UIN Jakarta Dukung Grand Launching Film Islami Kemenag RI, Dorong Dakwah Kreatif dan Moderat

UIN Jakarta Dukung Grand Launching Film Islami Kemenag RI, Dorong Dakwah Kreatif dan Moderat

Auditorium Harun Nasution, Berita UIN Online Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bekerja sama dengan Direktorat Penerangan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia menggelar kegiatan Grand Launching platform filmislami.kemenag.go.id di Auditorium Harun Nasution,, Rabu (17/12/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Cahaya yang Menyatukan: Merawat Cerita, Menguatkan Keberagaman”  ini diangkat sebagai wujud komitmen dalam menghadirkan dakwah yang kreatif, moderat, inklusif, dan relevan dengan perkembangan zaman.

Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) Republik Indonesia Dr. Romo H.R. Muhammad Syafi’i, S.H., M.Hum., Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag., Pelaksana Tugas Direktur Penerangan Agama Islam Dr. H. Ahmad Zayadi, M.Pd., Rektor UIN  Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D.; Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta Prof. Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si., serta Kepala Subdirektorat Seni, Budaya, dan Siaran Keagamaan Islam Hj. Wida Sukmawati, S.Sos.

Dalam pidatonya, Wakil Menteri Agama RI Dr. Romo H.R. Muhammad Syafi’i mengatakan bahwa perubahan lanskap budaya populer generasi muda, khususnya Generasi Z, menuntut pendekatan dakwah yang lebih kreatif, adaptif, dan kolaboratif. Menurutnya, film, musik, dan platform digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak muda, sehingga dakwah perlu hadir melalui medium yang dekat dengan keseharian mereka.

“Anak-anak muda hari ini hidup di tengah budaya populer, film, musik, dan media digital. Karena itu, pendekatan dakwah juga harus berubah. Kita tidak bisa hanya bertahan pada pola lama, tetapi perlu masuk ke dunia mereka dengan bahasa yang mereka pahami,” ujar Wamenag.

Ia juga menekankan pentingnya membangun ekosistem kreatif yang mendorong kolaborasi antara pemerintah dan komunitas kreator. Melalui platform Filmislami.kemenag.go.id, film dan karya budaya lainnya diharapkan mampu menjadi sarana dakwah yang menghadirkan empati, menguatkan nilai-nilai kemanusiaan, serta menjangkau audiens yang lebih luas.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI, Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag., menegaskan bahwa film Islami bukan sekadar produk visual, melainkan medium refleksi nilai, pencarian makna, dan penguatan moderasi beragama. Menurutnya, kisah dan narasi memiliki kekuatan besar dalam menyentuh kesadaran moral, spiritual, dan kemanusiaan.

“Dalam Al-Qur’an ditegaskan bahwa dalam kisah-kisah terdapat pelajaran bagi orang-orang berakal. Film menjadi sarana penting untuk menghadirkan hikmah, membangun empati, dan merawat nilai-nilai kemanusiaan dalam konteks kehidupan modern,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa platform Filmislami.kemenag.go.id harus menjadi ruang yang aman, inklusif, dan terbuka bagi keberagaman ekspresi kreatif umat. Film Islami, menurutnya, tidak boleh bersifat menghakimi, melainkan merangkul dan menghadirkan wajah Islam yang ramah, penuh kasih, serta relevan dengan realitas sosial.

Rektor UIN Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., dalam sambutannya  turut menyampaikan bahwa film memiliki kekuatan besar sebagai medium dakwah sekaligus literasi sosial. Film tidak hanya menyampaikan cerita, tetapi juga membentuk persepsi, nilai, dan cara pandang masyarakat.

“Film adalah bahasa yang sangat dekat dengan generasi muda. Melalui film, nilai-nilai Islam dapat disampaikan secara lebih membumi, menyentuh perasaan, dan relevan dengan realitas sosial. Karena itu, inisiatif Kementerian Agama ini merupakan langkah yang strategis dan visioner,” ujarnya.

Ia juga menegaskan kesiapan UIN Jakarta untuk terus berkolaborasi dengan Kementerian Agama dalam pengembangan ekosistem film Islami, termasuk dalam penguatan isu-isu strategis seperti ekoteologi, kemanusiaan, dan moderasi beragama. “UIN Jakarta siap menjadi mitra dalam pengembangan film Islami, baik melalui riset, literasi, maupun pembinaan kreator muda,” tambahnya.


Peluncuran platform Filmislami.kemenag.go.id tidak terlepas dari penyelenggaraan Kompetisi Film Islami tingkat nasional yang diinisiasi Kementerian Agama dan telah menjangkau 34 provinsi. Ratusan karya dari kategori film dokumenter, animasi, dan fiksi menjadi bukti tingginya antusiasme serta potensi kreator muda Indonesia dalam menyuarakan nilai-nilai Islam melalui medium film. Melalui platform ini, seluruh karya terkurasi diharapkan dapat diakses secara luas oleh masyarakat sebagai oase baru dakwah Islam yang inklusif dan berkeadaban. 

Kegiatan Grand Launching Film Islami di UIN Jakarta ini sekaligus menegaskan peran strategis perguruan tinggi Islam dalam mendukung sinergi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan komunitas kreatif. Dengan kolaborasi yang berkelanjutan, film Islami diharapkan mampu menjadi cahaya Nusantara yang menyatukan, merawat cerita, dan menguatkan keberagaman Indonesia.

(Putri Khoirina N./Zaenal M./Fajri Nafisa/Foto: Thalita Zhafirah)