TERIMA KASIH PAK JK

TERIMA KASIH PAK JK

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat

 

Minggu siang itu, 18 September 2022, Saya lagi mengikuti turnamen golf,  memperingati 57 tahun Telkom, di Royal Jakarta Golf. Kira-kira jam 13.00 WIB di HP-ku ada pesan WA masuk, tertulis Azyumardi Azra telah meninggal dunia di RS Serdang Malaysia, jam 12.15 waktu setempat.

Selesai 18 holes, aku terus mandi dan pilih pulang. Suasana hati tak tertarik lagi mengikuti acara makan siang dan pengumuman para pemenangnya (belakangan saya dapat sms dari Panitia, aku memenangkan best gross kategori flight C). Pikiranku menerawang, hidup dan mati itu penuh misteri. Azyumardi yang usianya dua tahun lebih muda dariku sudah lebih dahulu berpulang ke kampung ilahi.

Dalam perjalanan pulang ke Ciputat, Saudara Yadi, asisten pribadi Pak JK (HM Jusuf Kalla, red.), kirim pesan ke WA: “Harap siap-siap untuk menjemput jenazah ke Kuala Lumpur dengan pesawat khusus yg disediakan Pak JK dari Bandara Halim.”

Aku dan Jamhari sudah siap-siap dengan  paspor. Kumpul di rumah Pak JK sebelum maghrib.

[caption id="attachment_236650" align="aligncenter" width="1024"] Bapak HM Jusuf Kalla (berkoko putih dan peci hitam) saat menyambut pemulangan jenazah almarhum Prof. Dr. Azyumardi Azra M.Phil., MA., CBE di Bandara Soekarno-Hatta (Foto: Kontributor)[/caption]  

Rupanya Pak JK terus memantau proses pemulangan jenazah. Ada dua hal yang masih jadi ganjalan. Satu, pihak Rumah Sakit di Selangor Malaysia tidak bisa mengeluarkan jenazah sebelum melalui tes ulang kondisi jenazah yang diputuskan oleh otoritas Rumah Sakit dan pemerintah Malaysia. Dua, kalau memakai pesawat pribadi, belum tentu peti jenazah bisa masuk pintu cargo pesawat khusus.

Pak JK terus berkomunikasi dengan Pak Hermono –Dubes RI untuk Malaysia di Kuala Lumpur— dan pemerintah Malaysia, agar jenazah bisa dibawa pulang ke Jakarta. Pak JK juga mengontak Perdana Menteri Malaysia Datok Sri Ismail Sabri melalui jalur khusus untuk meminta ijin dan bantuannya agar jenazah Prof. Azyumardi Azra bisa diterbangkan segera ke Indonesia untuk dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata, karena Almarhum telah mendapatkan Bintang Mahaputra Utama dari Pemerintah Republik Indonesia.

Peran Pa JK ini sangat penting karena hasil test covid terhadap jenazah dinyatakan positif covid, sehingga jenazah dibungkus dan dibuat steril sedemikian rupa agar pihak Rumah Sakit Serdang di Selangor dan Pemerintah Malaysia tidak menyalahi aturan membawa jenazah  dengan pesawat komersial.

Dari jam ke jam Saudara Yadi selalu kontak dengan Pak Dubes Hermono di  Kuala Lumpur, termasuk mengantisipasi pesawat komersial yang memungkinkan bisa membawa jenazah. Pilihannya ada Lion Grup (Lion Air dan Batik Air), Citilink dan Air Asia.

Setelah Pak JK menugaskan Saudara Husain Abdullah menghubungi Pak Rusdi Kirana melalui Direkturnya Saudara Ahmad Hasan, muncul informasi bahwa hari Senin 19 September 2022 jenazah Azyumardi Azra bisa diangkut dengan pesawat Batik Air  paling cepat jam 22.00 WIB tiba di Jakarta. Dengan protokoler serah terima dari Kementerian Luar Negeri RI ke pihak keluarga, dan mungkin jam 23.00 WIB baru bisa keluar dari gudang cargo bandara Soekarno-Hatta.

Setelah semuanya jelas, maka Pak JK dan beberapa teman dekat Almarhum saat Pak JK menjabat Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, diantaranya Prof. Hamid Awaluddin, Prof. Muhammad Ikhsan dan Dr. Bambang Widianto, berangkat ke Gudang Cargo Bandara Bandara Soekarno Hatta.

Semua fasilitas kendaraan yang diperlukan, seperti mobil jenazah dan mobil keluarga Azyumardi dari PMI Pusat, serta pengawalan konvoi iring-iringan jenazah telah diatur semuanya oleh Pak JK.

Pak JK mengontak Saudara Sapto –Kepala Biro Protokol Setwapres— untuk berkordinasi dengan pihak Sekretariat Negara dan Komando Garnisun Tetap I Ibukota, untuk penyiapan upacara pemakaman di TMP Kalibata sampai siapa yang akan bertindak menjadi Inspektur Upacara. Pak JK ikut membantu melancarkan prosesnya.  Biaya pemulangan jenazah dan keluarga pendamping dari Kuala Lumpur juga menjadi perhatian dan tanggung jawab Pak JK.

Selasa 20 September pagi tadi pukul  09.00 WIB, Pak JK dan Ibu Mufidah JK masih ikut hadir di TMP Kalibata, padahal senin 19/09 malam menjemput jenazah sampai pukul 23.30 WIB.

[caption id="attachment_236651" align="aligncenter" width="1024"] Prof. Dr. Komaruddin Hidayat MA memberi sambutan sekaligus kesaksiannya atas almarhum Prof. Dr. Azyumardi Azra M.Phil., MA., CBE sesaat setelah jenazah almarhum dishalatkan. (Foto: Pubdok UIN Jakarta)[/caption]  

Catatan singkat ini saya tulis dalam kapasitasku sebagai teman dekat Azyumardi Azra dan sesama warga UIN Ciputat, untuk menyampaikan terima kasih, betapa serius dan tulusnya Pak JK membantu pemulangan jenazah sampai penguburannya, meskipun tak lagi punya hubungan kerja secara kelembagaan.

Terima kasih juga saya sampaikan pada Pemerintah RI: Menlu RI - Ibu Retno, Menko PMK Prof. Muhajir Efendy yang bersedia menjadi Inspektur Upacara Pemakaman di TMP Kalibata, Komandan Garnisun Tetap I Ibukota - Brigjen Novi Helmy, Duta Besar RI untuk Malaysia - Bapak Hermono beserta seluruh staf KBRI Kuala Lumpur, Pimpinan Lion Grup dan sejumlah pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pemulangan dan pemakaman Azyumardi Azra. (zm)

 

Penulis adalah Rektor UIN Jakarta periode 2006-2010 dan 2010-2015. Artikelnya dimuat Tribun Makassar, Rabu 21 September 2022, dan bisa diakses di https://makassar.tribunnews.com/2022/09/21/peran-penting-jk-mengurus-pemulangan-jenazah-azyumardi-azra-sampai-hubungi-perdana-menteri-malaysia