Transformasi Pendidikan di PBAK FITK UIN Jakarta 2024: Inklusif dan Berkeadilan untuk Semua

Transformasi Pendidikan di PBAK FITK UIN Jakarta 2024: Inklusif dan Berkeadilan untuk Semua

Gedung Harun Nasution, Berita UIN Online - Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta membawa semangat baru dalam dunia pendidikan. Kegiatan PBAK FITK 2024 dibuka langsung oleh Dekan FITK, Prof. Siti Nurul Azkiyah, Ph.D, dan dihadiri oleh Wakil Dekan 1, Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., Wakil Dekan 2, Dr. Yudhi Munadi, S.Ag., M.Ag., serta Wakil Dekan 3, Salamah Agung, M.A., Ph.D. di Gedung Harun Nasution pada Jumat (30/08/2024). Dengan tema "Membangun Jembatan Pendidikan yang Inklusif dan Berkeadilan", PBAK FITK 2024 tak hanya menjadi ajang penyambutan mahasiswa baru, tetapi juga sebuah panggilan untuk memperjuangkan masa depan pendidikan yang lebih merata dan terbuka untuk semua. 

Kampanye Putera Bangsa Bebas Merdeka yang diusung dalam kegiatan ini menjadi sorotan utama, menekankan pentingnya kebebasan berpikir dan kebebasan akademik dalam proses pembelajaran. “Mahasiswa baru diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang kritis dan inovatif dalam menciptakan pendidikan yang lebih inklusif,” ucap Dekan FITK.

PBAK FITK 2024 menghadirkan narasumber-narasumber terkemuka yang sudah dikenal luas di dunia pendidikan, di antaranya: Rina Sa’adah, Anggota DPR RI 2024-2029, Najelaa Shihab, pendiri Sekolah Cikal dan pejuang pendidikan yang selalu memperjuangkan inklusivitas, Guru Gembul, influencer pendidikan yang dikenal dengan pendekatan kreatif dalam pengajaran, Ubaid Matraji, Koordinator Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) yang aktif mengadvokasi hak-hak pendidikan.

Tak hanya itu, acara ini juga menggandeng Cakap, sebuah platform pembelajaran daring untuk mendukung pengembangan keterampilan mahasiswa dalam era digital yang semakin kompleks. Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FITK UIN Jakarta, Rifqi Aunurrofi Al-Gifari, menegaskan bahwa PBAK ini bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi juga momen untuk mendorong perubahan nyata. “Kita ingin mahasiswa baru memahami bahwa pendidikan bukan sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga sebuah perjuangan untuk meraih keadilan dan inklusivitas dalam setiap aspek kehidupan akademik,” ungkapnya.

Melalui PBAK FITK 2024, diharapkan para mahasiswa baru dapat berpartisipasi aktif dalam upaya memperjuangkan pendidikan yang bebas dari diskriminasi, dan lebih berorientasi pada keadilan serta inklusivitas. 

(Nadia Maylina/Aji Pangestu/Syarifah Nur K.)