Talk Show dan Diskusi Buku Kampung UKM Soroti Penggunaan Tata Bahasa Indonesia

Talk Show dan Diskusi Buku Kampung UKM Soroti Penggunaan Tata Bahasa Indonesia

Aula Madya, Berita UIN Online - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembangkan bakat mahasiswa baru lewat Talk Show dan Diskusi Buku dengan tema “Celetuk Bahasa: Salah Bahasa, Salah Makna” melalui kegiatan Kampung UKM 2025, Aula Madya Lt. 2, Sabtu (06/09/2025). 

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemateri hebat diantaranya; Redaktur Bahasa Majalah Tempo dan penulis buku Trilogi Celetuk Bahasa, Uksu Suhardi, penulis buku Dua Purnama Disurga dan Tukang Parkir Negeri Konoha, Jasmiko dan moderator Naila Asyifa.

Dalam penjelasannya, Uksu Suhardi menerangkan bahwa pentingnya memahami kaidah bahasa dalam komunikasi sehari-hari maupun dalam konteks akademik. 

“Masih banyak orang yang beranggapan bahwa dalam berbahasa, yang terpenting adalah pesan dapat dimengerti, tanpa memperhatikan aturan tata bahasa, sikap seperti ini justru dapat menimbulkan kekacauan dan menyulitkan pemahaman yang benar,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Bahasa Indonesia memiliki aturan yang tertuang dalam tata bahasa dan kaidah ejaan, dengan mematuhi aturan tersebut, bahasa akan menjadi lebih tertib, mudah dipahami, serta lebih mudah dipelajari oleh masyarakat luas.

“Semakin kita tertib dalam berbahasa dan mengikuti kaidah aturannya, percayalah bahasa kita akhirnya akan mudah dipahami,” ujarnya.

Sementara itu, Jasmiko menekankan bahwa salah satu kendala terbesar dalam menulis adalah rendahnya kebiasaan membaca, yang berakibat pada lemahnya keterampilan menulis. 

“Kendala utama dalam menulis terletak pada minimnya kebiasaan membaca. Rendahnya intensitas membaca inilah yang akhirnya berdampak pada lemahnya keterampilan menulis,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga berbagi pengalaman pribadinya sebagai penulis beberapa buku. Menurutnya, masalah pemilihan kata, antara kata yang tepat dan tidak tepat menjadi persoalan penting dalam menulis, khususnya penulisan ilmiah. 

“Saat ini kan saya juga menulis beberapa buku ya. Nah, itu biasanya permasalahan kata bagus dan kata tidak bagus itu juga menjadi permasalahan utama,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mendorong mahasiswa memperbanyak membaca karya-karya ilmiah sebagai panduan dalam mengerjakan tugas perkuliahan. Ia menegaskan bahwa penguasaan tata bahasa Indonesia bukan hanya penting untuk menyelesaikan tugas akademik, tetapi juga bermanfaat luas dalam berbagai aspek kehidupan.

“Teman-teman mungkin nanti setelah ini bisa mulai membaca karya-karya yang sangat luar biasa, ini juga jadi panduan  kita sebagai mahasiswa untuk mengerjakan tugas-tugas gitu. Sebenarnya bukan untuk mengerjakan tugas aja sih, banyak yang bisa kita lakukan jika kita menguasai tata bahasa Indonesia," tegasnya.

Dalam sesi penyampaian motivasi, ia menegaskan bahwa mahasiswa baru memiliki semangat yang tinggi setelah memasuki dunia kampus, sehingga perlu diarahkan untuk berani mencoba hal baru sejak semester pertama.

“Sebagai mahasiswa baru yang baru masuk tahun ini, tentu semangatnya masih menggebu gebu, dari SMA kita masuk ke universitas yang menawarkan ruang belajar lebih luas. Nah, jangan takut untuk mencoba hal-hal baru semenjak semester pertama,” tegasnya.

Di akhir, mahasiswa baru di ajak memberanikan diri untuk menulis, baik di lingkungan universitas maupun di luar kampus. Karena menulis, merupakan keterampilan mendasar yang dapat mengasah pola pikir, melatih kedisiplinan, serta membuka peluang di dunia akademik maupun profesional.

Diketahui, Kegiatan Kampung UKM ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa baru pada berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di lingkungan kampus sekaligus menumbuhkan minat baca dan keterampilan menulis. Melalui talk show dan diskusi buku, peserta tidak hanya memperoleh wawasan literasi, tetapi juga didorong untuk berani mengekspresikan ide, gagasan, dan kreativitas mereka di ruang akademik maupun non-akademik.

(Fathan Rangga I./Fauziah M./Zaenal M./Nabila Azzahra S.)

Tag :