UIN Jakarta Luncurkan Pusat Kajian Moderasi Beragama
Ciputat, BERITA UIN Online-- UIN Jakarta meluncurkan Pusat Kajian Moderasi Beragama di Ciputat, Senin (26/10/2020). Kehadiran pusat kajian ini diharapkan memperkuat kontribusi UIN Jakarta dalam mendorong nilai-nilai toleransi dan perdamaian agama serta mempertajam aktualisasi peran agama dalam mendorong pembangunan nilai-nilai kemanusiaan Indonesia.
Peluncuran Pusat Kajian sendiri dilakukan secara langsung oleh Rektor UIN Jakarta Profesor Amany Lubis disaksikan para wakil rektor, para dekan, dan pimpinan lembaga di lingkungan UIN Jakarta. Peluncuran juga ditandai webinar yang menghadirkan para pakar moderasi beragama mewakili lembaga riset, akademisi, dan birokrasi.
Dalam sambutannya, Rektor Amany mengapresiasi peluncuran Pusat Kajian Moderasi Beragama UIN Jakarta. Ia juga menyampaikan harapannya agar kehadiran lembaga ini bisa terus memperkuat peranan UIN Jakarta dalam mendorong kehidupan keberagamaan yang toleran, penuh penghormatan terhadap keberbedaan, dan sikap saling tolong menolong.
“Insya Allah, Pusat Kajian Moderasi Beragama ini akan memajukan peranan UIN Jakarta dalam menopang kehidupan moderasi beragama di lingkungan Perguruan Tinggi, di tanah air,” katanya.
Diakui, Rektor Amany, nilai-nilai moderasi sendiri sebetulnya sudah diaktualkan sejak lama oleh UIN Jakarta melalui kehidupan akademiknya. Namun, kehidupan masa kini menuntut agar moderasi beragama kembali diarusutamakan di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang plural.
Hanya saja saja, Rektor Amany mengingatkan bahwa isu moderasi beragama merupakan tanggungjawab seluruh umat beragama di Indonesia. Agama-agama dan umat agama-agama di Indonesia memikul tanggungjawab yang sama dalam menumbuhkan sikap-sikap toleransi, pernghormatan terhadap keberbedaan, dan penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Selain itu, tegasnya, isu moderasi beragama juga bukan semata tugas dan tanggung jawab Kementerian Agama dari perspektif keagamaan. Kementerian-kementerian lain pun dalam Pemerintahan Indonesia memikul tanggungjawab yang sama melalui kebijakan dan program yang dijalankan oleh lembaga masing seperti di sektor pertanian, diplomasi luar negeri, pendidikan dan kebudayaan, dan lainnya.
Sementara itu, Doktor Ahmad Ilyas Ismail yang dipercaya memimpin Pusat Kajian Moderasi Beragama UIN Jakarta menargetkan sejumlah aksi moderasi beragama di tanah air. Selain program-program penguatan pemahaman masyarakat atas pentingnya moderasi beragama, pihaknya juga akan melakukan riset dan advokasi berbasis moderasi beragama di tanah air.
“Pusat Kajian Moderasi Beragama sendiri diharap memperkuat faham dan pola keberagamaan yang toleran disertai harapan UIN Jakarta bisa menjadi role model di seluruh Indonesia. Dan juga menumbuhkan rasa kasih sayang intra dan ekstra umat beragama di Indonesia,’ paparnya. (zm)