STF UIN Jakarta Gelar Launching Buku Inclusive Philanthropy Fundraising

STF UIN Jakarta Gelar Launching Buku Inclusive Philanthropy Fundraising

Teater FEB, Berita UIN Online– Social Trust Fund (STF) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bekerjasama dengan Program Studi (prodi) S1 Perbankan Syariah dan Penerbit Rajawali menyelenggarakan acara Talkshow dengan topik "Inclusive Philanthropy In Indonesia" & Book Launch berjudul "Inclusive Philanthropy Fundraising” pada Rabu (12/6/2024). Acara tersebut bertempat di teater 2 lantai 5 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UIN Jakarta. 

Narasumber yang turut hadir dalam acara tersebut yaitu Prof Amelia Fauzia, MA., Ph.D. (Penulis sekaligus Direktur STF UIN Jakarta), Haryo Mojopahit (Manager Direktur Lembaga Riset IDEAS) dan Muhammad Thoriq Helmi (United Nation High Commissioner for Refugee). 

Buku berjudul "Inclusive Philanthropy Fundraising" diterbitkan oleh STF UIN Jakarta. Buku tersebut ditulis oleh tujuh ahli praktisi filantropi Indonesia. 

Acara tersebut berlangsung secara luring dan daring melalui zoom meeting. Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an dengan dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia raya. 

Wakil Direktur STF UIN Jakarta, Prof. Muhammad Zuhdi, Ph.D, menyatakan, UIN adalah perguruan negeri yang memiliki unit filantropi sendiri, yang mana di dalamnya menggabungkan kegiatan filantropi dalam bentuk praktis maupun akademis. STF UIN Jakarta awalnya hanya membantu mahasiswa yang membutuhkan, tetapi kini berkembang dan mendapat tanggung jawab untuk mengelola wakaf dan zakat dengan dukungan SK dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). 

“Kerjasama STF dari berbagai mitra baik di dalam dan luar negeri terus dijalankan. Tujuannya untuk riset, pelatihan, dan vokasi dalam rangka memajukan filantropi Islam,” ujarnya.

Wakil Dekan Administrasi Umum FEB, Dr. Erika Amelia, SE, M.Si, menekankan relevansi acara tersebut dengan kondisi saat ini. "Filantropi di Indonesia berkembang sangat pesat sehingga buku ini sangat bermanfaat dan akan memberikan banyak sumbangsih untuk Indonesia dan internasional," katanya. 

Kasubdit Pengamanan Aset Wakaf dan Zakat Kementerian Agama RI, Jaja Zarkasyi, menjelaskan pentingnya tanah wakaf untuk kepentingan publik. Tanah wakaf yang digunakan untuk kepentingan publik itu 80 persen, sisanya untuk tempat ibadah. 

Jaja juga menegaskan bahwa penelitian mengenai zakat dan wakaf dapat mendekatkan rencana pembangunan jangka panjang dengan melibatkan praktisi dan akademisi. "Kita akan menghadapi era baru dan menggapai Indonesia emas. Saat ini fundraising masih berfokus ke kota, nantinya akan menyebar ke seluruh daerah," tutup Jaja. 

Setelah pemaparan materi, ada penyerahan cinderamata kepada narasumber dan moderator. Lalu diakhiri dengan foto bersama. 

(Muhammad Naufal Waliyyuddin/Noeni Indah Sulistiyani/ Foto: Fadli Rafi Mahathir)