UIN Jakarta dan Jawaharlal Nehru Indian Cultural Center India Jajaki Kerjasama Pendidikan dan Budaya

UIN Jakarta dan Jawaharlal Nehru Indian Cultural Center India Jajaki Kerjasama Pendidikan dan Budaya

Gedung Rektorat, Berita UIN Online— Pemerintahan India melalui Pusat Kebudayaan Jawaharlal Nehru Indian Cultural Center (JNICC) menjajaki kerjasama pendidikan dan budaya dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penjajakan kerjasama dilakukan melalui kunjungan langsung Direktur Jawaharlal Nehru Indian Cultural Center (JNICC), Mr. Ram Kumar, didampingi sejumllah pengurusnya ke UIN Jakarta, Kamis (30/5/2024).

Kunjungan tim Jawaharlal Nehru Indian Cultural Center sendiri diterima langsung Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof. Ali Munhanif, M.A., Ph.D.,  Kepala Pusat Lembaga Kerjasama Internasional (PLKI) Prof. Maila Dinia Husni Rahiem, M.A., Ph.D., dan lainnya.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor Ali Munhanif menyambut Direktur baik kunjungan pimpinan dan staf Jawaharlal Nehru Indian Cultural Center ke UIN Jakarta. Ia juga mengapresiasi Kedutaan India yang telah mempermudah visa Tim PLKI-LP2M UIN Jakarta untuk melakukan kunjungan ke India pada 17-22 April 2024 lalu.

Lebih jauh, Guru Besar Ilmu Politik ini menyambut positif kunjungan dilakukan dalam rangka penguatan kerjasama budaya dan pendidikan antara Indonesia-India melalui program-program kebudayaan. “Ini adalah momentum penting bagi UIN Jakarta untuk memperluas kerjasama dengan India. Negara besar yang kaya budaya ini menjadi tujuan ideal bagi dosen UIN untuk belajar dan melakukan penelitian,” ujarnya.

Profesor Maila menambahkan, jalinan kerjasama telah direalisasikan UIN Jakarta dengan sejumlah universitas di India. Menurutnya kerjasama ini sangat penting dan perlu diperluas lagi dengan berbagai institusi pendidikan dan kebudayaan Indoa.

Dengan berbagai lembaga pendidikan tinggi yang telah sepakat kerjasama seperto Aligarh Muslim University, Jamia Millia Islamia dan Universitas Delhi, UIN Jakarta siap melakukan kolaborasi di bidang penelitian, publikasi, mobilitas, dan pengajaran. Kerjasama terutama difokuskan pada bidang pendidikan bahasa Arab, Sastra Arab, Ekonomi, Ilmu keperpustakaan, hukum dan psikologi.

Lebih jauh, Profesor Maila juga mempromosikan beasiswa Rektor UIN Jakarta kepada para calon mahasiswa India untuk belajar di UIN Jakarta. Ia juga mengundang para sarjana India untuk bekerjasama melakukan riset dan mendorong Kedutaan Besar India untuk Indonesia mendirikan Indian Corner di UIN Jakarta.

Sementara itu, Direktur JNICC, Mr. Ram Kumar, mempromosikan kekayaan budaya India dan berbagai program beasiswa yang ditawarkan. Menurutnya, Program ITEC dari Pemerintah India menawarkan pelatihan kepada peserta dari 160 negara, termasuk Indonesia.

Dalam lima tahun terakhir, sebutnya, 217 orang Indonesia telah mengikuti kursus ITEC yang mencakup bidang seperti AI, manajemen, dan kesehatan. Setiap tahunnya, kuota peserta dari Indonesia adalah 100 orang. Pendaftaran ITEC dapat dilakukan via https://www.itecgoi.in/index.

Pemerintah India juga menawarkan 20 slot beasiswa setiap tahunnya kepada siswa Indonesia untuk studi lanjutan, yang dikelola oleh Indian Council of Cultural Relations (ICCR). Beasiswa ini mencakup tunjangan hidup, akomodasi, biaya kuliah, dan tur studi, termasuk tiket pesawat. Informasi lebih lanjut dapat diakses di http://a2ascholarships.iccr.gov.in.

Pertemuan ini menandai langkah penting dalam kerjasama yang lebih luas dan mendalam antara UIN Jakarta dan India, membuka peluang baru bagi peningkatan kualitas pendidikan dan budaya kedua belah pihak. (Penulis: Ahmad Matin/Ed. Fauziah M)