Tangkal Hoax dan Kebencian, FDIK UIN Jakarta-PUSAD Paramadina Gelar Lokalatih
Aula Madya Syahida Inn, BERITA UIN Online— Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (FDIK UIN Jakarta bersama sejumlah instititusi memberikan pelatihan narasi positif di media. Ini dilakukan guna menangkal persebaran hoax dan kebencian di tengah-tengah masyarakat.
Kegiatan bertajuk Lokalatih Membangun Narasi Positif untuk Menangkal Hoaks dan Hasutan Kebencian di Tangerang Selatan yang diinisiasi Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Yayasan Paramadina dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) ini digelar di Aula Madya Syahida Inn, Rabu-Kamis (12-13/7/2023). Bersama UIN Jakarta, turut menjadi mitra kegiatan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota Tangerang Selatan.
Direktur Eksekutif PUSAD, Ihsan Ali Fauzi, mengungkapkan bahwa pelatihan secara khusus dirancang untuk melakukan banyak role game dan pelatihan skill serta dikemas sedikit berat dan menyenangkan. Ia menilai, kampus perlu terlibat aktif dalam engagement masyarakat sekitar—tidak hanya semerta-merta tanggung jawab pemerintah.
“Kami meminta perwakilan khusus dari anggota dari berbagai agama. Tidak hanya itu, partisipasi dan delegasi mahasiswa juga kami sertakan dalam agenda ini. Harapan dengan adanya lokalatih ini bisa menjadi hal yang penting menjelang Pemilu 2024 dengan banyaknya hoaks muncul di masyarakat,” tuturnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta Prof. Ali Munhanif, M.A., Ph.D., mengungkapkan bahwa Rektor Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D menyambut baik lokalatih ini sebab ada langkah penting yang harus digerakkan melawan hoaks dan ujaran kebencian saat ini , tidak menghormati antar agama.
“Adanya kerja sama dengan FDIK dan Pemkot Tangsel yang terlibat secara riil bisa menjadi arah baru untuk interaksi hubungan yang harmonis antar agama di masa depan. Menangkal hoaks itu perlu adanya langkah bersama, bukan hanya tugas Kominfo,” ujarnya.
Wali Kota Tangerang Selatan, Drs. H. Benyamin Davnie, turut hadir dan resmi membuka lokalatih dengan penyerahan secara simbolik modul kepada perwakilan peserta. Dalam kata sambutannya, ia menilai logika media sosial yang berkaitan dengan narasi positif, sehingga kemungkinan dapat terjadinya bias.
“Agenda lokalatih ini diharapkan dapat berkembang dan menangkal narasi serta penggiringan opini agar tidak terpecah belah. Indonesia memiliki potensi kerawanan perpecahan yang cukup besar dan masyarakat belum ada keberdayaan untuk menilai hoaks yang datang tersebut,” tutupnya. (Fayza Rasya/ZM)
