Tutup Silaturahmi Nasional di UIN Jakarta, Alumni MAPK se-Indonesia Sampaikan Deklarasi Jakarta

Tutup Silaturahmi Nasional di UIN Jakarta, Alumni MAPK se-Indonesia Sampaikan Deklarasi Jakarta

Gedung FISIP, Berita UIN Online— Silaturahmi Nasional Alumni Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) se-Indonesia II tahun 2025 resmi ditutup, Kamis (26/06/2025), dengan ditandai pembacaan Deklarasi Jakarta secara simbolis oleh perwakilan masing-masing MAPK. Deklarasi Jakarta memuat sejumlah komitmen kolektif dalam memperjuangkan kemandirian MAPK, penguatan pendidikan Islam, pemberdayaan ekonomi umat, hingga peran strategis agama dalam merespons isu-isu global seperti hak asasi manusia (HAM) dan krisis lingkungan.

Pembacaan deklarasi sebagai penutupan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Alumni MAPK yang berlangsung di Gedung FISIP UIN Jakarta sepanjang Rabu-Kamis (25-26/6/2025) diantaranya dibacakan oleh Prof. Dr. TGH. Masnun Tahir M.Ag, Rektor UIN Mataram sekaligus Ketua Forum Rektor PTKIN, yang merupakan alumnus MAPK Mataram. Secara bergantian, perwakilan dari berbagai MAPK se-Indonesia membacakan butir-butir deklarasi.

Secara ringkas, terdapat tujuh pesan penting dari Deklarasi Jakarta yang dibacakan para Alumni MAPK se-Indonesia. Pertama, Roadmap MAPK sebagai Satuan Kerja Mandiri, dimana para alumni berkomitmen memperjuangkan MAPK menjadi satuan kerja mandiri, baik secara struktur maupun substansi. Didorong pula pembentukan Dewan Pemandu MAPK Nasional dan sinergi lintas pihak agar MAPK fokus pada peningkatan mutu pendidikan berbasis pesantren dan globalisasi.

Kedua, Refleksi Pendidikan Islam dan Kaderisasi Ulama. Para Alumni Alumni mendorong penguatan eksistensi madrasah, terutama MAPK, serta menuntut kesetaraan anggaran dan perhatian terhadap hak lulusan madrasah.

Ketiga, Strategi Organisasi Alumni: Mandiri, Produktif, Berjejaring, dan Berdampak. Para Alumni menyepakati pembentukan Ikatan Alumni MAPK Indonesia (IKA MAPK Indonesia) sebagai organisasi resmi berbadan hukum, dengan susunan kepengurusan nasional.

Keempat, Penguatan Ekonomi Umat: Revisi Regulasi dan Filantropi Islam. Para alumni mendorong optimalisasi dana tunggu haji untuk pembangunan umat, transformasi mandat BPKH menjadi lembaga investasi syariah, transparansi dana abadi umat, serta revisi regulasi haji demi efisiensi dan keadilan distribusi manfaat.

Kelima, Diplomasi Intelektual dan Isu Dunia Islam. Alumni menegaskan komitmen untuk terlibat aktif dalam diplomasi intelektual Islam rahmatan lil ‘ālamīn, dan merespons isu-isu global seperti Palestina, Rohingya, dan minoritas Muslim dengan gagasan cendekia dan aksi kolaboratif.

Keenam, Digitalisasi Dakwah dan Jejak Alumni. Para alumni MAPK se-Indonesia mendorong penguatan literasi media digital, pengembangan platform dakwah digital, dan pengelolaan algoritma media sosial berbasis nilai-nilai Islam.

Ketujuh, Agama Merespons Persoalan HAM dan Krisis Lingkungan. Para alumni menyatakan bahwa nilai-nilai spiritual MAPK merupakan energi moral untuk memperjuangkan inklusi sosial, hak asasi manusia, dan kepedulian ekologis sebagai bagian dari jihad kemanusiaan.

Diketahui, Silatnas MAPK Indonesia II 2025 digelar dengan berlokasi di FISIP UIN Jakarta. Selama dua hari penyelenggaraan, alumni MAPK terlibat dalam sejumlah sesi diskusi dan urun rembug gagasan. Sejumlah tema dibahas seperti pengembangan MAPK sebagai model madrasah unggulan, penguatan pendidikan nasional, penguatan ekonomi ummat, kontribusi alumni dan diplomasi dunia Islam, digitalisasi dakwah, hingga penguatan peran agama dalam krisis lingkungan.

Hasil urun rembug selanjutnya dituangkan dalam pernyataan sikap alumni dalam bentuk Deklarasi Jakarta yang dibacakan sejumlah perwakilan alumni MAPK.  Deklarasi yang berisi rekomendasi sejumlah kebijakan ini selanjutnya diserahkan langsung kepada perwakilan Kementerian Agama RI, yaitu Dr. Anis Masykhur M.A., Kepala Subdirektorat Pendidikan Vokasi dan Inklusi Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

Acara Silatnas sendiri berlangsung lancar dengan dihadiri Menteri Agama RI, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., yang memberikan dukungan penuh terhadap penguatan eksistensi MAPK. Hadir pula Rektor UIN Jakarta, Prof. Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ahmad Tholabi, S.Ag., S.H., M.H., Dekan FISIP UIN Jakarta, Prof. Dr. Dzuriyatun Thoyibah, M.Si., M.A., serta tokoh publik seperti Ketua Komisi Pemilihan Umum RI, Mochammad Afifuddin, yang juga merupakan alumnus MAPK.

Dekan FISIP UIN Jakarta, Prof. Dr. Dzuriyatun Thoyibah, mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya Silatnas Alumni MAPK sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis FISIP. Ia menyampaikan apresiasi kepada Menteri Agama, Rektor UIN Jakarta, dan seluruh tokoh publik alumni MAPK atas kehadiran dan dukungan mereka.

“Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak Menteri Agama RI, Prof. Nasaruddin Umar, yang telah berkenan hadir dan turut memberikan dukungannya pada perhelatan Silatnas ini. Begitu juga kepada Bapak Rektor, Prof. Asep Saepudin Jahar,” ujarnya.

Apresiasi serupa disampaikan oleh Prof. Dr. Masnun Tahir. Ia menambahkan, penyelenggaraan Silatnas MAPK kali ini tidak hanya menjadi momen pertemuan alumni, tetapi juga ruang dialog strategis yang membahas isu-isu lokal, nasional, dan global. “Ini berarti para lulusan MAPK punya kepedulian terhadap perkembangan bangsa dan dunia,” imbuhnya. (PIH/Sabila/ZM)

Deklarasi Jakarta 02
Deklarasi Jakarta 1

Deklarasi Jakarta 03
Deklarasi Jakarta 04