UIN Jakarta Perkuat Kemitraan dengan Sekolah Islam dan Peguruan Tinggi di Korea Selatan

UIN Jakarta Perkuat Kemitraan dengan Sekolah Islam dan Peguruan Tinggi di Korea Selatan

Korea SelatanBERITA UIN Online— UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkomitmen terus memperkuat kemitraan dengan berbagai sekolah Islam dan perguruan tinggi di Korea Selatan. Ini menyusul kunjungan tim tim UIN Jakarta yang dipimpin dipimpin Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Prof. Imam Subchi MA.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Layanan Kerjasama Internasional (PLKI), Prof. Maila Dinia Husni Rahiem MA Ph.D dalam keterangan yang diterima BERITA UIN Online, Jumat (6/10/2023). “Tim UIN Jakarta menginisiasi kerjasama dengan sekolah Islam dan Masjid di Seoul dan memformalisasi kerjasama dalam MoU dengan Sunkonghoe University,” ujarnya.

Salah satunya, Prince Sultan Islamic School. Dalam kunjungan yang diterima langsung Aminah Park, kepala TK dan SD Islam Prince Sultan Islamic School, tim melihat langsung sekolah di kawasan Itaewon ini diresmikan pada tahun 2006 dengan didanai oleh Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz dari Arab Saudi.

Sekolah ini menggunakan kurikulum sekolah di Korsel dengan kekhususan tambahan mengajarkan pendidikan agama Islam, seperti membaca Alquran dan menulis bahasa Arab. Pembelajaran di kelas menggunakan bahasa Inggris karena siswanya berasal dari berbagai negara. Terdapat 2 kelas TK dan 3 kelas SD.

Sekolah saat ini membutuhkan 1-2 guru yang bisa mengajarkan baca tulis al -Quran dalam Bahasa Inggris. Pihak sekolah berharap UIN Jakarta bisa merekomendasikan alumninya mengajar di sekolah ini. Untuk itu, peluang kerjasama yang terbuka adalah pengiriman KKN mahasiswa internasional untuk melakukan pengabdian selama tiga hingga empat bulan mengajar di sekolah.

Selain itu, potensi kerjasama juga terbuka di Central Mosque Seoul. Masjid pertama di Korea Selatan ini berdiri sebagai masjid pada 1976. Lokasinya berada di Hannam-dong, Distrik Yongsan, Itaewon, Seoul, Korea Selatan. Masjid dan sekolah Prince Sultan berada dalam 1 kompleks.

Dalam kunjungannya, rombongan UIN Jakarta diterima imam masjidnya, Abdurrahman Lee. Abdurrahman sendiri merupakan Muslim asli Korea Selatan Asli. Ia tercatat pernah menempuh pendidikan di kota Madinah untuk selanjutnya memantapkan diri berdakwah di Korea Selatan sejak 1994 lalu.

Imam Lee sendiri semangat menyambut kemitraan dengan UIN Jakarta. MoU sedang dipelajari dan akan ditindaklanjuti dalam berbagai kegiatan. Peluang kerjasama yang cukup terbuka adalah pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa di Central Mosque Seoul dan juga 14 masjid lainnya di Korsel (selain itu ada 60 musholla)

Terakhir, Tim UIN Jakarta berhasil mengantongi komitmen kerjasama dengan Sungkonghoe University. Melalui perantara Prof. Hee Soo Lee, penulis buku Korea and the Muslim World sekaligus antropolog budaya yang dipercaya menjadi guru besar kehormatan di Sungkonghoe University dan Direktur Institute of Islamic Culture, UIN Jakarta melakukan penandatanganan MoU desk-to-desk.

“Pada seremoni MoU, selain Prof. Lee, hadir dari Sungkonghoe university: Prof. Kim Dong-Choo, President Sungkonghoe University, Sang-Youn Lee, Ph.D, Dean of International Affairs, dan tim dari International Affairs,” papar Maila.

MoU sendiri meliputi kerjasama untuk seluruh program studi di Sunsonghoe. Untuk tingkat sarjana, universitas ini memiliki sejumlah college seperti College of Social Sciences, College of Humanities, College of Media and Digital Content, College of Information Technology Engineering, College of General Education.

Selain itu, di tingkat pascasarjana, universitas ini memiliki sejumlah program. Diantaranya Graduate School of Social Sciences, Graduate School of Theology, Graduate School of Education, Graduate School of Social Welfare, Graduate School of Peace and Civil society, Graduate School of Culture and Communications, dan Graduate School of Social and Solidarity Economy. (Maila DN/FNH)