Sambutan Wakil Presiden RI pada Acara Dies Natalis ke 64 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakarta, 20 Mei 2021
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Yang Saya Hormati:
Ketua Senat dan Sekretaris Senat UIN Jakarta
Dewan Guru Besar yang hadir secara daring maupun luring
Menteri Agama Republik Indonesia
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dekan Fakultas, Ketua Lembaga dan Pusat
Seluruh alumni, tenaga pendidik dan kependidikan
Serta seluruh civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hadirin dan undangan yang berbahagia.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang tidak terhingga sehingga pada hari yang berbahagia ini, kita masih diberikan kesempatan bersilaturhami dalam rangka Perayaan Dies Natalis ke-64 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sholawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, Sang Pencerah, yang telah membawa dan menerangi hati nurani kita menjadi manusia-manusia penuh kebaikan dan kemuliaan.
Saya sangat berbahagia sekali bisa hadir di tengah tengah civitas akademika UIN Jakarta, walau kita laksanakan di tengah pandemi Covid-19 yang menguji daya juang kita sebagai bangsa, menguji pengorbanan kita, menguji kedisiplinan dan kepatuhan kita, serta menguji ketenangan dalam mengambil langkah kebijakan yang cepat dan tepat.
SELAMAT ULANG TAHUN ke-64 untuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, semoga UIN Jakarta semakin sukses dalam mengemban amanah dalam menyemai generasi-genarasi bangsa yang saleh, moderat dan cerdas.
Hadirin yang saya hormati,
Dalam forum penting ini, pertama-tama saya ingin memberikan apresiasi tinggi atas peran besar yang telah ditorehkan UIN Jakarta bagi bangsa Indonesia, terutama perannya dalam bidang pemikiran Islam di Indonesia. Harus diakui, hingga saat ini banyak sekali tokoh-tokoh besar yang lahir dari rahim ADIA-IAIN-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta seperti Harun Nasution, Nurcholish Madjid, Quraish Syihab, Azyumardi Azra, Komaruddin Hidayat, Bachtiar Effendy, dan banyak lagi tokoh penting lainnya, dimana mereka mampu memperkenalkan, menggelorakan dan merawat tradisi keilmuan sehingga UIN Jakarta menjadi kiblat pengembangan pemikiran keislaman.
Secara khusus, apresiasi juga perlu saya sampaikan atas peran UIN Jakarta dalam membumikan kajian-kajian teori dan praktik ekonomi islam yang berlandaskan nilai-nilai ketuhanan dan keadilan melalui kehadiran fakultas-fakultas yang concern dalam penyiapan sumber daya manusia (SDM) mumpuni dalam keuangan syariah sehingga mampu memperkuat kelembagaan pengembangan ekonomi Islam di masa depan.
Hadirin yang saya hormati,
UIN Jakarta sebagai salah satu universitas Islam terkemuka dan berpengaruh di Indonesia harus terus berupaya menjaga kualitas dan mutu penyelenggaraan pendidikan baik akademik dan non akademik serta mutu lulusannya agar benar-benar mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.
Transformasi diri menjadi kampus yang memiliki fleksibilitas di berbagai aspek akademik dan non-akademik juga mutlak dihadirkan. Fleksibilitas ini tidak lepas dari semakin kompleksnya tantangan yang dihadapi perguruan tinggi dalam mewujudkan tanggung jawab tridharmanya, dimana kampus harus terus mengokohkan pemenuhan tanggungjawabnya dalam menyiapkan generasi bangsa berkualitas melalui proses pengajaran dan pendidikannya, mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan sains melalui riset yang dilakukan sivitasnya, dan meningkatkan intensitas sekaligus kualitas keterlibatan sivitas kampus dalam pengabdian sosial.
Upaya transformasi UIN Jakarta menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) dari saat ini Perguruan Tinggi Badan Layanan Umum (PTN BLU perlu didukung karena menjadi salah satu jalan terbaik dalam memaksimalkan kontribusi dalam penyiapan generasi bangsa, pengembangan keilmuan dan diskursus keislaman, dan pengabdian sosial.
Selain hal di atas, yang tidak bisa dinafikan, UIN Jakarta harus terus berusaha menjadi pengawal moderasi beragama di Indonesia. Kehadiran Pusat Kajian Moderasi Beragama harus terus dimaksimalkan karena saat ini dunia tengah menghadapi dua kutub ekstrem berupa konservatisme dalam mehami ajaran agama yang bertumpu pada teks, maupun liberalism yang bertumpu pada akal yang tercerabut dari teks. Maka dari itu, moderasi beragama menjadi upaya bersama yang penting agar keseimbangan tetap terjaga dengan baik. Dengan modal sejarah kebesaran UIN Jakarta dengan SDM yang kompeten dan mumpuni mengenai Islam, tradisi keilmuan yang mengakar pada tradisi keilmuan klasik yang terjaga sanadnya (geneologi keilmuannya) dan tradisi memadukan keislaman dan keindonesiaan, saya yakin UIN Jakarta akan mampu berkontribusi besar dalam mengawal moderasi beragama ini.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Selamat Milad ke 64 untuk UIN Jakarta yang pada tahun ini mengambil tema ““GREEN STARTS FROM CAMPUS FOR HAPPIER EARTH”, dimana UIN Jakarta tidak hanya ingin meneguhkan kembali komitmen untuk mendidik, melakukan penelitian, dan pengabdian masyarakat dengan paradigma integrasi keislaman, kemodernan, dan keindonesiaan tetapi juga ingin berpartisipasi secara aktif dalam menangani permasalahan bangsa salah satunya dengan menerapkan konsep kampus berkelanjutan.
Mari kita selalu bersatu, saling peduli, dan saling menguatkan untuk kemajuan negeri kita tercinta ini.
Terima kasih,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Jakarta, 20 Mei 2021
Wakil Presiden Republik Indonesia
Ma’ruf Amin