Teliti Warisan Imam Bukhari, Peneliti Hadits UIN Jakarta-IIQ Lakukan Lawatan ke Uzbekistan
Gedung Rektorat, Berita UIN Online— Sejumlah peneliti hadits Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) melakukan lawatan khusus guna menginisiasi riset internasional bertajuk ‘Legacy of Imam Bukhari’ di Uzbekistan, sepanjang Senin-Sabtu, 17-22 Februari 2025 ini. Lawatan dilakukan guna menginisiasi kolaborasi riset internasional tentang warisan intelektual Imam Bukhari dengan melakukan kunjungan ke sejumlah kawasan seperti Tashkent, Bukhari, dan Samarkand.
Kelompok lawatan sendiri dipimpin langsung Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta, Prof. Ismatu Ropi, M.A., Ph.D. Dalam keterangannya, Rabu (19/2/2025), Profesor Ismatu Ropi mengungkapkan, inisiasi riset kolaboratif skala internasional bertujuan menggali dan mempelajari warisan ilmiah Imam Bukhari, seorang ulama hadits terkemuka yang lahir di Bukhara, Uzbekistan, pada tahun 810 Masehi.
“Riset ini merupakan langkah strategis untuk menggali lebih dalam warisan intelektual Imam Bukhari dan relevansinya bagi dunia Islam saat ini. Dengan kolaborasi internasional, kami berharap dapat menghadirkan perspektif baru dalam memahami kontribusi besar beliau terhadap ilmu hadits dan pemikiran Islam,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Prof. Ismatu Ropi menambahkan bahwa Uzbekistan memiliki warisan keilmuan Islam yang sangat kaya, terutama dalam studi hadits. Melalui riset ini, pihaknya berharap dapat memperkuat jaringan akademik internasional dan memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian serta pengembangan studi hadits di era modern.
Diketahui, Imam Bukhari merupakan salah satu muhaddits terkemuka yang dikenal luas melalui karya monumentalnya, Sahih al-Bukhari. Dalam tradisi keilmuan hadits, kitab Shahih al-Bukhari menempati posisi utama dalam deretan kitab hadits shahih dalam periwayatan hadits Nabi Muhammad SAW.
Di antara mitra utama riset ini adalah Imam Bukhari International Scientific Research Center (IBISRC) yang berlokasi di Samarkand dan International Islamic Academy (IIA) of Uzbekistan di Tashkent. Kedua lembaga dikenal sebagai bagian dari pusat keilmuan Islam di kawasan Asia Tengah.
Lebih lanjut disebutkan, riset yang dilakukan para peneliti hadits UIN Jakarta-IIQ ini merupakan bagian dari rangkaian program 1000 Cahaya Indonesia untuk Amirul Mukminin. Kegiatan ini direncanakan melibatkan 60 periset dari UIN dan IIQ yang akan membahas warisan Imam Bukhari dan pengaruhnya dari berbagai sudut pandang, antara lain teologi, filsafat, sufisme, tafsir, tasawuf, politik, pendidikan, dan budaya.
Hasil riset nantinya bakal diangkat dalam Konferensi Internasional bertajuk Legacy of Imam Bukhari for Muslim World di Samarkand pada bulan Oktober 2025. Selanjutnya, karya-karya riset akan menjadi bagian penting dari koleksi Perpustakaan Soekarno Garden yang akan segera dibangun di kompleks Makam Imam Bukhari.
Selama tiga hari kunjungan, tim peneliti juga melakukan audiensi ke sejumlah pihak, di antaranya Imam Bukhari International Scientific Research Center (IBISRC), International Islamic Academy (IIA) of Uzbekistan di Tashkent, dan Kedutaan Besar RI di Tashkent. Selain membahas desain riset, tim lawatan juga mendiskusikan penyelenggaraan Program 1000 Cahaya Indonesia untuk Amirul Mukminin fil Hadis. (PIH)