Tadris IPS Gelar Praktikum Peduli di Pesisir Indramayu
Indramayu, BERITA UIN Online-- Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) FITK UIN Jakarta menggelar Praktikum Lapangan pada mata kuliah Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KDLH) semester 5 C.
Kegiatan praktikum yang bertajuk “Aksi Peduli Lingkungan Pesisir” yang dipusatkan di Pantai Tiris dan Karangsong Kabupaten Indramayu digelar dari 3-5 Desember 2021.
“Pemilihan Pantai Tiris sebagai objek studi tiada lain dikarenakan Pantai Tiris merupakan daerah yang dikategorikan sebagai wilayah pesisir darurat mangrove yang bisa mengakibatkan terjadinya abrasi yang semakin tinggi jika dibiarkan begitu saja,” ujar Sekretaris Prodi Tadris IPS Andri Noor Ardiansyah di lokasi kegiatan.
Dengan melihat fenomena tersebut, lanjut Andri, maka capaian pembelajaran pada praktikum lapangan kali ini adalah bagaimana mahasiswa bisa menganalisis parameter-parameter fisik oseanografi apa saja yang bisa berpengaruh terhadap besar kecilnya abrasi yang terjadi dan mengenali jenis pohon mangrove di sekitar yang berfungsi sebagai penahan abrasi.
Ditambahkan Andri, sebagai wujud menumbuhkan kepedulian terhadap permasalahan lingkungan pesisir seperti yang telah disebutkan sebelumnya, maka melalui praktikum ini pula mahasiswa melakukan aksi peduli lingkungan yang berupa penanaman 1000 pohon mangrove di sekitar Pantai Tiris.
“Hal ini dilakukan sebagai upaya pengendalian abrasi di Pantai Tiris agar tidak semakin bertambah,” imbuh Andri.
Berdasarkan informasi Andri, kesempatan praktikum kali ini turut juga diikuti Prodi Pendidikan IPS dan Pendidikan IPA STKIP Al-Amin Indramayu. Sebelumnya, Prodi Pendidikan IPS STKIP Al-Amin telah mengajukan kerja sama dengan Prodi Tadris IPS FITK UIN Jakarta yang salah satu poinnya ialah mengikuti beberapa serangkaian kegiatan akademik termasuk praktikum lapangan bersama yang diselenggarakan Prodi Tadris IPS FITK UIN Jakarta. Hal tersebut dilakukan sebagai wujud implementasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
Andri menyampaikan, kegiatan praktikum KDLH ini diikuti 36 mahasiswa Prodi Tadris IPS FITK UIN Jakarta, 45 mahasiswa Prodi Pendidikan IPS STKIP Al-Amin, dan 15 mahasiswa Prodi IPA STKIP Al-Amin.
Sedangkan dosen pengampu yang terlibat di antaranya Dr Sodikin MSi (Tadris IPS UIN Jakarta), Asep Andri Astriyandi MPd (Pendidikan IPS STKIP Al-Amin), dan Rahma Dewi, ST, MIL (Pendidikan IPS STKIP Al-Amin).
Hadir pula pada kesempatan praktikum ini, Dr Iwan Purwanto MPd (Kaprodi Tadris IPS UIN Jakrta), Andri Noor Ardiansyah MSi (Sekprodi Tadris IPS UIN Jakarta), Drs Mu’arif MPd (Kaprodi Manajemen Pendidikan), Yusran Ilyas MHum (Dosen Tadris IPS UIN Jakarta) dan Rusli MPd (Tendik Tadris IPS UIN Jakarta).
Tak lupa pula Yayasan Estuari Indramayu yang turut juga membantu kelancaran teknis selema proses kegaiatan praktikum lapangan. Acara opening ceremony praktikum bersama ini dilakukan di kampus STKIP Al-Amin Indramayu dan disambut langsung oleh Dr. H.Masduki Duryat, M.Pd.I selaku Ketua STKIP Al-Amin Indramayu.
Setelah melakukan praktikum lapangan di Pantai Tiris, lokasi praktikum keesokan harinya dilanjutkan ke Pantai Karangsong, sebagai tempat eduwisata mangrove tersbesar di Indramayu untuk mengenali berbagai jenis tanaman mangrove dan manfaat lainya secara ekonomi, yakni; untuk makanan dan minuman dari jenis soneratia bisa dibuat menjadi dodol, sirup dan selai. Dari jenis bruguera dan avicennia dapat dibuat donat dan bolu mangrove dan dari jenis acanthus dan warakas dapat dibuat krispi dan kripik. Untuk kosmetik dapat memanfaatkan jenis mangrove xylocarpus granatum untuk dijadikan bedak.
Pasca-kegiatan praktikum lapangan ini diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan komprehensif dalam perkuliahannya terutama tentang tanaman mangrove yang selain memiliki fungsi ekologis sebagai penahan abrasi pantai akibat gelombang air laut, pemijahan ikan dan penjernih air, juga memiliki fungsi ekonomi sebagai bahan makanan, minuman, dan kosmetik.
Apalagi mahasiswa peserta praktikum dari dua institusi tersebut adalah notabene mahasiswa kependidikan, yang kemudian kelak akan menjadi seorang guru yang akan mengajarkan kepada siswa/peserta didiknya mengenai betapa pentingnya tanaman mangrove dalam menjaga keseimbangan lingkungan pesisir, sehingga diharapkan tumbuh generasi penerus di masa yang akan datang yang cinta dengan lingkungan.
“Mari tanam mangrove, lestari pantainya, melimpah biotanya, sejahtera nelayannya,” tutup Andri menutup penjelasannya. (Andri Noor Ardiansyah/MusAm)