukup bersaing ketat. Jumlah peminat dan pendaftar masih belum sebanding dengan kuota tersedia sehingga siswa harus benar-benar ekstra belajar.

“Dengan kuota yang terbatas tadi, untuk satu prodi saja perbandingannya bisa 1 berbanding 10,” katanya.

Namun, menurut Nanang, para calon mahasiswa tak perlu berkecil hati untuk tidak diterima di PTN. Masuk PTN pilihan ibarat rejeki. Jika yakin dan mau ikhtiar belajar, insya Allah kuliah di PTN akan jadi milik.

“Ada pepatah Arab mengatakan man jadda wajada, barang siapa yang bersungguh-sungguh dia akan berhasil,” ujarnya.

Nanang lebih lanjut mengatakan, kuliah di UIN Jakarta dapat ditempuh dengan terlebih dahulu mengikuti seleksi. Sedikitnya ada enam jalur seleksi yang dapat dipilih calon mahasiswa, dua jalur seleksi di antaranya melalui nilai prestasi akademik rapor siswa di sekolah.

Kedua jalur seleksi rapor adalah Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Kegamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) untuk program studi keagamaan dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) untuk program studi umum.

Sedangkan empat jalur lainnya merupakan sistem seleksi tulis, yakni Ujian Masuk Perguruan Tinggi Kegamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) untuk prodi keagamaan, Seleks Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) untuk program studi umum, dan Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMM PTN) Indonesia Bagian Barat untuk program studi umum.

“Satu jalur seleksi lagi adalah Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Mandiri atau SPMB Mandiri. Di jalur ini semua program studi keagamaan dan umum ditawarkan,” jelas Nanang.

Dia menyarankan bagi siswa yang akan memilih program studi sebaiknya harus sesuai minat dan kemampuan. Jika tidak dikhawatikan akan bermasalah saat menghadapi perkuliahan.

“Karena tidak minat atau asal cenderung lulus, banyak mahasiswa yang akhirnya ingin pindah jurusan,” ujarnya.

Nanang berharap santri lulusan MA Pesantren Al-Hamidiyah tahun ini lebih banyak yang diterima di UIN Jakarta. Dia juga percaya bahwa para santri memiliki keunggulan dan tak kalah dengan lulusan sekolah umum. (ns)