UIN Jakarta Perluas Jangkauan Akademik ke Uzbekistan
Gedung Rektorat, Berita UIN Online— UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memperluas jangkauan kerjasama akademik tingkat internasionalnya dengan menyasar berbagai lembaga pendidikan tinggi, perpustakaan, dan Kedutaan Besar RI di Uzbekistan.
Demikian laporan Tim Kunjungan UIN Jakarta ke Uzbekistan yang diterima Berita UIN Online, Senin (27/11/2023). Rombongan dipimpin langsung Kepala Pusat Layanan Kerjasama Internasional LP2M Prof. Maila Dinia Husni Rahiem MA Ph.D.
Turut dalam tim Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat Ade Rina Farida M.Si, Kepala Biro AUK Drs. H. Juanda Naim, M.H., Kepala Biro Perencanaan Keuangan H. Mohamad Ali Irfan, S.E., M.M., M.Ak, dan Kepala Biro AAKK Priyono M.Pd. Dua kota utama Uzbekistan, Tashkent dan Samarkand, menjadi tujuan utama para rombongan.
Dalam kunjungan yang berlangsung selama sepekan dari tanggal 20 sampai 27 November ini, tim UIN Jakarta melakukan kunjungan resmi ke tiga perguruan tinggi, satu perpustakaan, dan perwakilan pemerintah Indonesia di Uzbekistan. Masing-masing yaitu Internasional Islamic Academy of Uzbekistan, Tashkent Medical Academy, National University of Uzbekistan, National Library of Uzbekistan, dan Kedutaan Besar RI untuk Uzbekistan.
Kunjungan ke Internasional Islamic Academy of Uzbekistan dilakukan sebagai tindak lanjut kesepakatan kerjasama yang ditandatangani pada September 2023 oleh Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar MA Ph.D dan Rektor International Islamic Academy of Uzbekistan sekaligus penasehat bidang keagamaan presiden Uzbekistan Prof. Gapurov Uygun Tolkinovich. Kunjungan tim UIN Jakarta ke universitas diterima langsung para pejabat universitas seperti para wakil rektor dan kepala pusat universitas.
Rencananya, tindak lanjut kerjasama kedua perguruan tinggi dilakukan dalam berbagai program. Diantaranya program Community Service Project based Student Mobility program, dimana mahasiswa UIN Jakarta melakukan kegiatan student mobility dipadukan dengan kegiatan pengabdian masyarakat.
Lainnya, pertukaran dosen antara kedua universitas. “Mereka sangat tertarik dengan pengembangan psikologi Islam di UIN Jakarta dan berminat melakukan pertukaran dosen yang mengajar bidang ini dan juga bidang kajian kebudayaan Islam, dimana ahli kebudayaan Islam Asia Tengah dari kampus ini bisa dikirim ke UIN Jakarta,” katanya.
International Islamic Academy of Uzbekistan juga, sambung Maila, siap menindaklanjuti kesepakatan kerjasama dengan melakukan penelitian kolabrasi, pertukaran pembicara konfrensi. Pimpinan dan sivitas akademika universitas ini meminta Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar MA Ph.D bisa hadir menjadi pembicara di simposium internasionalnya di tahun depan.
Sebagai tanda kemitraan yang telah terbangun, Rektor Asep Jahar sebelumnya mengirimkan rekaman video sambutan atas pelaksanaan konfrensi wisata religi Bukhara dengan International Islamic Academy of Uzbekistan sebagai salah satu penyelenggaranya. Rekaman video sambutan telah dan akan diputar selama penyelenggaraan konfrensi seperti halnya video-video sambutan lainnya dari tokoh-tokoh dunia.
“Pihak International Islamic Academy juga sedang mempersiapkan program tahun 2024, dan berharap UIN Jakarta bisa menginformasikan kegiatan akademik penting apa saja di fakultas dan unit di UIN Jakarta dimana mereka bisa terlibat. Sebaliknya mereka juga akan berbagi rencana kegiatan mereka sehingga UIN Jakarta bisa merencanakan untuk terlibat,” kata Maila.
