Sekolah Pascasarjana Gelar Seminar Majukan Studi Islam Interdisiplin

Sekolah Pascasarjana Gelar Seminar Majukan Studi Islam Interdisiplin

Sekolah Pascasarjana, BERITA UIN Online - Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta menjadi tuan rumah bagi seminar yang bertajuk Memajukan Studi Islam Interdisiplin: Tren Terkini, Kontribusi, dan Prospek. Seminar tersebut diselenggarakan secara luring di Sekolah Pascasarjana dan daring di channel Youtube UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selama dua hari pada Rabu dan Kamis (24-25/4/2024). Sekira 90 paper berhasil dipresentasikan para akademisi, peneliti, dan mahasiswa peserta seminar.

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana, Dr. Suwendi M. Ag mengatakan seminar digelar sebagai bagian dari mengukuhkan peran SPs UIN Jakarta dalam memajukan kajian studi Islam interdisiplin. Hal tersebut adalah menjaga peran UIN Jakarta dalam mengharmoniskan relasi Islam dan negara serta menghubungkan Islam dengan ilmu pengetahuan yang menjadi sorotan utama.

"Peran perguruan tinggi keagamaan Islam terutama UIN Jakarta. Ada dua peran substantif yaitu mengharmoniskan relasi Islam dan negara serta peran mengharmoniskan Islam dan ilmu pengetahuan," ucapnya.

Dalam relasi Islam dan negara, Dr. Suwendi menekankan bahwa UIN Jakarta telah membuktikan kemampuannya dalam membangun sistem demokrasi dan landasan kebangsaan yang tidak lepas dari nilai-nilai keagamaan.

Dalam relasi Islam dan ilmu pengetahuan, menurutnya terdapat persoalan serius yang harus dihadapi yaitu keragaman agama di Indonesia yang menuntut perguruan tinggi keagamaan untuk terus berkontribusi dalam mempertahankan relasi Islam dan ilmu pengetahuan. Transformasi kelembagaan dari IAIN Jakarta menjadi UIN Jakarta telah menjadi langkah awal sejarah Indonesia dalam menjaga relasi yang penting ini.

Tak hanya itu, menurutnya menjaga kontribusi relasi Islam dan ilmu pengetahuan menjadi hal penting karena berdasarkan laporannya, lulusan perguruan tinggi keagamaan dapat memajukan mobilitas ekonomi lebih tinggi dibandingkan lulusan di luar perguruan tinggi keagamaan.

"Dalam data laporan yang saya baca, Kontribusi perguruan keagamaan Islam jauh lebih tinggi dalam konteks mobilitas ekonomi di Indonesia dibandingkan lulusan di luar perguruan tinggi keagamaan," tambahnya.

Kini Sekolah Pascasarjana memainkan peran yang signifikan dalam mengembangkan studi Islam interdisipliner. Prof. Dr. Zulkifli, M.A, Direktur Sekolah Pascasarjana, menjelaskan bahwa melalui sekolah ini, studi Islam tidak hanya menjadi disiplin moral, tetapi juga mengadopsi pendekatan interdisipliner yang lebih khas.

"Sekolah Pascasarjana mengambil peran yang signifikan yaitu studi Islam interdisipliner, jika di fakultas cenderung moral disiplin. Namun, di Sekolah Pascasarjana itu menjadi sebuah ciri khas," jelasnya.

Seminar tersebut disambut antusias oleh para peserta seminar. Hal itu  ditunjukkan dari keikutsertaan 109 orang dalam seminar. Tak hanya itu, dalam kegiatan tersebut akan membahas sekiranya 90 jurnal dari 12 tema yang telah diajukan oleh para peserta. 

Selain itu, sebagai langkah konkret, UIN Jakarta akan melakukan publikasi dengan menerbitkan buku ber-ISBN (International Standar Book Number) berdasarkan hasil kegiatan tersebut. Rencananya kerja sama publikasi itu akan melibatkan 43 pengelola jurnal bereputasi internasional dan nasional di seluruh Indonesia. Hal itu menandakan sebagai langkah serius UIN Jakarta sebagai universitas bereputasi internasional sekaligus penting dalam memperluas wawasan dan pengetahuan tentang studi Islam interdisipliner.

Dalam upaya menjaga dan memelihara tradisi akademik, UIN Jakarta juga berencana untuk menyelenggarakan konferensi internasional di bulan September, baik secara luring maupun daring. Hal itu merupakan langkah lanjutan dalam membangun budaya akademik dan riset yang kuat.

"Sebagai informasi insyaallah pada bulan September, rencananya akan diadakan konferensi internasional untuk keberlanjutan budaya akademik dan budaya riset di Manado secara luring maupun daring," tambah Prof. Zulkifli. 

Turut hadir sebagai narasumber dalam seminar itu adalah para pakar terkemuka seperti Prof. Dr. M. Atho Mudzhar, Prof. Dr. H. Husni Rahim dari Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta, serta Dr. Phill Syafiq Hasyim dari Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).

Dengan penekanan pada kolaborasi, penelitian, dan publikasi, seminar ini membuka jalan bagi pengembangan lebih lanjut dalam studi Islam interdisipliner,  kontribusi dan prospeknya dari sisi sosial, budaya hingga politik terhadap masyarakat dan ilmu pengetahuan. (Aliffia Hafiizhah/FM)