Tutup Lawatan ke Jerman: Justus-Liebig-Universität Giessen Siap Jadi Mitra UIN Jakarta
Jakarta, Berita UIN Online— UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mendapatkan komitmen kemitraan akademik dari Justus Liebig University Giessen dalam rangkaian kunjungan pimpinan universitas ke Jerman, Senin-Jumat (13-17/11/2023). Berbagai fakultas dan lembaga di lingkungan UIN Jakarta bisa menindaklanjuti komitmen kemitraan tersebut dalam mengakselerasi pengembangan akademik masing-masing.
Demikian laporan kunjungan yang dipimpin langsung Rektor Prof. Asep Saepudin Jahar M.A., Ph.D yang diterima Berita UIN Online, Senin (20/11/2023). Turut membersamai kunjungan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Prof. Dr. Imam Subchi M.A., Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Din Wahid M.A., Ph.D, dan Kepala Pusat Layanan Kerjasama Internasional Prof. Maila Dinia Husni Rahiem M.A., Ph.D.
Profesor Maila, dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan, kunjungan rombongan pimpinan UIN Jakarta dilakukan searah undangan Profesor Yasar Sarikaya. Ia merupakan Profesor Pendidikan Agama Islam sekaligus Kepala Program Studi Islamische Theologie hre Didaktik (Islamic Theology and Its Didactis), Fakultas Geschichts- und Kulturwissenschaften (History and Cultural Studies).
Sedang kunjungan rombongan UIN Jakarta sendiri diterima Prof. Dr. Naime Cakir-Mattner (Kepala Proyek Agama dan Pekerjaan Sosial Program Studi Islamische Theologie hre Didaktik), Kepala Administrasi Program Studi Islamic Theology and Its Didactis Dorothea Ermett M.A., dan Asisten Profesor Yasar Sarikaya, Mehmet Soyhun
Dalam presentasinya, Profesor Naime mengungkapkan, Program Studi Islamic Theology and Its Didactis menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi guru sekolah dasar untuk mata pelajaran pendidikan agama Islam. Mata pelajaran ini terutama diberikan dalam jenis pendidikan agama Islam kontemporer, yang tidak berfokus pada mediasi tradisional konten agama, namun pada kematangan beragama individu.
Selain itu, program studi ini juga menawarkan pengajaran dasar-dasar ilmiah dan didaktik serta kompetensi yang diperlukan bagi para pengajar. Isi sentralnya mencakup sumber-sumber utama Islam, amalan keagamaan, serta pendidikan agama Islam dan didaktik mata pelajaran.
Kurikulum program studi ini disempurnakan melalui berbagai lokakarya estetika Islam (seperti kaligrafi). Sejak Maret 2013, Giessen University bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Hessian telah menawarkan program pascasarjana satu tahun bagi guru agama Islam yang sudah berprofesi sebagai guru.
Lebih jauh, Profesor Naime mengungkapkan, program studi ini memiliki dua program riset utama, yaitu Proyek Agama dan Pekerjaan Sosial dan Proyek Pendidikan Agama Islam. Masing-masing dikoordinasikan oleh Profesor Naime Cakir-Mattner dan Profesor Yasar Sarikaya.
Profesor Naime juga sangat tertarik ketika disampaikan bahwa UIN Jakarta memiliki Program Studi Kesejahteraan Sosial. Di Giessen University, ia mendorong pembukaan Program Study Social Work dengan kekhususan religious personal care Islam atau pendampingan personal agama Islam), bagi pasien dan orang yang memerlukan support agama.
“Kami berharap bisa bertukar pikiran dan pengalaman dan bekerjasama dalam pengajaran dan penelitian dengan Program Studi Kesejahteraan Sosial UIN Jakarta,” katanya.
Sementara itu, Dorothea Ermett M.A. mendorong para dosen UIN Jakarta untuk melakukan penelitian di Giessen University. Menurutnya, Giessen University menyediakan bantuan pendanaan bagi dosen-dosen dari universitas dunia untuk meneliti atau mengajar dalam waktu 1-6 bulan di Giessen University.
Penanggungjawab kegiatan Erasmus dan pengajuan visiting professor atau fellow Giessen University ini menambahkan, pihaknya juga mendorong program student mobility bagi mahasiswa UIN Jakarta, terutama untuk konsentrasi Islamic Theology and Its Didactiss. Ia berharap program ini sudah bisa berjalan di tahun akademik mendatang.
Mewakili Profesor Yasar Sarikaya, Mehmet Soyhun, mendorong kerjasama penulisan buku tentang pendidikan hadits untuk pembaca internasional. Merespon ajakan itu, Rektor Asep Jahar sendiri berminat untuk menulis tentang hadits-hadits filantropi.
“Selain berbagai komitmen kerjasama dari berbagai perguruan tinggi dan pusat perpustakaan, kunjungan Jerman juga menghasilkan karya tulisan yang akan terbit pada buku terbitan publisher dunia,” ungkap Profesor Maila.
Diketahui, Justus-Liebig-Universität Giessen merupakan salah satu universitas tertua di Jerman dengan berdiri sejak tahun 1607. Sejak berdirinya, universitas ini telah meluluskan banyak alumni dengan kiprah signifikan seperti Justus Liebig (ahli kimia), Wilhelm Conrad Röntgen (fisikawan penemu sinar X dan peraih penghargaan Nobel), Wilhelm Wien (Fisikawan peraih Nobel), Georg Haas (penemu proses hemodialisis atau cuci darah), dan lainnya.
Dalam perkembangannya, universitas ini membuka sekurangnya 11 fakultas, yaitu Fakultas Ilmu-ilmu Hukum, Fakultas Ilmu-ilmu Ekonomi, Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Kebudayaan, Fakultas Psikologi dan Ilmu-ilmu Keolahragaan, Fakultas Kedokteran Veteriner (Hewan), dan Fakulras Kedokteran Umum dan Kedokteran Gigi. Universitas dengan peringkat 396 QS World Ranking ini menampung 25000 mahasiswa dengan 3.120 orang diantaranya mahasiswa internasional. (Laporan Maila Dinia Husni Rahiem/FNH/ZM)