Sambut Kunjungan Paus Fransiskus, Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta Turut Inisiasi Buku Penghormatan

Sambut Kunjungan Paus Fransiskus, Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta Turut Inisiasi Buku Penghormatan

Gedung Rektorat, Berita UIN Online— Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bersama Frans Seda Foundation, Yayasan Harapan Pemuda Indonesia, dan Universitas Katolik Atma Jaya menerbitkan buku penghormatan atas Paus Fransiskus seiring kunjungannya ke Indonesia dan sejumlah negara di kawasan Asia.  Sejumlah dosen di lingkungan UIN Jakarta tercatat menjadi kontributor tulisan mewakili tokoh Muslim Indonesia.

Dekan Fakultas Ushuluddin, Prof. Ismatu Ropi M.A. Ph.D., melalui keterangannya, Kamis (5/9/2024), mengungkapkan jika Fakultas Ushuluddin bersama para lembaga mitra menerbitkan buku berjudul SALVE, PEREGRINANS SPEI! Salam Bagimu Sang Peziarah Harapan – Tokoh Muslim Indonesia dan Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus. Pada buku yang diterbitkan Penerbit Kompas ini, tercatat 33 tokoh Muslim Indonesia menjadi kontributor tulisan.

“Buku disusun dan diterbitkan sebagai bentuk penghormatan kepada Paus Fransiskus yang melakukan kunjungan apostolik ke Indonesia dan sejumlah negara Asia,” kata Profesor Ismatu Ropi yang juga dipercaya menjadi editor buku itu.

Bersama para mitra utama, Frans Seda Foundation, Yayasan Harapan Pemuda Indonesia, dan Universitas Katolik Atma Jaya, Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah menyiapkan penerbitan buku ini kurang lebih tiga (3) bulan sebelum kunjungan Paus Fransiskus. Sejumlah tokoh Muslim terpilih diminta menyumbangkan tulisan.

“Para penulis buku ini berasal dari tokoh pemimpin, cendekiawan, dan aktivis muslim Indonesia lintas organisasi, aliran, generasi, dan gender yang turut terlibat dalam memaknai dan memahami kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia,” paparnya.

Buku Sambutan Paus Fransiskus

Sejumlah tokoh Muslim Indonesia yang menulis diantaranya merupakan keluarga besar UIN Jakarta. Misalnya Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, Prof. Dr. Abdul Mu’ti M.A., Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Prof. Ahmad Najib Burhani M.A. Ph.D., Prof. Dr. Asep Saepudin Jahar M.A. Ph.D., Prof. Jamhari Makruf M.A. Ph.D., Prof. Ismatu Ropi M.A. Ph.D., dan Prof. Dr. Media Zainul Bahri M.A.

Lalu, Fachry Ali, Habib Husein Ja’far al-Hadar, Miftah Rahmat, Alissa Wahid, Ayu Kartika Dewi, Musdah Mulia, Muhammad Syafi’i Alielha, Syafiq A. Mughni, Lies Marcoes, Hamdan Zoelva, dan yang lainnya. Berikutnya, Prof. Dr. M. Amin Abdullah, Ulil Abshar-Abdalla, Prof. Dr. Siti Ruhaini Dzuhayatin.

Selain sebagai sambutan penghormatan atas kunjungan Paus Fransiskus, Profesor Ismatu Ropi menambahkan, buku juga menggambarkan semangat toleransi, keberagaman, dan pluralisme yang hidup di Indonesia. Lebih dari itu, buku diharapkan dapat membangun jembatan dialog antar umat Islam dan Gereja Katolik diIndonesia yang lebih kuat. “Buku ini melengkapi sejarah panjang hubungan antar Umat Muslim dan Umat Katolik tanah air,” paparnya.

Dilansir Kompas.com, Willem L. Turpijn, Sekretaris Frans Seda Foundation sekaligus editor buku dimaksud mengungkapkan, kunjungan Paus Fransiskus ke tanah air merupakan momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk memperkuat dialog antaragama yang inklusif dan mencerahkan. Selanjutnya, buku yang diterbitkan diharapkan dapat mendorong diskusi lebih intensif tentang isu-isu keagamaan sekaligus jadi penegas komitmen masyarakt Indonesia untuk hidup dengan penuh toleransi dan keadilan sosial.

“Melalui partisipasi aktif dari pemimpin organisasi Islam, aktivis Muslim, dan cendekiawan Muslim Indonesia, kita dapat menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang menghargai pluralisme dan memperjuangkan hak-hak serta keadilan bagi semua warga, tanpa memandang agama dan keyakinan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar M.A. Ph.D. dalam pernyataan resminya mengungkapkan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A. Ph.D. kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya mempertegas komitmen bersama umat agama-agama dalam membangun toleransi dan perdamaian hidup umat manusia.

“Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia memiliki makna yang mendalam bagi kita semua, khususnya dalam upaya memperkuat tali persaudaraan dan memperkokoh komitmen bersama dalam menciptakan kehidupan kemanusiaan yang damai,” tuturnya.

Diketahui, Paus Fransiskus (Pemimpin tertinggi umat Katolik dunia) melakukan perjalanan apostoliknya dengan melakukan kunjungan ke sejumlah negara. Dimulai ke Indonesia, sepanjang 3-5 September 2024, Paus Fransiskus selanjutnya melakukan kunjungan ke Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. (Zm/Kontributor/Foto: Tribun)