SMA IT Ezzat El-Fathir Bekasi Kunjungi UIN Jakarta

SMA IT Ezzat El-Fathir Bekasi Kunjungi UIN Jakarta

Aula Madya, BERITA UIN Online – Sejumlah guru dan murid SMA Islam Terpadu (IT) Ezzat El-Fathir Bekasi, Jawa Barat, mengunjungi kampus UIN Jakarta, Senin (28/3/2022). Kunjungan dilakukan dalam rangka mengenalkan kampus kepada para siswa kelas 10, 11, dan 12.

Rombongan dipimpin Kepala SMA Ali Imron. Ia didampingi empat guru serta diikuti 17 siswa. Rombongan diterima oleh beberapa staf Humas dan Bagian Akademik di Aula Madya.

Ali Imron mengatakan, SMA IT Ezzat El-Fathir berdiri sejak 2016 dan baru meluluskan satu tahun angkatan. Pembelajaran di sekolah memadukan antara kurikulum Pondok Modern Gontor, Kemendikbud, dan Kemenag dengan fokus pada hafalan al-Qur’an (tahfidz).

“Karena baru meluluskan, kami perlu lebih banyak lagi mengenalkan kampus perguruan tinggi kepada para siswa. Harapannya agar banyak lulusan pondok dapat melanjutkan belajar ke jenjang pendidikan tinggi, seperti UIN Jakarta,” katanya.

Selain untuk memperoleh informasi tentang penerimaan mahasiswa baru (PMB) UIN Jakarta, para siswa juga diharapkan dapat termotivasi melanjutkan kuliah. Sebab, menurut Imron, para siswanya selama ini sangat jarang menerima informasi langsung dari perguruan tinggi, sehingga mereka banyak kurang percaya diri melanjutkan kuliah.

Untuk itu pihaknya berharap setelah berkunjung ke kampus UIN Jakarta akan memperoleh gambaran yang utuh mengenai PMB dan proses seleksi lainnya.

“Kami memilih UIN Jakarta selain perguruan tinggi Islam ini bestatus negeri juga banyak memiliki pilihan program studi,” ucapnya.

Staf Humas Nanang Syaikhu yang menerima rombongan menyambut baik adanya program kunjungan SMA IT Ezzat El-Fathir. Setidaknya, melalui kunjungan ke kampus para siswa bukan saja memperoleh informasi tentang proses PMB, melainkan menjadikan kampus sebagai destinasi pendidikan.

UIN Jakarta, menurut Nanang, merupakan salah salah satu PTN dan PTKIN terbaik di Indonesia. Fakultas dan program studinya banyak serta mudah diakses dari berbagai kawasan di Jabodetabek.

Bagi mahasiswa yang ingin bermukim, kampus juga menyediakan asrama di samping terdapat kos-kosan sekitar kampus.

“Harap diketahui, asrama di UIN Jakarta tak ubahnya seperti pesantren. Asrama di UIN Jakarta bukan semata sebagai tempat tidur, tetapi tempat pendidikan kedua setelah di kampus,” katanya.

Namun, jelas Nanang, karena asrama mahasiswa memiliki kapasitas terbatas, calon penghuninya pun akan diseleksi. “Hanya mahasiswa yang memenuhi syarat yang akan diterima di asrama mahasiswa,” ujarnya.

Nanang menambahkan, para siswa yang akan kuliah di UIN Jakarta diminta untuk selektif memilih program studi. Jelasnya, memilih program studi harus sesuai dengan minat dan kemampuan, bukan asal pilih atau asal lulus.

Jika calon mahasiswa asal memilih dan asal lulus justru dikhawatirkan akan berdampak pada kurangnya gairah belajar.

“Banyak kasus yang dialami mahasiswa. Karena asal pilih dan asal lulus, mereka kemudian ingin pindah jurusan. Sesuai ketentuan di UIN Jakarta, mahasiswa tidak boleh pindah jurusan di masa perkulihan berjalan, kecuali harus kembali mengikuti seleksi di setiap PMB,” tutupnya. (ns)