Tata Kelola Haji Bukan Persoalan Mudah, Rektor UIN Jakarta Apresiasi Inovasi Pelaksanaan Haji 2024
Gedung Rektorat , Berita UIN Online — Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M yang relatif berjalan sukses. Rektor juga mengapresiasi atas sejumlah inovasi penting yang ditempuh Kementerian Agama RI dalam mendorong kelancaran pelaksanaan fasilitasi ibadah haji Masyarakat Muslim Indonesia sepanjang musim haji tahun ini.
Apresiasi disampaikan Rektor Asep Jahar di Jakarta, Ahad (28/7/2024). “Syukur Alhamdulillah patut kita sampaikan atas keberhasilan pelaksanaan ibadah haji saudara-saudara jamaah haji Indonesia musim haji tahun ini,” katanya.
Rektor menuturkan, pelaksanaan haji perlu diapresiasi karena pengaturan haji bukan perkara mudah. Hal ini karena panjangnya antrian dan besarnya jumlah jamaah haji asal Indonesia yang berangkat ke tanah suci serta berbagai dinamika lain terkait tata kelola haji.
“Tantangan pelaksanaan haji bukan perkara mudah. Untuk itu, untuk pelaksanaan ibadah haji musim haji 2024 ini apresiasi perlu kita sampaikan kepada Kementerian Agama, Panitia Haji, maupun pemerintah Indonesia sendiri,” katanya.
Mengutip data Kemenag RI, Kuota haji Indonesia tahun 2024 mencapai 241.000 jemaah. Ini merupakan kuota haji terbanyak dalam sejarah penyelenggaran ibadah haji Indonesia.
Dalam amatannya, Rektor Asep Jahar menuturkan, sejumlah tantangan dihadapi selama pelaksanaan haji 2024. Diantaranya seperti tuntutan layanan kesehatan jamaah haji yang memadai, desakan ketersediaan akomodasi yang memadai, kebutuhan layanan transportasi, kondisi cuaca dan lingkungan dan lainnya.
Untuk itu, Rektor Asep Jahar mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi sejumlah inovasi yang ditempuh dalam pelaksanaan ibadah haji 2024. Diantaranya transformasi digital dalam rekrutmen petugas haji dimana proses pendaftarannya terbuka dan online, serta pelaksanaan Computer Assisted Test (CAT) bagi semua petugas.
Inovasi lainnya adalah Aplikasi Kawal Haji. Aplikasi ini memberi kemudahan bagi jemaah, keluarga, dan masyarakat umum untuk menyampaikan keluhan dan aduan. Aplikasi ini telah membantu mengidentifikasi dan menangani berbagai masalah dengan lebih cepat, sehingga meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan jemaah.
Selanjutnya, Safari Wukuf Lansia Non Mandiri dan Disabilitas. Safari wukuf untuk jemaah lansia non mandiri dan disabilitas tahun ini dilaksanakan dengan persiapan yang matang, meliputi akomodasi, petugas, dan layanan konsumsi. Para jemaah haji lansia non mandiri dan disabilitas telah difasilitasi, memungkinkan mereka menjalankan wukuf di Arafah dengan nyaman di tengah keterbatasan mereka.
Penggunaan International Patient Summary (IPS) pada kartu jemaah haji merupakan inovasi lain yang sangat penting dalam manajemen Kesehatan jamaah haji. Resume kesehatan yang mencakup demografi, alergi, pengobatan, penyakit, dan vaksinasi ini memungkinkan layanan kesehatan di Arab Saudi memberikan tindakan medis yang lebih tepat dan terukur, meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan jemaah.
Terakhir, penyederhanaan proses Tunda/Batal Visa. Penyederhanaan proses tunda/batal visa telah mengoptimalkan penggunaan kuota haji. Jemaah yang batal atau menunda keberangkatan dapat diinput ke Siskohat, sehingga Kanwil Kemenag Provinsi dan Kemenag pusat dapat segera membatalkan dan mengajukan visa pengganti. Pendekatan ini berhasil mengoptimalkan serapan kuota haji hingga tahun ini.
Rektor Asep Jahar menegaskan, berbagai inovasi ini telah mendukung kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. “Inovasi-inovasi yang dilakukan Kemenag telah turut menopang keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Semoga keberhasilan ini menginspirasi pelaksanaan haji Indonesia di tahun-tahun mendatang,” pungkasnya. (ZM/PIH)