UIN Jakarta Resmikan GLAM sebagai Jejak Peradaban dan Inspirasi Akademik
Lobi Utama Gedung Rektorat, Berita UIN Online – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta meresmikan Galeri, Perpustakaan, Arsip, dan Museum (GLAM) pada Jumat (12/9/2025). Peresmian dilakukan secara simbolis melalui prosesi pengguntingan pita oleh Rektor UIN Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D., bersama dua mantan rektor, Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, MA, dan Prof. Dr. Komaruddin Hidayat.
Acara yang digelar di Lobi Utama Gedung Rektorat ini turut dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris Senat, jajaran Wakil Rektor, para Kepala Biro, Ketua dan Sekretaris Lembaga, Kepala dan Sekretaris SPI, para Dekan Fakultas, Direktur Sekolah Pascasarjana, Staf Ahli Rektor, para Kepala UPT, Kepala Pusat, Kepala Bagian Rektorat, Ketua Tim Rektorat, serta Tim Kerja GLAM dari Pusat Perpustakaan dan Tim Pusat Informasi dan Humas.
Dalam sambutannya, Rektor Prof. Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D. menyampaikan bahwa GLAM dihadirkan untuk memperkuat tradisi akademik dengan menghadirkan jejak kontribusi para pendahulu UIN Jakarta.
“Museum ini diharapkan menjadi bagian dari sivitas akademika untuk mengenal dan belajar dari kontribusi para pendahulu. Kita menghormati, menghargai, sekaligus menjadi suri teladan bagi dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa,” ujar Prof. Asep
Sementara itu, Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019–2023, Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, MA, menekankan pentingnya museum sebagai ruang kesinambungan sejarah UIN Jakarta dari masa ke masa.
“Ide mengumpulkan artefak dari rektor-rektor terdahulu ini bagus sekali. Ada kesinambungan antara sejarah yang mengakar, perkembangan masa kini, hingga harapan di masa depan. Semoga ke depan bisa hadir Museum Peradaban Islam di UIN Jakarta,” tutur Prof. Amany
Komaruddin Hidayat, Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk masa jabatan dua periode, 2006–2010 dan 2010–2015, memberikan refleksi filosofis tentang makna perpustakaan, arsip, dan museum dalam kehidupan kampus.
“Galeri, perpustakaan, arsip, dan museum itu bukan sekadar benda mati. Ia punya roh dan jiwa yang harus dimaknai sebagai bagian dari komunitas intelektual. Meski kecil, keberadaan GLAM adalah simbol penting yang harus dijaga,” ungkap Prof. Komaruddin
Acara peresmian ditutup dengan sesi foto bersama pimpinan universitas, para wakil rektor, serta jajaran dekan. Para tamu undangan kemudian diajak mengulas koleksi awal GLAM yang akan terus dikembangkan sebagai pusat literasi, sejarah, dan kebanggaan sivitas akademika UIN Jakarta.
(Kareena Auliya Juniar/Fauziah M./Zaenal M./Nazwa Adawiyah S.)