Sinergi UIN Jakarta dan Santri: Wujudkan Indonesia Emas lewat Penguatan Ilmu
Jakarta, Berita UIN Online - Annual Conference On Pesantren Education kembali digelar oleh Majelis Masyayikh di hari kedua, Kamis (6/11/2025), dengan fokus memperkuat peran santri dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai kontribusi nyata menuju Indonesia Emas.
Kegiatan Annual Conference on Pesantren Education yang diselenggarakan oleh Majelis Masyayikh ini dihadiri Kementerian Agama pusat maupun daerah, Ketua Baznas RI, Wakil Kepala BP BUMN RI, Staf Ahli Bidang Hukum dan Hubungan Keseimbangan Kemendikdasmen RI, Pemerintah Daerah, Perwakilan Pesantren Nasional dan sivitas akademika.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Dr. (H.C) Drs. H. Abdul Muhaimin Iskandar, M. Si., mengungkapkan para santri memiliki modal kuat berupa nilai dan ilmu, namun untuk menghadapi tantangan zaman, disiplin belajar dan semangat menambah ilmu adalah kunci utama meraih sukses dunia dan akhirat.
“Para santri punya modal dasar yang kuat. Nilai, ajaran, doktrin, ditambah basis ilmu pengetahuan yang kuat. Modal ini cukup menghadapi tantangan zaman manapun. Tapi dengan tetap terus disiplin belajar dan terus menambah ilmu. Tidak ada jalan keluar kecuali kita sungguh-sungguh kalau mau bersaing dan memenangkan kehidupan dunia akhirat,” ungkapnya.
Rektor UIN Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., dalam kesempatannya menegaskan peran penting santri dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bagian dari kontribusi nyata menuju Indonesia Emas.
Ia menyampaikan bahwa Muktamar ini menjadi momentum untuk mendorong santri agar terus bersinergi dan terlibat aktif dalam pengembangan ilmu, khususnya sains, teknologi, engineering, matematika, serta ilmu agama. Ia juga berharap produk-produk keagamaan di UIN dapat diisi oleh para santri sehingga ilmu yang berkembang semakin mumpuni.
“UIN Jakarta ingin mendorong santri untuk terus bersinergi dan juga terlibat dalam pengembangan ilmu dan juga kita juga terbuka untuk bekerja sama dengan pesantren untuk penguatan sains, teknologi, engineering, matematik, kemudian ilmu-ilmu agama. Saya berharap program ini memberikan penguatan kontribusi kepada santri agar mereka terus berkembang, bersinergi, dan mengembangkan ilmunya hingga mencapai tingkat yang tinggi, sehingga dapat menjadi pemimpin bangsa dan tokoh di masa depan,” ujarnya.
Salah satu peserta, Ahmad Adam Rianto dari Pesantren Miq Al-Hikam Cendekia menyampaikan kesan positifnya terhadap acara tersebut. Ia mengungkapkan bahwa acara ini memberikan banyak pengalaman berharga dan berharap pesantren, khususnya yang masih menggunakan metode salaf, dapat lebih maju dan mampu mengikuti perkembangan zaman.
“Acara ini sangat berkesan karena sangat memberikan banyak pengalaman terhadap kami. harapan dari kami dengan adanya acara seperti ini, semoga pesantren itu lebih maju, dapat mengikuti zaman,” ujarnya.
Konferensi ini diadakan setiap tahun oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) bersama Majelis Masyayikh untuk membahas isu-isu terkait pendidikan pesantren di Indonesia. Acara ini bertujuan untuk memberikan rekognisi, afirmasi, dan fasilitasi bagi pendidikan pesantren agar dapat menghasilkan pendidikan bermutu yang berkeadilan dalam sistem pendidikan nasional.
