UIN Jakarta Luncurkan Pusat Kajian Integrasi Ilmu
Ciputat, BERITA UIN Online-- UIN Jakarta meluncurkan Pusat Kajian Integrasi Ilmu, Kamis (15/10/2020). Pusat kajian diharapkan mampu menggawangi proses integrasi ilmu agama Islam dan ilmu-ilmu umum bagi pengembangan tradisi akademik UIN Jakarta. Guru Besar Filsafat Islam Profesor Mulyadhi Kartanegara ditunjuk memimpin pusat kajian.
Peluncuran pusat kajian dilakukan langsung oleh Rektor Profesor Amany Lubis. Kegiatan juga dimeriahkan dengan penyelenggaran seminar internasional yang menghadirkan sejumlah narasumber ahli bidang integrasi ilmu bertajuk “Reaktualisasi Tradisi Ilmiah dan Peluncuran Pusat Kajian Integrasi Ilmu.
Beberapa narasumber yaitu Profesor Zaid bin Ahmad dari Universitas Putera Malaysia, Profesor Amin Abdillah dari UIN Sunan Kalijaga, dan Profesor Mulyadhi Kartanegara dari UIN Jakarta. Diskusi dipandu Dosen Fakultas Ushuluddin Dadi Darmadi MA. Ratusan akademisi, mahasiswa, dan peminat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Profesor Mulyadhi menuturkan, kehadiran pusat kajian diharapkan melanjutkan pengembangan integrasi ilmu sejak ditandai transformasi IAIN Jakarta menjadi UIN Jakarta. Transformasi yang ditandai perubahan status dari institut menjadi universitas dan kehadiran sejumlah fakultas umum dan fakultas agama membutuhkan wadah yang mampu menjaga tujuan integrasi sendiri.
“Kita tahu, dalam prakteknya kedua macam pengetahuan (ilmu-ilmu agama Islam dna ilmu-ilmu umum, red.) ini terbentuk dalam didirikannya dalam beberapa fakultas umum yang sekarang totalnya 12 fakultas. Tetapi kita masih melihat bahwa kegiatan dari kedua bidang ilmu ini masih jalan sendiri-sendiri,” katanya.
Guru Besar Filsafat Islam ini menambahkan, pusat kajian nantinya menyusun pedoman integrasi ilmu, mensosialisasikannya, dan menghimpun usulan-usulan yang dibutuhkan dalam pengembangan integrasi ilmu di lingkungan UIN Jakarta. “Supaya segala hal berkaitan dengan konsep, teknis, integrasi ilmu dan sebagainya dikonsentrasikan dalam pusat ini. Jadi tidak masing-masing,” tambahnya lagi.
Rektor Profesor Amany Lubis menyambut baik kehadiran pusat kajian sendiri. Ia menuturkan, pengembangan UIN Jakarta ke depan membutuhkan pusat kajian yang secara khusus mengkaji gagasan dan praktik integrasi ilmu bagi pengembangan keilmuan dan keislaman UIN Jakarta. “Dengan demikian kita bisa menyaksikan kajian agama bisa berkembang sesuai perspektif zaman sekarang,” tambahnya. (zm)