Senat Universitas Paparkan Capaian Kinerja Utama 2020
Ruang Diorama, BERITA UIN Online – Senat Universitas UIN Jakarta menyampaikan pemaparan capaian hasil kinerja utamanya selama 2020. Paparan kinerja Senat dilalukan dalam Rapat Pleno Universtas di Ruang Diorama Gedung Auditorium Harun Nasution, Rabu (31/3/2021).
Rapat Pleno Universitas digelar secara blended (offline dan online) dan dipimpin langsung Ketua Senat Abuddin Nata. Rapat dihadiri Sekretaris Senat Armai Arief, Rektor UIN Jakarta Amany Lubis, para wakil rektor, para dekan, serta sejumlah anggota Senat.
Agenda Rapat Senat juga sekaligus untuk mendengarkan laporan kinerja Rektor UIN Jakarta tahun 2020 dan realisasi kerja tahun 2021.
Menurut Abuddin Nata, sesuai dengan tugas dan wewenangnya, program kerja Senat selama periode 2020 telah merealisasikan beberapa Capaian Kinerja Utama (CKU). Di antaranya mengesahkan rencana kerja tahunan UIN Jakarta sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis UIN Jakarta 2020-2024 dan mengesahkan dokumen rencana perubahan status UIN Jakarta menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH).
“Terkait dengan rencana PTN BH ini, Senat telah memberikan pertimbangan dan persetujuan atas sejumlah dokumen yang disyaratkan menjadi PTN BH. Pertimbangan menjadi PTN BH ini bertujuan agar UIN Jakarta menjadi PTN unggul dan terdepan, baik pada tingkat nasional maupun internasional,”paparnya.
CKU lainnya yang telah dilakukan Senat adalah memberikan pertimbangan mengenai kenaikan pangkat akademik bagi guru besar dan lektor kepala. Menurut Abuddin, selama tahun 2020 terdapat sedikitnya 70 dosen yang sudah diproses kepangkatannya menjadi lektor kepala. Sedangkan untuk jabatan guru besar, dari 22 dosen yang diajukan, baru 12 dosen yang berhasil diproses guru besarnya.
Keduabelas guru besar yang sudah diproses kepangkatan akademiknya itu adalah Prof Dr Ujang Maman (Fakltas Sains dan Teknologi), Prof Dr Abul Mu’thi (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan), Prof Dr Euis Amalia Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Prof Dr Djawahir Heijazzie (Fakultas Syariah dan Hukum), Prof Dr Asep Saepuddin Jahar (Fakultas Syariah dan Hukum), dan Prof Dr Ali Munhanif (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik).
Kemudian Prof Dr Sri Mulyati (Fakultas Ushuluddin), Prof Dr Bambang Suryadi (Fakultas Psikologi), Prof Dr Ahmad Syahid (Fakultas Psikologi), Prof Dr M Nur Rianto Al Arif (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Prof Dr Amelia Fauzia (Fakultas Adab dan Humaniora), dan Prof Dr Saiful Mujani (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik).
“Saat ini masih ada 11 dosen yang sedang diusulkan kenakan pangkat akademik guru besarnya,” ujar Abuddin yang juga guru besar Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan itu.
Program Senat lain yang strategis dan telah berhasil dilaksanakan, sebuat Abuddin, melaksanakan studi banding ke beberapa perguruan tinggi lain, seperti ke Institut Teknologi Bandung dan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
Tujuan studi banding di antaranya guna mengembangkan benchmarking dari keunggulan-keunggulan yang sudah dicapai perguruan tinggi tersebut, terutama dalam hal menimba pengalaman mereka sebagai PTN BH.
“Senat juga telah berhasil menerbitkan bulletin berkala, penerbitan buku, pertukaran informasi antar Senat dengan UIN se-Indonesia, dan menerima sejumlah kunjungan tamu,” jelas Abuddin.
Selain memaparkan program CKU 2020, Ketua Senat Abuddin juga melaporkan mengenai agenda kerja Senat di tahun 2021. Untuk program kerja 2021, Senat di antaranya telah menyusun sedikitnya 10 rencana kerja unggulan.
“Mudah-mudahan semua agenda kerja Senat di tahun 2021 dapat berjalan dengan baik dan lancer,” ucapnya. (ns)