UIN Jakarta dan Central Queensland University Teken Kerja Sama

UIN Jakarta dan Central Queensland University Teken Kerja Sama

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online— UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Central Queensland University menyepakati kerjasama pendidikan tinggi. Kerjasama diharapkan bisa mengakselerasi pengembangan riset dan akademik masing-masing lembaga.

Kesepakatan kerjasama dilakukan langsung pimpinan kedua lembaga di Gedung Rektorat, Senin (4/9/2023). Masing-masing, Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar MA Ph.D dan Vice Chancellor dan Presiden Central Queensland University (CQU) Prof. Nick Klomp.

Turut menyaksikan penandatanganan kerjasama Presiden CQU Indonesia Prof. Pierre Viljoen. Sedang dari UIN Jakarta sendiri hadir sejumlah wakil rektor, kepala biro, dekan fakultas, pimpinan lembaga dan pusat.

Dalam sambutannya, Rektor Asep Jahar menyambut positif kesekapatan kerja sama tersebut. Ia berharap kerja sama bisa segera bisa direalisasikan dalam program-program kemitraan akademik kedua lembaga pendidikan tinggi.

“Kesepakatan ini memberi angin positif dalam upaya mengakselerasi pengembangan akademik UIN Jakarta. Saya berharap kerjasama ini bisa segera direalisasikan dalam program-program lebih kongkrit,” katanya.

Profesor Nick Klomp sendiri mengapresiasi kesediaan UIN Jakarta menjadi mitra akademik Central Queensland University. UIN Jakarta dinilainya lembaga pendidikan tinggi terkemuka sehingga sangat membanggakan jadi mitra bagi Central Queensland University.

“Tercapainya kerjasama ini menjadi kebanggaan bagi kami. Semoga kerjasama bisa segera kita realisasikan,” ujarnya.

Merujuk naskah kerjasama yang ditandatangani, terdapat sejumlah area yang dikerjasamakan. Diantaranya, pertukaran dosen dan staf dari masing-masing lembaga mitra; penerimaan mahasiswa program sarjana dan pascasarjana masing-masing institusi mitra untuk studi dan/atau penelitian pada periode waktu tertentu; dan, penyelenggaraan simposium, konferensi, kursus singkat dan pertemuan mengenai masalah penelitian.

Lalu, pertukaran informasi mengenai perkembangan lembaga pengajaran, pengembangan kemahasiswaan, dan penelitian; saling mempromosikan informasi dan aktivitas pihak lain dalam lingkup Nota Kesepahaman di situs web masing-masing (dengan persetujuan tertulis sebelumnya untuk penggunaan logo atau merek dagang apa pun); dan kerja sama di bidang lain sebagaimana disepakati oleh Para Pihak dari waktu ke waktu.

Kepala Pusat Layanan Kerjasama Internasional, Prof. Maila Dinia Husni Rahiem MA Ph.D mengungkapkan, UIN Jakarta dan Central Queensland sendiri sudah menginisiasi kerjasama. Diantara program kerjasama yang sedang berlangsung adalah kehadiran adjunct professor dari CQU di UIN Jakarta Prof. Stephen Dobson (Pendidikan Inklusif dan Assesmen) dan Prof. Susan Kinnear (Ilmu lingkungan dan Penelitian).

Selain itu, tuturnya, kedua perguruan tinggi juga tengah merintis beberapa program turunan kesepakatan kerjasama. Diantaranya, pembukaan dual degree S1, double degree S2 bidang agama dan lingkungan, program S1 FITK + diploma 1 tahun in teaching special needs children.

Diketahui, CQU merupakan salah satu universitas terbesar di Australia. Universitas ini mencatatkan pertumbuhan tercepat dan paling inklusif di Australia dengan biaya kuliah terjangkau.

Selain itu, CQU banyak menyediakan peluang beasiswa yang mendukung mahasiswa internasional. CQU menawarkan perkuliahan di 14 kota di Australia antara lain Melbourbe, Brisbane, Sydney, Cairns, Rockhampton dan lainnya,

Saat ini, CQU menawarkan sejumlah School (setara fakultas di perguruan tinggi Indonesia). Diantaranya, School of Graduate Research; School of Trades; School of Access Education; School of Business and Law; School of Education and the Arts; School of Engineering and Technology; School of Health, Medical and Applied Sciences; dan School of Nursing, Midwifery and Social Sciences.

Profesor Nick Klomp Isi Kuliah Umum

Di sela kunjungan kerjasamanya, Profesor Nick Klomp berkesempatan mengisi acara Public Lecture Series dan peresmian Pusat Studi Agama dan Lingkungan LP2M UIN Jakarta yang ditayangkan secara daring oleh kanal resmi yuotube UIN Jakarta. Ia menjadi pembicara dengan tema “Green Campus for Sustainabel Future”.

Dalam paparannya, Profesor Nick Klomp menuturkan, gerakan hijau kampus dapat dilakukan dengan promosi dan ajakan perubahan gaya hidup. “Misal dengan tidak menggunakan produk sekali pakai buang (minuman kemasan), memasang stiker matikan lampu di sebelah saklar listrik dan hal sederhana lainnya,” ujarnya.

CQU sendiri, sebutnya, menjadi kampus nomor pertama di Australia yang menggunakan energi terbaharukan. Kebijakan ini membuat kampus berhasil mamangkas hingga 50% penggunaan fuel energi.

Prof. Nick Klomp mengapresiasi bahwa, LPPM UIN Jakarta menginisiasi untuk gerakan hijau kampus ini dengan mendirikan pusat kajian agama, lingkungan dan perubahan iklim. Beliau menyakini membahas isu lingkungan lewat agama adalah penting bagi masyarakat relijius seperti Indonesia.

Acara yang dimoderatori oleh Prof. Amelia Fauzia, ketua LPPM sukses mengajak hadirin yang terdiri dari dekan, doaen dan mahasiswa untuk berdiskusi tentang bagaimana menumbuhkan kepedulian lingkungan pada warga kampus. (Maila DH/FNH/ZM)