UIN Jakarta Kukuhkan Amin Nurdin dan Ahmad Mukri Aji sebagai Guru Besar

UIN Jakarta Kukuhkan Amin Nurdin dan Ahmad Mukri Aji sebagai Guru Besar

Auditorium Utama, BERITA UIN Online— UIN Jakarta kembali mengukuhkan dua guru besar baru, Prof. Dr. HM. Amin Nurdin dan Prof. Dr. KH. Ahmad Mukri Aji MA, di Auditorium Utama, Rabu (18/5/2022). Pengukuhan keduanya dilakukan dalam prosesi Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar.

Sidang senat dipimpin langsung Ketua Senat UIN Jakarta Prof. Dr. Abuddin Nata dan dihadiri Rektor UIN Jakarta Prof. Dr. Hj. Amany Lubis MA. Selain para guru besar anggota senat, para wakil rektor, dekan, dan pimpinan struktural, prosesi pengukuhan dihadiri tamu undangan kolega masing-masing guru besar.

Dalam pembukaannya, Ketua Senat Abuddin menyampaikan selamat atas pencapaian Amin dan Mukri menjadi guru besar masing-masing bidang ilmu. Ia berharap status guru besar terus memotivasi keduanya melakukan pengabdian akademik.

“Atas nama senat universitas kami mengucapkan selamat kepada kedua guru besar yang akan dikukuhkan. Kami harapkan dengan jabatan tertinggi bidang akademik ini dapat meningkatkan kiprah saudara melalui pelaksanaan tri darma perguruan tinggi,” ucapnya.

Diketahui, Amin dikukuhkan sebagai Guru Besar Sosiologi Agama pada Fakultas Ushuluddin (FU). Adapun Mukri dikukuhkan menjadi Guru Besar Ilmu Fiqih pada Fakultas Syariah dan Hukum (FSH).

Pengukuhan kedua guru besar ditandai penyampaian dengan pidato ilmiah dan pemasangan selempang guru besar oleh Rektor Amany. Amin menyampaikan pidato ilmiah berjudul “Akankah Multikulturalisme Berakhir? Thalitun li Abawyn: Masalah Transformasi Identitas Imigran Muslim di Eropa”, sedang Mukri menyampaikan pidato ilmiah berjudul “Implementasi Maqashid al-Syari’ah dan Aktualisasinya dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia”.

Amin merupakan pengajar di Program Magister Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin. Ia mengampu sejumlah mata kuliah seperti Sosiologi Agama, Pengantar Studi Agama, Studi Konflik dan Perdamaian dalam Agama, dan Pendekatan-Pendekatan Studi Agama.

Menamatkan pendidikan sarjana hingga doktoral di UIN Jakarta, Amin tercatat memiliki pengalaman luas sebagai seorang akademisi. Ia banyak melakukan riset tentang multikulturalisme di Austalia dan Eropa, turut menerbitkan Jurnal Ulumul Quran dan Jurnal Himpunan Peminatan ilmu-Ilmu Ushuluddin (HIPIUS).

Sementara Mukri, ia mengajar di Program Studi Perbandingan Mazhab Fakultas Syariah dan Hukum. Ia mengampu mata kuliah seperti Muqaranah Madhahib Fiqh Munakahat, Studi Fiqih Muqaran, Ushul Fiqih Perbandingan, Muqaranah Mazahib fil Ushul dan lainnya.

Selain mengajar, Mukri banyak melakukan riset tentang dinamika fiqih di kalangan masyarakat Indonesia. Tak hanya itu, ia juga terlibat dalam berbagai kegiatan pengabdian sosial dengan memimpin Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor dan memimpin lembaga pendidikan pesantren di kampung kelahirannya, Parung, Jawa Barat.

Dalam sambutannya, Rektor Amany menyambut baik pengukuhan kedua guru besar yang bertepatan dengan usia ke-65 tahun UIN Jakarta. Menurutnya, pengukuhan kedua profesor bidang Fiqih dan Sosiologi Agama memunculkan optimisme bagi semakin kuatnya kajian fiqih dan keislaman di UIN Jakarta.

“Kehadiran Prof. Mukri Aji sebagai Profesor di Bidang Ilmu Fiqh, dimana beliau juga sebagai ulama terkemuka diharapkan dapat memaksimalkan peran-peran nyata dalam membimbing masyarakat menjadi ummat yang rahmatan lil’alamin,” harapnya.

“Kehadiran Prof. Amin Nurdin sebagai Profesor di Bidang Ilmu Sosiologi Agama juga diharapkan dapat membangun atmosfir kajian sosiologi agama yang berorientasi nilai keadilan dan kemaslahatan bersama,” tambahnya. (zm)