UIN Jakarta Siapkan Pengelolaan Beasiswa Indonesia Bangkit
Gedung Rektorat, BERITA UIN Online— UIN Jakarta tengah menyiapkan pengelolaan beasiswa kerjasama Kementerian Agama (Kemenag) dan LPDP Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Jakarta, Prof. Dr. Zulkifli, UIN Jakarta menjadi salah satu perguruan tinggi sasaran program beasiswa bertajuk Beasiswa Indonesia Bangkit atau BIB.
Demikian disampaikan Warek Zulkifli dalam rapat kordinasi Beasiswa Bangkit UIN Jakarta di ruang sidang utama Gedung Rektorat, Selasa (8/11/2022). Menurutnya, beasiswa ini diperuntukkan bagi mahasiswa jenjang pendidikan magister dan doktor. "Untuk jenjang Strata Dua dan Strata Tiga," ucapnya.
Rencananya, program beasiswa ini mencakup 85 penerima beasiswa. Masing-masing untuk 20 mahasiswa program magister Fakultas Ushuluddin, 20 mahasiswa program magister Fakultas Adab dan Humaniora, 20 mahasiswa Magister dan 25 mahasiswa doktoral Program Pengkajian Islam SPs UIN Jakarta.
Diketahui, Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) merupakan skema beasiswa hasil kolaborasi Kemenag dan dan LPDP Kemenkeu bagi pendaftar terpilih. Ia berupa pembiayaan program gelar (degree program) dan program non-gelar (non-degree program) bagi para penerima potensial.
Dalam laman Kemenag (8/9/2022), Sekjen Kemenag Prof. Dr. Nizar MA mengungkapkan, program Beasiswa Indonesia Bangkit kerjasama Kemenag-LPDP ini merupakan program gelar yang diperuntukan bagi para pendidik, tenaga kependidikan, siswa, santri dan pemangku kepentingan di lingkungan Kemenag.
"Program ini juga diharapkan dapat membantu Indonesia dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) di Era Revolusi Industri 4.0,” terangnya.
Program Gelar atau Degree Program kali ini, jelasnya, dibuka untuk jenjang studi sarjana (S1) dan pascasarjana (S2 dan S3), baik di dalam maupun luar negeri. “Beasiswa luar negeri hanya dikhususkan bagi program S3 bagi dosen Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK)/Ma’had Aly, dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Perguruan Tinggi Umum, pendidik Madrasah, guru PAI pada Sekolah, dan pegawai Kementerian Agama,” paparnya.
Terkait pengelolaannya sendiri, sejumlah pimpinan memberikan usulan bagi pelaksanaan beasiswa dimaksud. Dekan Fakultas Ushuluddin, Dr. Yusuf Rahman, misalnya mengusulkan pengayaan akademik atau academic enrichment bagi para mahasiswa penerima beasiswa. (zm)