STF UIN Jakarta Gelar Seminar Kerelawanan Internasional

STF UIN Jakarta Gelar Seminar Kerelawanan Internasional

 

Ruang Diorama, BERITA UIN - Lembaga sosial kemanusiaan Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta menggelar Seminar Internasional “Inspire and be Inspired” di Ruang Diorama Gedung Auditorium Harun Nasution, Senin (1/8/2022). Seminar bertajuk “Internasional Volunteer Experiences: Challenges, Opportunities and Benefits” digelar sekaligus dengan penandatanganan kerja sama antara UIN Jakarta dan CAUKIN Studio, komunitas mahasiswa internasional yang dibentuk oleh tiga negara, yaitu Kanada, Inggris, dan Indonesia.

Seminar tersebut menghadirkan sejumlah narasumber yang menjadi relawan internasional di UIN Jakarta, seperti Silika Khowashi, mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dan ditambah 13 relawan lain yang tergabung di CAUKIN Studio, di antaranya Harrison Marshall (Inggris), Aidana Roberts (Kazakhstan), David Mahon (Irlandia), dan Aaron Chan (Skotlandia). Seminar juga dihadiri Rektor UIN Jakarta Amany Lubis dan Direktur STF Amelia Fauzia.

Rektor UIN Jakarta Amany Lubis dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan selamat datang kepada para relawan internasional CAUKIN Studio. Amany juga mengucapkan terima kasih mereka yang membantu proyek pembagunan musala STF di Cidokom, Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.

“Saya mengapresiasi dengan baik. Selamat ukses juga untuk pembangunan musala di Cidokom,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, para relawan CAUKIN Studio berbagi pengalaman mereka kepada para peserta seminar mengenai peluang dan tantangan menjadi relawan. CAUKIN Studio sendiri merupakan lembaga relawan yang bergerak di bidang kontruksi bangunan. Mereka ingin menciptakan dampak melalui arsitektur.

Sementara Silika Khowashi menyampaikan untuk tidak takut mencoba menjadi relawan internasional. Dengan menjadi relawan, kata Silika, akan banyak pengalaman baru yang didapat.

Salika juga mengatakan dengan menjadi relawan internasional dirinya kini menjadi orang yang memiliki sikap lebih toleran perhadap perbedaan.

“Untuk teman-teman yang tertarik menjadi relawan bisa mulai dengan mengikuti kegiatan kerelawanan dari yang dekat terlebih dahulu,” katanya. (ns/elli sasapira)