UIN Jakarta Dorong Transformasi ASN melalui Konsinyering Layanan Kepegawaian

UIN Jakarta Dorong Transformasi ASN melalui Konsinyering Layanan Kepegawaian

Adia Convention Center, Berita UIN Online – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui Tim Kerja Administrasi Umum dan Kepegawaian (AUK) menggelar Konsinyering Layanan Kepegawaian bertajuk “Transformasi ASN: Manajemen Talenta, Layanan Optimal, Disiplin Profesional, dan SDM Berkualitas” di Adia Convention Center, Kampus II UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu sampai dengan Jum’at (8-10/10/2025).

Kegiatan Konsinyering Layanan Kepegawaian tersebut dilaksanakan secara luring dan daring dengan melibatkan berbagai unsur, yaitu para pimpinan di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; para fungsional analis SDM aparatur UIN Jakarta; Kepala Biro SDM Kementerian Agama; Direktorat Pengembangan Talenta & Karir ASN; Direktorat Pengadaan & Mutasi ASN; Direktorat Status & Pemberhentian ASN; serta seluruh ASN dosen dan tenaga kependidikan UIN Jakarta yang mengikuti secara daring melalui fasilitas Zoom Meeting.

Dalam arahannya, Rektor Prof. Asep Saepudin Jahar M.A., Ph.D., menjelaskan bahwa profesionalisme merupakan kunci utama bagi ASN dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Rotasi jabatan atau perpindahan unit kerja seharusnya tidak dipandang sebagai kesulitan atau kehilangan, melainkan sebagai bentuk pengembangan diri dan kesempatan untuk memperluas pengalaman kerja.

“Pegawai yang profesional tidak akan menganggap perpindahan sebagai masalah atau kehilangan, melainkan harus siap beradaptasi dan tetap menjalankan tugas secara optimal, karena rotasi adalah bagian dari pengembangan dan pembelajaran,” jelasnya. 

Untuk itu, Rektor menekankan pentingnya evaluasi dan pengembangan SDM yang berkelanjutan. Evaluasi tidak hanya dimaksudkan untuk mencari kekurangan, tetapi juga untuk memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi serta pelatihan bagi yang membutuhkan peningkatan kompetensi.

“Evaluasi SDM harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan, bukan hanya untuk menyoroti kekurangan pegawai, melainkan juga untuk memberikan penghargaan (reward) kepada yang berprestasi serta memberikan pelatihan dan pembinaan bagi yang membutuhkan peningkatan kompetensi,” imbuhnya.

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Prof. Dr. Imam Subchi, M.A., menyampaikan bahwa jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengalami peningkatan yang signifikan. Ia berharap, peningkatan tersebut akan terus berlanjut pada tahap ketiga rekrutmen yang akan dilaksanakan dalam waktu mendatang.

“Alhamdulillah, hingga saat ini jumlah ASN P3K di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Nantinya, insyaallah akan segera menyusul tahap ketiga dengan jumlah yang juga besar, termasuk penambahan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Syarif Hidayatullah Jakarta.”

Sementara itu, Kepala Biro SDM Kementerian Agama Dr. H. Wawan Djunaedi, S.Ag., M.A., dalam pemaparannya menjelaskan bahwa mutasi dan rotasi bukanlah bentuk hukuman, melainkan bagian dari strategi penyegaran organisasi agar kinerja birokrasi tetap sehat dan dinamis. Dalam pandangannya, sistem rotasi justru menjadi wujud keadilan dan pemerataan kesempatan bagi seluruh ASN untuk mengembangkan kompetensi serta memperluas pengalaman kerja di lingkungan baru.

“Air yang tidak mengalir akan berbau. Begitu pula dengan organisasi yang stagnan tanpa pergerakan, lama-kelamaan akan kehilangan semangat dan produktivitasnya. Karena itu, rotasi dan mutasi adalah mekanisme alami yang membuat sistem tetap segar, mendorong inovasi, serta menghindarkan pegawai dari kejenuhan dan zona nyaman,” jelasnya.

Lebih lanjut, sebagai bagian dari upaya pembenahan birokrasi, Kemenag kini mengusung empat pilar transformasi SDM, yakni regulasi yang responsif, manajemen kinerja dan potensi, digitalisasi layanan, serta penguatan budaya organisasi. Para ASN juga diingatkan pentingnya memahami fikih kepegawaian agar tidak terjerat pelanggaran administratif.

“Sebagai bagian dari upaya pembenahan birokrasi, Kementerian Agama kini mengusung empat pilar transformasi sumber daya manusia, yakni regulasi yang responsif, manajemen kinerja dan potensi, digitalisasi layanan (paperless), serta penguatan budaya organisasi, ASN juga perlu memahami fikih kepegawaian, bukan hanya untuk menaati aturan, tetapi agar setiap langkah dan keputusan yang diambil selalu berlandaskan etika dan tanggung jawab administratif,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, seluruh ASN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diharapkan dapat semakin memahami arah kebijakan pengelolaan kepegawaian yang berorientasi pada kinerja dan profesionalisme. Konsinyering ini juga menjadi momentum penting bagi seluruh aparatur untuk memperkuat semangat transformasi, meningkatkan disiplin, dan mengoptimalkan layanan publik yang unggul, transparan, serta berintegritas sesuai dengan nilai-nilai moderasi dan tata kelola pemerintahan yang baik.

(Fathan Rangga/Fauziah M./Zaenal M./Nabila Azzahra S./Foto: Aqilah Qurratulaini)