Transformasi PT Diperlukan Guna Mengadaptasi Perubahan
Gedung Syahida Inn, BERITA UIN Online – Perguruan Tinggi (PT) merupakan agen perubahan dan agen pembangunan. Karena itu transformasi PT diperlukan bukan hanya untuk kebutuhan mengadaptasi perubahan melainkan juga harus mampu membentuk lingkungan.
Hal itu dikatakan Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Hargo Utomo secara virtual pada Pra Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) UIN Jakarta di Gedung Syahida Inn, Rabu (2/3/2022).
“Keterikatan dan tautan PT dengan para pemangku kepentingan juga menjadi kunci keberhasilan transformasi organisasi,” katanya.
Dalam ceramahnya bertajuk “Langkah Strategik untuk Mewujudkan Entrepreneurial University” itu Hargo mengatakan bahwa dalam transformasi pengelolaan PT setidaknya ada tiga hal penting yang harus diperhatikan.
Pertama, tranformasi digital disadari membawa perubahan proses bisnis, tak terkecuali di lingkungan PT secara global.
Kedua, proses manajemen PT kini mengalami transformasi dari teaching university ke research university dan kemudian ke entrepreneurial university.
Ketiga, keberadaan PT sebagai agen perubahan merupakan katalisator inovasi yang berimbas pada peningkatan produktivitas, daya saing, dan daya tangguh sumber daya insani secara berkelanjutan.
Hargo menambahkan bahwa transformasi PT dari teaching university dan research university ke entrepreneurial university bisa saja dilakukan. Namun, dalam transformasi menuju entrepreneurial university, diperlukan optimasi sumber daya PT itu sendiri.
Ada beberapa alasan kenapa optimasi sumber daya PT harus dilakukan. Menurut Hargo, PT membutuhkan pendekatan secara multidisplin, interdisiplin, dan bahkan transdisiplin untuk menyelesaikan problema masyarakat.
Selain itu adanya keterbatasan sumber pendanaan, baik publik maupun privat, untuk mendukung penyelenggaraan PT yang unggul.
“Optimasi sumber daya PT juga karena adanya perkuatan jejaring PT dan para pelaku industri untuk mendukung tranformasi pembelajaran,” katanya.
Lalu bagaimana tautan antara akademia dan dunia industri? Menurut Hargo, tautan akademia dan industri idealnya menjadi kebutuhan bersama yang dibangun atas dasar spirit “Lifelong Learning” dan kesempatan akses bagi semua.
Sementara dorongan untuk membuka jalinan industri yang kuat juga memiliki urgensi dalam memperlancar tautan akademia dan industri sebagai wahana mewujudkan keterterapan muatan pembelajaran akademia di industri.
“Penguatan interaksi akademia dan industri tersebut selanjutnya diarahkan untuk membangun iklim inovasi yang kondusif dan mewujudkan modal insani untuk menghadapi lingkungan global yang dinamis,” ujarnya.
Oleh karena itu, menurut Hargo, guna mengembangkan “Entrepreneurial Climate” di UIN Jakarta idealnya dibangun dengan cara menghidupkan kembali makna kesadaran, relevansi, dan imbas dari setiap kegiatan inovasi yang digagas universitas untuk kemanusiaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Keberadaan UIN Jakarta, lanjut Hargo, tidak hanya sebagai lembaga akademik pada suatu ekosistem inovasi berbasis kampus saja, tetapi juga sebagai sumber referensi dalam membantu merumuskan solusi terhadap ragam permasalahan bangsa.
“Keberhasilan pengelolaan transformasi UIN Jakarta bertumpu pada penguatan entrepreneurial spirit dengan tetap menjaga keselarasan strategik antara pengembangan sumberdaya insani dan kesiapan elemen kelembagaan perguruan tinggi dalam mengakselerasi inovasi, transfer teknologi, dan pengembangan asset universitas,” papar doktor lulusan the Australian National University tahun 2000 itu. (ns)