Sepakati Kerjasama, Rumah Sakit Jejaring Siap Dukung FK UIN Jakarta

Sepakati Kerjasama, Rumah Sakit Jejaring Siap Dukung FK UIN Jakarta

Ruang Diorama, BERITA UIN Online— UIN Jakarta dan rumah sakit jejaring atau RS Jejaring sepakat memperkuat kerja sama pengembangan Fakultas Kedokteran (FK). Diantara fokus penguatan kerja sama adalah dukungan RS jejaring terkait program pertambahan kuota mahasiswa baru sekaligus pengembangan program spesialis FK yang diproyeksikan membutuhkan dukungan penuh rumah sakit mitra.

Kesepakatan kerja sama sendiri dituangkan dalam penandatanganan naskah Memorandum of Understanding (MoU) antara pimpinan tinggi dari masing-masing lembaga seperti Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar MA Phd.D dan para direktur rumah sakit-rumah sakit mitra. Penandatanganan dilakukan langsung di Ruang Diorama, Jumat (5/5/2023), dihadiri para pejabat di lingkungan rektorat dan dekanat.

Dekan FK UIN Jakarta, Dr. dr. Achmad Zaki, M.Epid Sp.OT. FICS, mengungkapkan inisiatif penguatan kerja sama dilakukan menyusul rencana pengembangan akademik fakultasnya. Diantaranya peningkatan jumlah mahasiswa baru kedokteran yang diterima sekaligus pengembangan program spesialis FK. “Karena itu, kami berharap dukungan dan bantuan dari bapak ibu (para pimpinan rumah sakit mitra, red.),” ujarnya.

FK UIN Jakarta, sambung Zaky, secara bertahap menargetkan penambahan jumlah mahasiswa baru setiap tahunnya hingga 200 orang per tahun akademik penerimaan masuk. Saat ini, kuota mahasiswa baru yang diterima hanya sekitar 120 orang mahasiswa.

Di saat yang sama, lanjutnya, FK UIN Jakarta juga didesak untuk secepatnya membuka sejumlah program spesialis sesuai kebutuhan tenaga medis masyarakat. Selain itu, FK UIN Jakarta juga berinisiatif melaksanakan riset-riset lanjutan di sektor kesehatan publik seperti pendirian berbagai laboratorium kedokteran.

Dekan Zaky menuturkan, pengembangan berbagai program akademik FK dan penguatan kerja sama dengan RS Jejaring sejalan dengan permintaan Kementerian Kesehatan RI agar FK UIN Jakarta terus memperkuat kontribusi kesehatan publik pasca Prodi Kedokteran meraih akreditasi A. "Seiring akreditasi A yang diperoleh FK UIN Jakarta, kami diminta langsung Kementerian Kesehatan RI untuk mengokohkan kontribusi kedokteran Indonesia," paparnya.

Dalam pantauan BERITA UIN Online, tak kurang dari sembilan pimpinan rumah sakit yang menyepakati penguatan kerja sama. Masing-masing yaitu dr. Andi Saguni MA (RSUP Fatmawati), Brigjen Polisi  dr. Hariyanto Sp.Pd (RS Bhayangkara Tk I Radden Said Sukanto), dan dr. Ida Bagus Silwa Wiweka MARS (RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidiggo.

Lainnya, dr. Desmiati MARS (RS Jiwa Dr Seoharto Heerdjan Jakarta), Dr. dr. Fidiansjah Sp.KJ MPH (RS Jiwa dr. H. Mardjoeki Mahdi), Dr. dr. Bayu Wahyudi Sp.OG (RS Haji Jakarta). Lalu, dr. R. Soeko W. Nindito D MARS (RS Ketergantungan Obat Jakarta), dr. Umi Kulsum (RSU Kota Tangerang Selatan), dr. Afrizal Hasan M.KM (RS dr. Sitanala Tangerang). Turut menyaksikan penandatanganan, dr. Nursanti Subakir (Ketua Komite Kordinasi Pendidikan).

Para pimpinan RS jejaring sendiri sepakat dan menyatakan komitmen kesiapan masing-masing. Dirut RSUP Fatmawati Andi Saguni misalnya menuturkan pihaknya berkomitmen memperat kerjasama guna mencetak pada tenaga medis berkualitas.

“Sebagai RS Pendidikan, RSUP Fatmawati berkomitmen mendukung terealisasinya transformasi bidang kesehatan melalui dunia pendidikan dengan investasi ketersediaan tenaga dokter dalam berbagai divisi klinis," sambutnya.

Dirut Andi menambahkan, pihaknya berharap kerja sama memperkuat kontribusi RSUP Fatmawati dalam menjamin kualitas pendidikan kedokteran yang berakhlak di Indonesia. “Jauh dari lubuk hati paling dalam, kami berkomitmen dan sangat mendukung kemajuan FK UIN Jakarta sebagai lembaga pendidikan kedokteran yang Islami untuk mencetak dokter-dokter berkualitas dan berjiwa Islami,” tandasnya.

 

Pesan Rektor

Sementara itu, Rektor Asep dalam sambutannya meminta para pimpinan dan manajemen para rumah sakit jejaring selalu menekankan kode etik kedokteran bagi para mahasiswa kedokteran UIN Jakarta selama mengikuti pendidikan di rumah sakit masing-masing. Menurutnya, kode etik kedokteran penting diperhatikan agar para mahasiswa kedokteran tidak hanya memiliki kapasitas penanganan medis melainkan juga paham dan taat akan kode etik kedokteran sendiri.

“Ada etika yang perlu kita perkuat, perlu kita kembangkan karena ini human. Kita tidak semata-mata menyiapkan calon dokter yang hanya memahami penyakit, virus, dan lainnya. Karena itu, ketika anak-anak dititipkan, mohon kode etik menjadi perhatian,” tandasnya.

Selanjutnya, Rektor berharap kerjasama penguatan pendidikan dokter FK UIN Jakarta mampu membangun kompetensi sumber daya kedokteran yang profesional. Ini tidak lepas dari keinginan UIN Jakarta menyiapkan para dokter yang betul-betul dibutuhkan dan bekerja total untuk masyarakat.

"Dan MOU ini mudah-mudahan menjadi legacy bagi kita semua, warisan kebaikan, amal saleh kita semua. Sebab menyelamatkan satu nyawa sama dengan menyelamatkan seluruh manusia,” pungkasnya. (hmn/mf/zm)