UIN Jakarta dan UPM Jajaki Kerjasama di Bidang Akademik dan Publikasi
Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universiti Putra Malaysia (UPM) sepakat untuk menjalin kerjasama di berbagai bidang, baik bidang akademik maupun publikasi. Kesepakatan ini dicapai dalam rapat kerjasama yang digelar pada Senin (5/2/2024) di Ruang Rapat PLKI, Gedung Rektorat UIN Jakarta.
Rapat kerjasama ini dihadiri oleh Prof. Dr. Haslinda Abdullah, Direktur Institute of Social Science Studies (IPSAS) UPM, Prof. Ts. Dr. Rusli Haji Abdullah, Prof. Madya. Dr. Haliza Abdul Rahman, tim dari UPM, Prof. Maila Dinia Husni Rahiem, Ph.D., Kepala (PLKI) UIN Jakarta, dan Prof. Yunita Faela Nisa, Dekan Fakultas Psikologi UIN Jakarta.
Dalam rapat tersebut, kedua belah pihak saling menjelaskan tentang fokus penelitian, rencana kerjasama, proposal kegiatan workshop, bentuk-bentuk kerjasama lain, proses MoU, dan rencana formalisasi kerjasama.
Prof. Haslinda Abdullah mengatakan bahwa IPSAS UPM sedang fokus pada penelitian mengenai Youth Wellbeing, yang melibatkan kolaborasi dengan peneliti dari Iran, Iraq, Turki, dan Malaysia. “Peneliti dari Iran fokus pada Financial Wellbeing, yaitu bagaimana negara-negara Islam menghadapi tekanan ekonomi, nilai tukar yang rendah, dan intervensi dari luar,”ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pada tahun 2025, IPSAS UPM akan mengadakan Youth Commonwealth Conference, yang merupakan ajang pertemuan dan diskusi antara pemuda dari negara-negara Persemakmuran. Selain itu, IPSAS UPM juga akan menjadi tuan rumah Regional Seminar on Community Issues yang ke-5, yang merupakan kolaborasi antara Universitas Halu Oleo (UHO), Universitas Teuku Umar (UTU), Universitas Abulyutama (UNAYA), Chulalongkorn University, dan UPM, yang akan membahas isu-isu komunitas.
Prof. Maila Dinia Husni Rahiem mengungkapkan bahwa UIN Jakarta sedang mengajukan proposal untuk kegiatan workshop untuk tenaga kependidikan kepada Kementerian Agama dengan skema beasiswa LPDP. “Program ini diharapkan bisa dikelola oleh IPSAS UPM, untuk 3 batch total 100 orang, yang akan mendapatkan pelatihan dan sertifikat dari UPM,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa kerjasama lain yang bisa dilakukan antara UIN Jakarta dan UPM adalah research funding, join publication, dan adjunct professor. Untuk join publication, ia menyarankan bidang public health dengan Dr. Haliza dari UPM dan Prof. Khoirunnisa, Dr. Narila dari UIN Jakarta. Prof. Rusli dari UPM untuk bergabung dengan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta.
Prof. Haslinda Abdullah menanggapi bahwa penelitian IPSAS UPM saat ini juga fokus pada orang asal, komunitas, ekowisata, psikologi, dan sastra. Ia menyatakan kesediaannya untuk menjalin kerjasama dengan UIN Jakarta dalam berbagai bidang tersebut. “MoU antara UIN Jakarta dan UPM bisa diproses segera, dan kemudian dibuat formalisasi kerjasama pada bulan September 2024, saat Regional Seminar on Community Issues yang ke-5 berlangsung,”tuturnya.
Kesimpulan dan tindak lanjut dari rapat kerjasama ini adalah sebagai berikut:
- UIN Jakarta dan UPM sepakat untuk menjalin kerjasama dalam bidang penelitian, pendidikan, dan pelayanan masyarakat, sesuai dengan fokus dan keahlian masing-masing.
- UIN Jakarta akan mengirimkan proposal kegiatan workshop untuk tenaga kependidikan kepada IPSAS UPM untuk ditinjau dan disetujui.
- UIN Jakarta dan UPM akan menyiapkan draft MoU dan menyelesaikan proses administrasi yang diperlukan.
- UIN Jakarta dan UPM akan melakukan formalisasi kerjasama pada bulan September 2024, dengan penandatanganan MoU dan pertukaran plakat.
- UIN Jakarta dan UPM akan menjaga komunikasi dan koordinasi yang baik untuk melaksanakan kerjasama yang bermanfaat bagi kedua belah pihak. (Humas)