UIN Jakarta Jalin Kerja Sama dengan USIM: Akan Ada Pertukaran Pelajar

UIN Jakarta Jalin Kerja Sama dengan USIM: Akan Ada Pertukaran Pelajar

Gedung Rektorat, Berita UIN Online Universitas Sains Islam Malaysia (USIM) melakukan kunjungan kerja sama ke UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jumat (26/01/2024). Kunjungan dilakukan sebagai bagian penguatan kerjasama antara dua perguruan tinggi di bidang akademik, riset, dan kemahasiswaan.

Kunjungan yang dipimpin langsung Rektor USIM Prof. Dato’ Ts. Dr. Sharifudin Md Shaarani diterima langsung sejumlah pimpinan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di antaranya, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ahmad Tholabi, S.Ag., S.H., M.H., M.A., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof. Ali Munhanif, M.A., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Kelembagaan Din Wahid, M.A., Ph.D, dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Prof. Amelia Fauzia, Ph.D. Turut menyambut kunjungan sejumlah pejabat unit dan fakultas lainnya.

Dalam sambutannya, Warek Kerja Sama Din Wahid mengungkapkan, pertemuan kerja sama ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi antara UIN Jakarta dengan USIM karena kedua kampus memiliki kemiripan dalam proses pendidikan sehingga dapat saling membangun satu sama lain. Dalam rangka meningkatkan program internasionalisasi, kerja sama ini berfungsi sebagai penguat program-program kedua belah pihak, seperti pertukaran dosen, seminar, dan direncanakan nantinya akan ada program pertukaran pelajar.

“Dalam rangka meningkatkan program internasionalisasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya kira kehadiran delegasi dari USIM tentu menjadi salah satu penguat bagi program-program kita dalam internasionalisasi, bukan saja pertukaran dosen, seminar, publikasi, dan sebagainya tapi lebih dari itu kita juga ingin adanya program pertukaran pelajar,” ungkap Din Wahid, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Kelembagaan, ketika memberikan sambutan kepada perwakilan USIM.

Din Wahid menambahkan bahwa sebelumnya sudah ada dua fakultas yang bekerja sama dengan USIM, yakni Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) dan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM). Ia berharap nantinya fakultas lain juga turut menjalin kerja sama dengan USIM karena UIN Jakarta pun memiliki beberapa fakultas yang berhubungan denga sains.

“Tentunya kami juga ingin melibatkan lebih dari dua fakultas. Kami juga memiliki beberapa fakultas yang berkaitan dengan sains seperti Fakultas Saintek, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan Fakultas Kedokteran. Di samping fakultas sains juga ada Fakultas Psikologi dan FISIP, tapi yang terpenting dari semua itu kami tidak melupakan bahwa UIN tumbuh dari IAIN, karena itu kita tetap mempertahankan fakultas-fakultas agama. Mudah-mudahan pertemuan ini mempererat tali silaturahmi kita dan kerja sama kedua universitas ini,” jelas Din Wahid.

Di forum yang sama, Rektor USIM, Prof. Sharifudin, melihat bahwa USIM dan UIN Jakarta memiliki beberapa keselarasan dalam proses pendidikan sehingga memungkinkan adanya program double degree dan pembuatan workshop. Dalam hal bahasa, USIM menggunakan tiga bahasa dalam proses pembelajarannya, yakni bahasa Arab, Inggris, dan Melayu, sama halnya dengan UIN Jakarta yang menggunakan bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia. Prof. Sharifudin juga menyampaikan rencananya untuk mengadakan program pertukaran pelajar antar mahasiswa UIN Jakarta dengan USIM yang dinamakan summer school.

“Kami hari ini juga ingin berbincang mengenai program summer school, yang memungkinkan mahasiswa UIN Jakarta datang ke USIM selama 2 minggu untuk mendapat pengajaran dan meningkatkan kecerdasan di bidang AI dan tafsir Qur’an. Begitu pun sebaliknya mahasiswa USIM datang dan belajar ke UIN Jakarta,” jelas Prof. Sharifudin.

Dalam mendukung terciptanya program internasionalisasi, UIN Jakarta menawarkan beasiswa rektor untuk tingkat S2 dan S3 bagi mahasiswa yang ingin belajar di USIM. Berkolaborasi dengan Kemenag, UIN Jakarta memiliki program MOSMA (MORA Overseas Student Mobility Awards) yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk studi ke perguruan tinggi luar negeri selama satu semester. Selain itu, ada pula program KKN internasional yang merupakan bentuk pengabdian mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuannya dan memperkaya pengalaman di luar negeri.

Perwakilan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Muhtadi, M.Si, mengungkapkan kerja sama USIM dengan FDIKOM sudah terjalin cukup lama karena sebelumnya FDIKOM pernah berkunjung ke USIM dan bertemu Profesor Yahya. Rencananya tanggal 19 Februari USIM akan berkunjung ke FDIKOM untuk mempelajari ilmu broadcasting, serta di bulan Juni akan ada pertukaran dosen dan kolaborasi riset dengan para pakar di FDIKOM.

Mengakhiri pertemuan kerja sama, Din Wahid menyampaikan beberapa kata terkait harapan kerjasama yang terjalin antara kedua belah pihak. Ia berharap rencana kerja sama ini dapat cepat terealisasikan, tidak hanya perjanjian belaka.

“Harapannya MoU ini bukan sekedar dokumen tapi ada implementasinya dan dalam waktu dekat harus dirumuskan sehingga nanti bulan September sudah ada implementasi yang melibatkan semua unit terkait untuk merealisasikannya. Ke depannya nanti pertemuan seperti ini berlanjut untuk membahas rencana dan proses lebih rinci yang akan dilakukan,” ungkap Din Wahid. (PIH)