Tantowi Anwari: Jurnalis Harus Berpihak Kepada Kelompok Marginal

Tantowi Anwari: Jurnalis Harus Berpihak Kepada Kelompok Marginal

Teater Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Berita UIN Online - Program Studi Jurnalistik UIN Jakarta menyelenggarakan Studium Generale atau kuliah umum bertajuk “Membingkai Keberagaman Indonesia dalam Perspektif Jurnalisme Inklusif,” Rabu, (29/05/2024).

Materi yang dibahas dalam kuliah umum ini adalah jurnalisme inklusif dan keberpihakan jurnalis pada publik. Manajer Advokasi Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK), Tantowi Anwari, mengatakan bahwa penulisan judul berita yang tidak tepat cenderung menimbulkan perspektif yang menyudutkan korban. 

“Judul berita yang diangkat oleh media mainstream seringkali tidak berperspektif korban dan penuh dengan stigma negatif yang tidak sesuai dengan etika jurnalistik,” ujar Tantowi.

Ia menuturkan bahwa media harus memberi ruang lebih pada korban. Adanya politisasi Identitas dan bias yang implisit dari media juga merupakan suatu hal yang sering menimbulkan kekerasan dan kegaduhan, mengingat media adalah sumber informasi publik. Selain itu, ia juga membahas tentang netralitas jurnalis dalam meliput berita.

“Jurnalis tidak boleh netral, karena harus berpihak kepada kelompok marginal. Jurnalisme harus menjadi tempat yang aman bagi kaum yang tertindas,” ujarnya.

Selain itu, reporter Bandung Bergerak, Awla Rajul, memaparkan perspektifnya tentang bagaimana seharusnya media bertindak saat meliput isu yang sensitif. 

“Dalam meliput isu atau konflik berbasis agama, harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa reportase yang dibuat akan memperkeruh suasana atau menimbulkan bahaya bagi pihak yang diliput,” ujar Awla. 

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa jurnalis memikul tanggung jawab untuk mengabarkan kebenaran, melayani publik, membela yang terpinggirkan, dan memantau kekuasaan.

(Nadhira Rahmah/ Fauziah M./Noeni Indah S.)