UIN Jakarta dan Organisasi Ulama Wanita Doakan Kepergian Huzaemah T. Yanggo
Gedung Rektorat, BERITA UIN Online – UIN Jakarta bersama sejumlah organisasi keagamaan menggelar acara takziah dan doa bersama secara virtual untuk kepergian ahli perbandingan mazhab Indonesia almarhumah Huzaemah Tahido Yanggo, Ahad (25/7/2021) malam. Acara dipimpin langsung Rektor UIN Jakarta yang juga Ketua Umum Majelis Alimat Indonesia (MAI) Amany Lubis.
Selain UIN Jakarta dan MIA, organisasi lainnya yang mendukung adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Yayasan Al-Khairat, dan Perhimpunan Alumni Wanita Timur Tengah. Sejumlah tokoh juga hadir dan memberikan testimoni kepada almarhumah, antara lain Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup Winarni Monoarfa, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, istri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Ma’rifah Ma’ruf Amin, mantan Komisioner KPU Valina Singka Subekti, serta mantan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Nabilah Lubis. Pembacaan surat Yasin dan doa tahlil dipimpin Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sururin.
Rektor Amany Lubis dalam sambutannya menyatakan rasa kehilangan atas kepergian almarhumah yang dikenal sebagai guru besar ahli perbandingan mazhab. Ia juga mengungkapkan bahwa almarhumah adalah seorang syahidah dan ahli surga.
“Sebagai murid-murid beliau, kita antarkan kepergian almarhumah dengan doa dan tahlil. Semoga Allah mengampuni dosanya dan menerima amal baiknya. Allahummaghfirlaha warhamha w’afiha wa’fu ‘anha,” katanya.
Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup Winarni Monoarfa mengatakan, almarhumah adalah ibu yang baik dan menjadi teladan bagi kaum perempuan muslim Indonesia. Dalam buku yang ditulis almarhumah, Problematika Fikih Kontemporer, jelas terlihat adanya perjuangan mengenai hak-hak perempuan Indonesia. Masalah-masalah kontemporer dibahas, seperti hukum jilbab, aborsi, KKN, dan LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender).
Hal ini menunjukan bahwa almarhumah sangat menaruh perhatian besar terhadap masalah hak-hak perempuan Muslimah Indonesia. Oleh karena itu pemikiran-pemikiran almarhumah tentang hukum Islam harus terus digaungkan oleh para penerusnya.
“Pemikiran beliau sangat maju dan menjadi referensi bagi kita semua,” katanya.
Hidayat Nur Wahid menilai almarhumah sebagai orang yang memiliki keluasan llmu pengetahuan, terutama mengenai hukum Islam. Almarhumah juga adalah sosok yang patut diteladani.
“Beliau banyak mengajarkan kepada kita tentang arti kehidupan. Paling, sebagai alumni Timur Tengah, almarhumah telah menunjukkan kontribusinya kepada masyarakat, bangsa dan negara,” ujarnya.
Seperti diberitakan, Guru Besar Bidang Hukum Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta yang juga Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta Huzaemah Tahido Yanggo meninggal dunia pada Jumat (23/7) di RSUD Serang, Banten. Ia meninggal karena terkena wabah Covid-19 dan dimakamkan di Taman Pemakaman milik UIN Jakarta di Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Huzaemah Tahido Yanggo dilahirkan di Donggola, Sulawesi Tengah, pada 30 Desember 1946. Ia memperoleh Ph.D dalam Ilmu Fikih Perbandingan Mahzab dari Universitas al-Azhar Kairo, Mesir, pada tahun 1981 dengan hasil cumlaude.
Selain pernah menjadi pimpinan FSH UIN Jakarta, ia juga Rektor IIQ selama dua periode (2014-2018 dan 2018-2022) serta menjadi Dewan Pengawas Syariah di beberapa lembaga keuangan syariah.
Beberapa karya buku yang ditinggalkan almarhumah di antaranya Pandangan Islam tentang Gender, Pengantar Perbandingan Mahzab, Konsep Wanita dalam Pandangan Islam, Fiqih Perempuan Kontemporer, dan Masail Fiqhiyah: Kajian Fiqih Kontemporer. (ns)