Selanjutnya, tim rombongan UIN Jakarta melakukan kunjungan kerjasama dengan Tashkent Medical Academy. Kunjungan ke akademi ini diterima langsung Pejabat Rektor Tashkent Medical Academy sekaligus Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Shukrat Abdujalilovich Boymuradov.
Di Uzbekistan dan kawasan Asia Tengah, Tashkent Medical Academy dikenal sebagai lembaga pendidikan unggulan dan terbesar di bidang kedokteran dan Kesehatan masyarakat. Di kampus ini, total empat ribu mahasiswa sarjana dan 1000 mahasiswa pascasarjana (S2-S3) belajar di kampus ini.
Tashkent Medical Academy sendiri dikelola sebagai kampus modern dengan bersih dan tata kelola gedung dengan baik. Kampus memiliki asrama yang dapat mengakomodir semua mahasiswa tinggal di kampus, sehingga sebanyak 97% mahasiswa tinggal di kampus.
Masih di kampus ini, rombongan UIN Jakarta juga berkesempatan mengunjungi lab simulator medis Tashkent Medical Academy yang komprehensif untuk digunakan dalam berbagai bidang keilmuan kedokteran, seperti pediatric, obgyn, hingga ruang simulator Emergency Room. Nilai investasi laboratorium ini tak kurang dari USD 4 juta bersumber dari berbagai lembaga dan dari riset yang diperoleh oleh dosen-dosen mereka.
“Kampus ini sangat antusias ingin bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan dengan dua rumah sakit kita,” ungkap Maila.
Pihak Tashkent Medical Academy sendiri, lanjutnya, akan segera berkunjung ke UIN Jakarta pada akhir Desember atau di bulan Januari untuk bertemu dengan Rektor UIN Jakarta dan menandatangani MoU serta merancang program bersama. “Diharapkan ditahun 2024, bisa dilakukan kegiatan mobilitas antar kampus untuk dosen, mahasiswa dan juga staf tendik dan staf rumah sakit,” ujar Maila.
Tashkent Medical Academy juga mengundang para dosen UIN Jakarta untuk melakukan penelitian dan publikasi bersama. Selain Pendidikan kedokteran dan keperawatan, Selain itu, Tashkent Medical Academy memiliki program pengelolaan RS, baik tingkat sarjana, pasca sarjana juga Pendidikan kursus bersetifikat.
Selain International Islamic Academy dan Tashkent Medical Academy, rombongan UIN Jakarta juga melakukan kunjungan kerjasama ke National University of Uzbekistan. Di kampus ini, rombongan diterima langsung Wakil Rektor bidang Kerjasama Internasional Prof. Raima Kh. Shirinova yang didampingi oleh kordinator kerjasama internasional dan kordinator program student mobility.
Saat ini, ungkap Maila, usulan kerjasama UIN Jakarta sudah diajukan kepada National University of Uzbekistan. Melalui fasilitasi KBRI di Tashkent, lanjutnya, akan dilakukan penandatanganan MoU desk-to-desk.
“Setelah dokumen disetujui, ditandatangani Rektor National University of Uzbekistan, maka akan dikirimkan oleh KBRI untuk ditandatangani oleh Rektor UIN Jakarta,” tutur Maila lagi.
Pada diskusi langsung dengan pihak National University of Uzbekistan, tim juga mendiskusikan implementasi kerjasama. Diantaranya kegiatan student mobility berbasis pengabdian masyarakat, kegiatan penelitian dan publikasi bersama, kegiatan dosen tamu, penyelenggaraan konferensi bersama terutama yang membahas tentang peranan perempuan.
