UIN Jakarta Luncurkan Forum Alumni Internasional Guna Tingkatkan Jaringan Global
Ruang Sidang Utama, Berita UIN Online - Pusat Layanan Kerjasama Internasional (PLKI) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka pembentukan Ikatan Alumni UIN Jakarta Internasional dengan tema “Strengthening Global Network: Alumni Contributions to International Student Success” di Ruang Sidang Utama, Gedung Rektorat, Kamis (31/10/2024).
Dalam sambutannya, Kepala PLKI, Prof. Maila Dinia Husni Rahiem M.A., Ph.D. mengungkapkan pembentukan forum alumni internasional ini merupakan langkah awal dalam menyambut program internasionalisasi kampus. Menurutnya organisasi tersebut penting dibuat sebagai wadah untuk menampung alumni mahasiswa internasional UIN Jakarta yang berpotensi untuk menjadi pemimpin di masa depan.
“Terakhir kali saya kunjungan ke Kamboja, ada alumni mahasiswa internasional yang sudah menjadi Wakil Menteri,” ujar Prof Maila.
Lebih lanjut, Guru Besar Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesejahteraan Sosial itu menuturkan bahwa selain di tingkat global, di tingkat nasional juga alumni UIN Jakarta banyak menduduki posisi strategis di negara ini.
“Ada tiga Menteri dan satu Gubernur Lemhanas (Lembaga Pertahanan Nasional) dari UIN Jakarta yang dilantik dalam Kabinet Merah Putih beberapa pekan lalu,” Mereka adalah, lanjut Prof, Maila, “Nasarudin Umar, Abdul Muthi, Raja Juli Antoni dan Ace Hasan Syadzili.”
Bukan hanya itu, berdiasporanya alumni UIN Jakarta di banyak tempat, terang Prof. Maila, dapat dibaca sebagai peluang bahwa UIN Jakarta memiliki kekuatan yang cukup besar untuk membangun jejaring baik di tingkat internasional, nasional maupun lokal.
Mantan Kepala PLKI Prof. Rahmat Baihaqi dalam kesempatan tersebut diundang sebagai pembicara untuk memberikan arahan kepada Ikatan Alumni UIN Jakarta Internasional. Ia menekankan bahwa upaya pembentukan organisasi tersebut akan membawa banyak manfaat.
“Salah satunya sebagai identitas akademik pertama yang akan membentuk bagaimana seseorang berpikir dan bertindak di masa depan,” tuturnya.
Organisasi alumni, ujar Prof. Rahmat, berasaskan pada nilai-nilai keprofesionalan, kekeluargaan dan keilmuan. Terhadap yang terakhir, menurutnya, mesti diperhatikan secara lebih serius. Ia berharap organisasi baru ini dapat lebih produktif dengan menerbitkan hasil penelitian setidaknya dua kali dalam satu semester.
“Kita ingin organisasi ini punya bahan kajian, aktivitas akademik dan tentunya uang jajan,” ucap Prof. Rahmat.
Senada dengan Prof. Rahmat, President of Indonesia Student Society in Greater Manchester (PPI-GM) 2016/2017, Fidhzariyan Utama bercerita terkait kebutuhan dan tantangan dalam membuat organisasi alumni mahasiswa internasional.
Aya sapaan akrab Fidhzariyan Utama mengatakan ada beberapa hal yang diperlukan dalam membentuk organisasi baru. Adapun beberapa di antaranya antara lain menetapkan misi dan tujuan organisasi, menggembangkan keanggotaan organisasi, menyiapkan saluran komunikasi, membuat program kerja rutinan dan mengidentifikasi sumber pendanaan.
Adapun tantangan yang perlu diperhatikan antara lain adalah mengelola budaya yang beragam, berpikiran terbuka, mendorong keterlibatan mahasiswa yang memiliki jadwal padat dan punya keanggotaan yang berkomitmen untuk mengelola organisasi dengan efektif.
Selanjutnya, acara disambung dengan FGD internal dan tanya jawab yang membahas struktur organisasi, visi-misi, program kerja dan melacak data base alumni mahasiswa internasional yang pernah menimbah ilmu di UIN Jakarta.
Sebagai informasi, acara tersebut diikuti oleh perwakilan mahasiswa internasional dari 19 negara. Turut hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan mahasiswa internasional dari Thailand, Kamboja, Uzbekistan, China, Meksiko, Turki, Gambia, Amerika Selatan, Afghanistan dan masih banyak lagi.
(Aji Pangestu/Fauziah M./Syarifah Nur K./Foto: M. Fahri Afrizal, Hermanudin)