STF UIN Jakarta Gelar Pelatihan Ekonomi Bagi Kaum Perempuan

STF UIN Jakarta Gelar Pelatihan Ekonomi Bagi Kaum Perempuan

Ciputat, BERITA UIN Online– Lembaga sosial kemanusiaan Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta memulai pelatihan virtual pemasaran online bagi para perempuan pedesaan yang memiliki usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Senin (26/10/2020). Pelatihan bakal diselenggarakan selama tiga bulan diawali dengan sesi berbagi dari kalangan professional di bidang UMKM, peneliti, dan lembaga-lembaga yang terlibat langsung dalam pengembangan UMKM.

Direktur Eksekutif STF UIN Jakarta Profesor Amelia Fauzia menuturkan, program pelatihan bakal dilakukan bagi di 7 desa se-Indonesia. Rinciannya, dua desa di Jawa Barat, dua desa di Sulawesi Selatan, dan tiga Desa di Nusa Tenggara Barat.

“Kegiatan akan dilaksanakan secara daring menggunakan aplikasi online seperti Zoom dan juga akan didampingi secara offline oleh tim dari STF UIN Jakarta,” ujarnya.

Tim pendamping sendiri merupakan para mahasiswa yang sebelumnya sempat mendampingi para perempuan pelaku usaha yang pernah membantu persoalan teknis kegiatan pelatihan dan pendampingannya. Dengan begitu diharapkan proses perdampingan bisa berjalan sesuai harapan.

Pada pembukaannya, program pelatihan sendiri menghadirkan para narasumber yang juga pelaku usaha perempuan pedesaan yang sukses dalam menjalankan usaha secara daring. “Kegiatan pelatihan digital akan dilakukan setelah memetakan kebutuhan para perempuan pelaku usaha,” tambah Amelia lagi.

Lebih jauh Amelia menuturkan, pelatihan bertujuan meningkatkan kapasitas digital literasi para perempuan di pedesaan. Harapannya, mereka dapat mengembangkan bisnis mereka di tengah situasi pandemi Covid-19. Mereka juga akan dibekali pandangan mengenai prospek pasar (market outlook), dan bagaimana sebaiknya mereka merespon kebutuhan pasar be

Ciputat, BERITA UIN Online– Lembaga sosial kemanusiaan Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta memulai pelatihan virtual pemasaran online bagi para perempuan pedesaan yang memiliki usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pelatihan bakal diselenggarakan selama tiga bulan diawali dengan sesi berbagi dari kalangan professional di bidang UMKM, peneliti, dan lembaga-lembaga yang terlibat langsung dalam pengembangan UMKM.

Direktur Eksekutif STF UIN Jakarta Profesor Amelia Fauzia menuturkan, program pelatihan bakal dilakukan bagi di 7 desa se-Indonesia. Rinciannya, dua desa di Jawa Barat, dua desa di Sulawesi Selatan, dan tiga Desa di Nusa Tenggara Barat.

“Kegiatan akan dilaksanakan secara daring menggunakan aplikasi online seperti Zoom dan juga akan didampingi secara offline oleh tim dari STF UIN Jakarta,” ujarnya.

Tim pendamping sendiri merupakan para mahasiswa yang sebelumnya sempat mendampingi para perempuan pelaku usaha yang pernah membantu persoalan teknis kegiatan pelatihan dan pendampingannya. Dengan begitu diharapkan proses perdampingan bisa berjalan sesuai harapan.

Pada pembukaannya, program pelatihan sendiri menghadirkan para narasumber yang juga pelaku usaha perempuan pedesaan yang sukses dalam menjalankan usaha secara daring. “Kegiatan pelatihan digital akan dilakukan setelah memetakan kebutuhan para perempuan pelaku usaha,” tambah Amelia lagi.

Lebih jauh Amelia menuturkan, pelatihan bertujuan meningkatkan kapasitas digital literasi para perempuan di pedesaan. Harapannya, mereka dapat mengembangkan bisnis mereka di tengah situasi pandemi Covid-19. Mereka juga akan dibekali pandangan mengenai prospek pasar (market outlook), dan bagaimana sebaiknya mereka merespon kebutuhan pasar berbasis sumber daya yang mereka punya.

Manajer Program STF UIN Jakarta Sri Hidayati M.Ed menambahkan, pelatihan juga diharap menjadi ajang bagi para pelaku UMKM mengembangkan jaringan bisnis mereka. “Bagaimanapun, jaringan bisnis menjadi penyangga dari tumbuhnya UMKM, sebab luasnya jaringan akan membuka peluang-peluang di pasar yang barangkalil belum pernah terpikirkan,” tuturnya

Selain itu, sambungnya, kegiatan juga mengundang para pemangku kebijakan dari pemerintah maupun publik. “Dengan mengundang para stakeholder, kita berharap kolaborasi antara praktisi UMKM dengan pemerintah semakin kuat terjalin,” lanjut Sri.

Menurutnya, selama ini para pelaku UMKM kerap menemui kebuntuan ketika dihadapkan hal-hal yang sifatnya administratif, seperti belum ada pengetahuan yang cukup dalam meminjam modal, menjaminkan agunan, dan mendaftarkan produk-produk yang telah mereka pasarkan Tentang Riset

Sebagai informasi, program ini masih menjadi rangkaian riset aksi yang bertemakan “Pemberdayaan Ekonomi Perempuan melalui Teknologi Digital dan Nilai Toleransi”. Riset ini merupakan kolaborasi antara Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta dan University of New South Wales (UNSW) Australia, yand didukung oleh Ford Foundation. (zm)

rbasis sumber daya yang mereka punya.

Manajer Program STF UIN Jakarta Sri Hidayati M.Ed menambahkan, pelatihan juga diharap menjadi ajang bagi para pelaku UMKM mengembangkan jaringan bisnis mereka. “Bagaimanapun, jaringan bisnis menjadi penyangga dari tumbuhnya UMKM, sebab luasnya jaringan akan membuka peluang-peluang di pasar yang barangkalil belum pernah terpikirkan,” tuturnya

Selain itu, sambungnya, kegiatan juga mengundang para pemangku kebijakan dari pemerintah maupun publik. “Dengan mengundang para stakeholder, kita berharap kolaborasi antara praktisi UMKM dengan pemerintah semakin kuat terjalin,” lanjut Sri.

Menurutnya, selama ini para pelaku UMKM kerap menemui kebuntuan ketika dihadapkan hal-hal yang sifatnya administratif, seperti belum ada pengetahuan yang cukup dalam meminjam modal, menjaminkan agunan, dan mendaftarkan produk-produk yang telah mereka pasarkan Tentang Riset

Sebagai informasi, program ini masih menjadi rangkaian riset aksi yang bertemakan “Pemberdayaan Ekonomi Perempuan melalui Teknologi Digital dan Nilai Toleransi”. Riset ini merupakan kolaborasi antara Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta dan University of New South Wales (UNSW) Australia, yand didukung oleh Ford Foundation. (zm)