Sampaikan Kuliah Umum di UIN Jakarta, Imam Besar Masjid Nabawi Tekankan Pentingnya Moderasi Beragama Sebagai Kunci Kehidupan Harmonis

Sampaikan Kuliah Umum di UIN Jakarta, Imam Besar Masjid Nabawi Tekankan Pentingnya Moderasi Beragama Sebagai Kunci Kehidupan Harmonis

Auditorium Utama, Berita UIN Online—Imam Besar Masjid Nabawi Madinah, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi menekankan pentingnya sikap moderasi dalam menjalankan agama, yang sejalan dengan prinsip ajaran Islam sebagai agama yang penuh keseimbangan. Syekh Ahmad juga mengungkapkan apresiasi dan kekagumannya atas sambutan hangat masyraakat Indonesia selama kunjungannya.

Demikian disampaikan Imam Besar Masjid Nabawi Madinah, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi, saat menyampaikan kuliah umumnya di hadapan pimpinan dan sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Gedung Auditorium Utama, Kamis (10/10/2024). Dalam ceramahnya, Syekh Ahmad menegaskan bahwa ajaran Islam menuntun umatnya untuk senantiasa berada di jalan tengah, menghindari sikap berlebihan, baik dalam konteks agama maupun kehidupan sehari-hari.

“Allah tidak ingin membuat kalian susah, tetapi Allah ingin agar kalian senantiasa berada dalam kesucian. Ajaran Nabi adalah syariat yang berada di tengah, bukan ekstrem kanan maupun kiri,” ujar Syekh Ahmad di hadapan peserta kuliah umum.

Syekh Ahmad menjelaskan bahwa sikap berlebihan dalam beragama tidaklah dibenarkan oleh syariat. Untuk itu, ia mewanti-wanti untuk tidak terjebak dalam sikap ekstrem. “Sesungguhnya agama ini tidak berat, tetapi laksanakanlah dengan penuh kelembutan. Waspadai sikap ekstrem, karena orang sebelum kita binasa akibat sikap ekstrem tersebut,” katanya.

Melalui kisah sahabat Nabi, Abdullah bin Amr, Syekh Ahmad menunjukkan pentingnya keseimbangan dalam menjalankan ibadah. Abdullah bin Amr yang selalu shalat sepanjang malam dan berpuasa sepanjang hari diminta Nabi Muhammad SAW untuk menghentikan perilaku tersebut, sebagai bentuk pemeliharaan terhadap hak-hak jasmani.

“Setiap manusia memiliki hak dalam hidupnya. Inilah yang dinamakan keseimbangan. Islam hadir untuk membawa kasih sayang kepada seluruh alam semesta, dan syariat diturunkan untuk kebaikan manusia. Allah menurunkan kasih sayang-Nya untuk meningkatkan derajat manusia dan menyatukan kita dalam kebaikan,” tambah Syekh Ahmad.

Lebih jauh, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi, menyampaikan kekagumannya terhadap akhlak masyarakat Indonesia selama kunjungannya ke Tanah Air. Syekh Ahmad menyoroti sambutan hangat yang diterimanya sejak kedatangan di Indonesia.

“Saya takjub dengan indahnya akhlak penduduk Indonesia. Saya merasa bahwa masyarakat Indonesia menyambut tamunya dengan sambutan yang sangat hangat dan wajah berseri-seri,” ujar Syekh Ahmad.

Menurut, sambutan dengan penuh keramahan dan senyum tersebut mencerminkan kedermawanan yang sejati dari masyarakat Indonesia. “Sambutan hangat dan wajah berseri-seri mencirikan kedermawanan yang hakiki, dan inilah yang saya rasakan selama berada di Indonesia,” tambahnya.

Syekh Ahmad juga menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT atas terselenggaranya acara ini serta apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan kegiatan tersebut. “Saya bersyukur kepada Allah SWT atas terselenggaranya acara ini, dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berperan atas terwujudnya kegiatan ini,” tambahnya.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar M.A. Ph.D., menegaskan bahwa sambutan hangat yang diterima Imam Besar Masjid Nabawi, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi, selama kunjungannya ke Indonesia adalah bukti kuatnya ikatan emosional antara masyarakat Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi.

“Tidak hanya ikatan emosional, hubungan antara masyarakat Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi juga terjalin dalam berbagai bidang, seperti pendidikan dan ibadah. Banyak masyarakat Indonesia yang menuntut ilmu dan menunaikan ibadah di Tanah Suci,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa hubungan yang hangat ini dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua maupun muda. “Kami warga Indonesia, tua maupun muda, besar maupun kecil, semuanya senang dan gembira dalam hubungan yang hangat antara Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi,” tuturnya.

Mewakili seluruh sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep  Jahar mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kunjungan Imam Besar Masjid Nabawi. Ia berharap kunjungan ini dapat berjalan dengan lancar hingga akhir dan menjadi berkah bagi seluruh pihak yang terlibat.

Kuliah umum yang berlangsung selama hampir dua jam diikuti ribuan mahasiswa, dosen, dan sivitas akademika UIN Jakarta lainnya. Sejumlah media juga turut meliput kegiatan kunjungan Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi di UIN Jakarta.

Dalam kunjungannya, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi didampingi langsung Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Syaikh Faisal Bin Abdullah H. Amodi dan para petinggi Kedutaan Besar Arab Saudi lainnya. Sejumlah tamu-tamu dari berbagai lembaga juga turut menyambut kunjungannya. (Rilis Pusat Informasi & Humas LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)