Siapkan Dokter Haji, UIN Jakarta-Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Teken MoU

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online – UIN Jakarta memperoleh kepercayaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk ikut membantu pelayanan haji di bidang kesehatan. Guna memperkuat kepercayaan tersebut UIN Jakarta menandatangani nota kesepahaman bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) di Gedung Rektorat, Kamis (23/9/2021).

MoU diteken oleh Rektor UIN Jakarta Amany Lubis dan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Budi Sylvana. Kerja sama di antaranya bertujuan guna meningkatkan pelayanan haji di bidang kesehatan. Dalam hal ini UIN Jakarta akan membantu serta menyiapkan tenaga dokter maupun tenaga kesehatan bagi jamaah.

Di tempat yang sama, UIN Jakarta juga menekan kerja sama dengan PT Equilab International untuk melakukan uji klinis fase 3 vaksin Covid-19. Penandatangan naskah kerja sama dilakukan oleh Rektor Amany Lubis dan Manajer Operasional Equilab Internaional Lucia Rat Handayani.

Hadir dalam acara penandatanganan MoU tersebut Wakil Rektor Bidang Pengembangan Lembaga dan Kerja Sama Lily Surayya Eka Putri, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Arief Subhan, Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Jaenuddin, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Hari Hendarto, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama FK Endah Wulandari, Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Femmy Nurul Akbar, dan Ketua Medical Research Unit Laifa Hendarmin.

Kerja sama UIN Jakarta dengan Pusat Kesehatan Haji dan Equilab meliputi berbagai bidang, seperti pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat manasik haji dan kedokteran haji, serta pengembangan sumber daya manusia.

Rektor UIN Jakarta Amany Lubis mengatakan, kerja sama dalam pelayanan kesehatan haji sangat strategis. Apalagi UIN Jakarta memiliki Rumah Sakit Haji Syarif Hidayatullah serta Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan.

Kerja sama diharapkan akan dapat memberikan kontribusi positif UIN Jakarta kepada masyarakat dalam pelayanan kesehatan haji, baik di Tanah Air maupun di Tanah Suci.

“Saya sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan, baik dari Kementerian Kesehatan  maupun pihak Equilab selaku penguji klinis vaksin,” kata Rektor.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengatakan, Kemenkes melalui Pusat Kesehatan Haji sangat berkepentingan dalam upaya menangani kesehatan haji, baik yang bertugas sebagai pelayan haji maupun jamaah haji. Sebab, menurut dia, dengan jumlah jamaah haji Indonesia yang besar masalah kesehatan harus mendapat prioritas.

“Kita ingin tenaga pelayan haji dan jamaah haji Indonesia tetap sehat selama menjalankan ibadah haji. Jadi, kerja sama ini sangat penting untuk meningkatkan dan memperbaiki layanan kesehatan haji,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Femmy Nurul Akbar mengatakan, kerja sama bidang kesehatan haji memberikan perspektif baru di bidang pendidikan dokter. Oleh karena itu, kerja sama akan ditindaklajuti dalam bentuk penyusunan struktur kurikulum baru FK, sehingga para mahasiswa nantinya dapat disiapkan sebagai dokter khusus haji.

“Saya kira ini peluang yang baik. FK UIN Jakarta harus juga fokus pada sistem pengajaran yang melahirkan para calon dokter khusus haji,” katanya.

Ia menambahkan bahwa pada kurikulum baru tersebut di antaranya akan memasukkan manasik kesehatan haji dan kedokteran haji sebagai mata kuliah. (NS)

Foto: Hermanuddin