Kegiatan-kegiatan yang direncanakan ini dapat dimplementasikan oleh fakultas-fakultas di UIN Jakarta bekerjasama dengan berbagai fakultas di National University of Uzbekistan yang terdiri dari. Universitas ini memiliki sejumlah fakultas seperti Fakultas Matematika, Fisika, Biologi, Ekologi, Kimia, Filologi (Bahasa dan Sastra) Internasional, Ekonomi, Ilmu Sosial (termasuk disini Psikologi, Sosiologi, Filsafat dan teologi, dan kependidikan), Jurnalisme, Filologi Uzbek, Sejarah, Geografi dan Sumber Daya Alam, Geologi, dan Hidrometeorologi.
Sebagai seorang profesor perempuan, Wakil Rektor Raima mengungkapkan perhatiannya untuk dapat berkolabrasi dengan UIN Jakarta dalam menyelenggarakan kegiatan konfrensi yang membahas tema tentang peranan perempuan dalam Pendidikan dan tema lainnya. Tawaran ini dapat ditindaklanjuti oleh Pusat Studi Gender dan Anak, LP2M UIN Jakarta.
Untuk kegiatan student mobility integratif dengan pengabdian masyarakat akan disiapkan oleh Pusat Pengabdian Masyarakat. Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, Ade Rina Farida secara antusias siap bekerjasama secara reciprokal, dimana masing-masing pihak akan membebaskan biaya kuliah dan tempat tinggal secara mutual.
“Selain itu National University of Uzbekistan juga akan melakukan perekrutan calon mahasiswa yang akan belajar di UIN Jakarta untuk studi lanjut dengan skema beasiswa rektor UIN Jakarta,” terang Maila.
Selain tiga perguruan tinggi, rombongan UIN Jakarta juga melakukan kunjungan ke National Library of Uzbekistan. Para rombongan berkesempatan melihat proses digitalisasi, area reading room, dan program perpustakaan didampingi oleh kepala program kerjasama perpustakaan tersebut. Perpustakaan sendiri siap bekerjasama dengan Pusat Perpustakaan UIN Jakarta.
Suksesnya kegiatan di Uzbekistan tidak lepas dari dukungan Kedutaan Besar RI di Tashkent yang banyak membantu UIN Jakarta mengatur kunjungan ke berbagai lembaga tersebut. Duta besar, Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., berkesempatan menerima rombongan bersama dengan Konsul Fungsi Politik Rofita dan Konsul Fungsi Penerangan dan Budaya Sintia Christiani Saeh.
Dalam audiensinya, Duta Besar Sunaryo menyatakan pihaknya akan terus mendukung upaya yang dilakukan oleh UIN Jakarta di Uzbekistan. Pihaknya akan membantu proses penandatanganan MoU dan implementasi program.
Rombongan UIN Jakarta yang diikuti oleh tiga Kepala Biro, juga menjadi sinergi yang berdampak, dimana para Kabiro melihat langsung program internasionalisasi UIN Jakarta dan pengelolaan pelaksanaan Pendidikan, penelitian dan lainnya di kampus-kampus yang dikunjunginya.
Kabiro Mohamad Ali Irfan, menggarisbawahi pentingnya perencanaan prasarana penunjang pendidikan dan penelitian. Ia juga mengungkapkan kekagumannya pada Tashkent Medical Academy yang bisa mendatangkan dana triliunan untuk pembiayaan laboratorium.
Kabiro Juanda Naim menambahkan perlunya kerjasama mobilitas antar universitas dengan melibatkan tenaga kependidikan. “Ini agar mereka bisa belajar lebih lanjut dan meningkatkan kompetensi dalam pengelolaan perguruan tinggi,” tambahnya.
Kabiro Priyono berkeyakinan upaya internasionalisasi sistematis yang telah dan terus dilakukan UIN Jakarta akan sukses mengantarkan UIN Jakarta menjadi World Class University.
“Demikian laporan kunjungan di Tashkent, selanjutnya rombongan berangkat ke Samarkand untuk bertemu dengan pimpinan di kampus Samarqand State University dan Samarkand Medical Academy,” pungkas Maila lagi. (Laporan Maila Dinia Husni Rahiem/FNH/ZM)